Tambusai
(Rokanhulu.com) – Masyarakat menilai penjualan
Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit petani masyarakat yang dipotong (sortir)
oleh Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) Talikumain PT Nagamas cukup tinggi dan
mendapat protes dari pengusaha dan petani kelapa sawit di Desa Talikumain,
Kecamatan Tambusai, Kab. Rokan Hulu.
“Menurut
kami sortirnya cukup besar dan melewati batas kewajaran. Oleh karen itu, kami
meminta kepada pihak PMKS Talikumain PT Nagamas harus transparan dan berikan
penjelaskan kepada masyarakat,” kata Amir kepada Rokanhulu.com, Kamis
(8/3/2018)
Menanggapi
keluhan masyarakat tersebut, Kepala Tata Usaha PMKS Talikumain Khairul Fadli
kepada Rokanhulu.com, Jum’at
(9/3/2018) mengatakan, bahwa PMKS Talikumain PT Nagamas fokus pada kualitas
TBS, yang harus sesuai dengan kriteria kematangan. Karena kualitas buah akan
mempengaruhi kualitas Cruit Palm Oil (CPO).
“Kemarin
memang sempat ada protes dari beberapa masyarakat dan berharap supaya TBS yang
dijual kesini tidak disortir yang tidak wajar. Pada prinsipnya kami memang
bersinergi dengan masyarakat, pasalnya 100 persen buah disini dari masyarakat.
Kami melakukan sortir ini sudah sesuai dengan ketentuan peusahaan, kami minta
kepada masyarakat agar buah mentah jangan dipanen, karena selain yang rugi
masyarakat, kami dari perusahaan juga ikut rugi,” imbau Khairul
Menurut
Khairul, penyortiran TBS sebagai salah satu kendali mutu CPO yang akan
dihasilkan baik dari segi kuantitas dan kualitas yang telah ditetapkan sesuai
dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan.
“Biasanya
saat musim trek petani kebanyanan panen buah mentah, kami minta kalau sudah
masak baru dipanen, kalau buahnya mentah jadi imbasnya ke pabrik, perusahaan
sudah ada SOP nya tinggal lagi kita untuk meminimalisirnya dan kami wajib
menyortirnya, tapi masyarakat dan perusahaan masih ada juga tari ulurnya,
perusahaan tidak bisa terlalu memaksakan standar yang ada kepada masyarakat dan
begitu juga sebaliknya masyarakat harus mematuhi standar yang telah ditetapkan
perusahaan,” kata Khairul. (Hen/Rhc)
0 komentar:
Posting Komentar