I. PENDAHULUAN
Dalam membangun suatu perkebunan Kelapa
Sawit , syarat / faktor pertama yang harus
diperhitungkan ialah masalah transport karena :
- Hasil
yang diproduksi oleh tanaman itu sendiri cukup tinggi. Produksi FFB / Ha
TBS antara 20 – 30 ton .
- Keterlambatan
pengangkutan / transportasi akan mempengaruhi proses pengolahan
dan kapasitas pabrik, bila proses pengolahannya
terlambat karena buah yang akan diolah tidak up-to
date pemasukannya maka mutu hasil minyak yang dihasilkan di pabrik
akan menurun ( FFA naik ).
- Keterlambatan
pengangkutan akan menyulitkan kontrol terhadap
ekstraksi minyak, karena kadar air didalam
buah tersebut akan turun, yang mengakibatkan BJR
dan ekstrasinya turun, disamping peluang untuk hilangnya
brondolan dan buah dari TPH akan lebih besar .
- Untuk
mempertinggi produksi Kelapa Sawit, dibutuhkan pupuk dalam jumlah
yang besar.
Contoh :
Pada
saat ini dalam program pemupukan telah menggunakan pupuk 5 –
6 kg / pkk, untuk mengangkut pupuk yang
ribuan ton jumlahnya transport harus dikoordinir dengan rapi agar
program pemupukan tersebut cepat selesai sesuai
dengan schedule yang dibuat tanpa mengganggu transport
buah ke pabrik.
Berdasarkan pengalaman dan setelah memperhatikan pengelolaan operasi transport di kebun – kebun kelapa sawit lainnya, kami dapat mengambil satu rumus seperti tersebut dibawah ini :
Untuk setiap 400 Ha kebun kelapa sawit , dibutuhkan satu truck untuk angkat TBS dan untuk setiap 1.000 Ha diperlukan 1 truck untuk angkutan lain – lain , dengan alasan – alasan tersebut diatas kami menganggap bahwa transport di perkebunan kelapa sawit sudah seharusnya dikelola dengan administrasi dan pengoperasian yang baik.
Berdasarkan pengalaman dan setelah memperhatikan pengelolaan operasi transport di kebun – kebun kelapa sawit lainnya, kami dapat mengambil satu rumus seperti tersebut dibawah ini :
Untuk setiap 400 Ha kebun kelapa sawit , dibutuhkan satu truck untuk angkat TBS dan untuk setiap 1.000 Ha diperlukan 1 truck untuk angkutan lain – lain , dengan alasan – alasan tersebut diatas kami menganggap bahwa transport di perkebunan kelapa sawit sudah seharusnya dikelola dengan administrasi dan pengoperasian yang baik.
Melihat pentingnya transportasi di perkebunan kelapa sawit maka
perawatan dan cara perbaikan kendaraan atau alat berat yang merupakan sarana
transportasi harus diperhatikan sehingga kendaraan tersebut dapat berfungsi dengan
baik pada saat dibutuhkan. Kegiatan traksi dapat diringkas sebagai berikut.
- Merawat/
memperbaiki seluruh mesin – mesin/ alat berat/ kendaraan milik perkebunan
agar selalu siap pakai untuk program – program pekerjaan penting di kebun.
- Mengatur
distribusi/ penempatan alat transport dan mesin – mesin lainnya ( mesin
listrik, mesin air, dsb. ) ke afdeling – sesuai dengan kebutuhan (
permintaan ) kebun atau afdeling, serta membantu memonitor kegiatan
operasionalnya.
- Membantu
tindakan perawatan/ perbaikan prasarana kebun ( jembatan, rumah karyawan
dan bangunan lainnya )
- Mengadakan
prasarana kebun dan peralatan sesuai standart kualitas kebun.
- Merencanakan
persiapan suku cadang alat dan mesin – mesin dengan berpedoman pada
monitoring operasional dan administrasi ( carlog, dan sebagainya ), up to
date, terkendali dan tepat guna.
II. STRUKTUR, WEWENANG DAN KEWAJIBAN
DALAM ORGANISASI
Bagan
organisasi traksi di perkebunan biasanya terdiri dari satu orang staf traksi,
yang posisinya sejajar dengan asisten afdeling dan sama – sama berada di bawah
pengurus kebun ( manajer ). Staf traksi membawahi kepala tukang, kepala
bengkel, mandor transport, dan krani traksi.
Fungsi manajer adalah menetapkan kebijakan sitem kerja unit traksi. Fungsi staf traksi adalah menjabarkan kebijakan manajer agar seluruh fungsi unit traksi secara tehnis, operasional dan administrasi dapat mencapai sasaran efisien dan efektif. Fungsi asisten afdeling adalah melakukan koordinasi dengan staf traksi dalam hal kebutuhan kendaraan, alat kerja atau mesin – mesin serta ikut aktif dalam pengawasan operasional dilapangan guna sasaran disiplin, efektif, efisien dan administrasi yang up to date.
Wewenang dan kewajiban staf serta karyawan traksi harus jelas agar pekerjaan traksi dan transportasi dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. Deskripsi wewenang dan kewajiban utama mereka sebagai berikut.
1. Staf Traksi
Fungsi manajer adalah menetapkan kebijakan sitem kerja unit traksi. Fungsi staf traksi adalah menjabarkan kebijakan manajer agar seluruh fungsi unit traksi secara tehnis, operasional dan administrasi dapat mencapai sasaran efisien dan efektif. Fungsi asisten afdeling adalah melakukan koordinasi dengan staf traksi dalam hal kebutuhan kendaraan, alat kerja atau mesin – mesin serta ikut aktif dalam pengawasan operasional dilapangan guna sasaran disiplin, efektif, efisien dan administrasi yang up to date.
Wewenang dan kewajiban staf serta karyawan traksi harus jelas agar pekerjaan traksi dan transportasi dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. Deskripsi wewenang dan kewajiban utama mereka sebagai berikut.
1. Staf Traksi
- Melakukan
pengawasan/ pemeriksaan kehadiran seluruh petugas traksi ( mandor
transport dan seluruh operator, kepala bengkel dan seluuruh mekanik,
kepala tukang dan seluruh tukang, krani ) pada pukul 06.00 WIB.
- Memeriksa
kesesuaian perawatan alat transport ( pemeriksaan rutin : oil engine, air
radiator, accu battery, minyak rem, dan lain – lain ) sebelum alat
kendaraan start atau dioperasikan bersama sopir dan mandor transport.
- Memeriksa
kelengkapan data inventaris alat perlengkapan sesuai kartu perkakas setiap
alat transport ( kunci roda, ban serep, dongkrak, sekop, cangkul dan
sebagainya ).
- Memeriksa
kelengkapan pengisian buku tugas harian masing – masing transport ( sudah
terisi dengan baik dan dapat dipahami sopir/ operator ) serta memeriksa
carlog ( sudah terisi dengan baik dan up to date )
- Menilai/
memonitor kelancaran angkutan, terutama produksi, sesuai dengan jarak dan
waktu yang dibutuhkan untuk setiap afdeling, termasuk memantau keadaan
pasar dan titi jalan motor.
- Sore
hari, pukul 17.00 – 20.00 WIB, membantu mandor transport mengatur
penugasan msing – masing transport, berdasarkan keperluan permintaan dari
setiap afdeling agar lebih efisien.
- Membaut
catatan situasi penyimpangan – penyimpangan dalam buku rekapitulasi
perjalanan alat transport, disertai pembuatan petunjuk mengatasinya
setelah berkonsultasi dengan manajer pada kesempatan pertama.
- Membantu/
memeriksa krani transport dalam kewajiban harian sebagai petugas
administrasi, baik administrasi transoprt, suku cadang, perawatan, biaya
dan lain – lain untuk menghindari penyimpangan data, keterlambatan laporan
dan sebagainya.
- Menetapkan
tugas harian atau rencana kerja harian kepala bengkel dan kepala tukang
beserta pekerjanya dalam papan kerja harian, memeriksa hasil pekerjaan,
serta memberikan petunjuk dan mengatur tata letak bengkel untuk kemudahan
dan keleluasaan dalam bekerja.
- Mengawasi
kebersihan lingkungan dan keamanan unit transport, perbengkelan dan
pertukangan.
- Memeriksa
kelancaran kendaraan penumpang dan operasional alat berat yang secara
khusus operasionalnya di lapangan diawasi oleh asisten atau askep.
2. Kepala Bengkel
- Melaksanakan
garis instruksi kerja sesuai dengan rencana kerja harian yang ditetapkan
oleh staf traksi,
- Mengatur
tukang bengkel, sesuai dengan profesi atau tingkat ketrampilan masing –
masing. Hal tersebut perlu ditetapkan melalui daftar khusus penanggung
jawab setiap servis mesin ringan ( sepeda motor dan mesin – mesin lain),
kendaraan penumpang ( jip solar/ diesel, pool, bus, ambulance ), alat
angkutan truk dan alat berat, serta pembuatan alat pertanian ( tukang besi
). Selain itu, kepala bengkel secara khusus memonitor dan mengawasi
prestasi dan kualitas kerja.
- Menetapkan
petugas khusus ( anggota bengkel ) yang bertanggung jawab sebagai
pelaksana doorsmeer alat transport, jangan sekali – kali
dilimpahkan kepada kenek motor saja.
- Mengadakan
pemeriksaan akhir servis kendaraan bersama – sama staf traksi dan mengisi
daftar isian pemeriksaan.
- Bersama
staf traksi mengatur tata ruang bengkel agar setiap ruang dapat memberikan
jaminan keamanan pengawasan, keamanan spare part/ suku
cadang yang dipersiapkan untuk disempurnakan kembali, membantu memeriksa/
memesan kebutuhan suku cadang, serta melarang adanya kanibalisme di
bengkel,
- Mengatur
kebersihan dan keamanan bengkel, terutama menjaga ketertiban lalu – lintas
pekerja/ orang lain yang tidak berkepentingan dalam lokasi bengkel.
3. Mandor
Transport
- Mengatur
dan memeriksa seluruh alat transport agar pada pukul 06.00 WIB seluruh
armada transport sudah siap beroperasi,
- Memeriksa
keadaan alat transport bersama sopir/ operator yang bersangkutan tanpa
menghambat keseluruhan operasional pekerjaan menugaskan perbaikan alat
transport dengan segera bila diketahui tidak layak dioperasikan. Selain
itu, mandor transport memberikan laporan langsung kepada staf traksi pada
kesempatan pertama,
- Mengatur
pelaksanaan harian doorsmeer, reparasi dan penugasan harian
setiap alat transport melalui buku tugas harian,
- Memeriksa
pengisian carlog secara up to date dan benar,
menyelesaikan hambatan secara tuntas setiap kejadian di lapangan, serta
tetap memberikan laporan kepada staf traksi pada kesempatan pertama,
- Setiap
hari membuat catatan permasalahan transport, antara lain kebutuhan dan
pesanan suku cadang, sebab keterlambatan, atau penyimpangan dan
sebagainya. Semua permasalahan tersebut tercatat dalam buku rekapitulasi
perjalanan alat transport,
- Mengawasi
kelancaran angkutan produksi harian dan lain – lain, termasuk brondolan di
TPH, buah jatuh di jalan, serta selalu memantau buah tinggal melaui peta
potong buah harian,
- Bertanggung
jawab terhadap keamanan dan penggunaan kendaraan, peralatan, dan
perlengkapan transport.
4. Kepala Tukang
- Melaksanakan
garis instruksi kerja sesuai dengan rencana kerja harian yang ditetapkan
oleh staf traksi,
- Mengatur
tenaga kerja tukang batu dan tukang kayu sesuai dengan profesi atau
tingkat ketrampilan masing – masing pekerja. Hal tersebut perlu ditetapkan
melalui daftar khusus penanggung jawab setiap perbaikan prasarana (
jembatan dan lain – lain ) maupun bangunan ( rumah karyawan, bangunan
kerja dan lain – lain ),
- Memeriksa
ketersediaan bahan bangunan ( semen, pasir, paku dan sebagainya ) agar
tidak terjadi kekurangan/ kehabisan bahan pada saat pelaksanaan pekerjaan,
- Mengadakan
pemeriksaan akhir perbaikan prasarana dan bangunan bersama – sama staf
traksi dan mengisi daftar isian pemeriksaan.
5. Krani Traksi
- Memeriksa
rutin ijin kendaraan ( STNK ), memberikan perhatian khusus pada masa
berlaku, serta memeriksa kendaraan ( kir ),
- Memeriksa,
membuat file/ copy SIM setiap sopir/ operator, dan memberikan
perhatian khusus terhadap masa berlaku,
- Mengisi
buku riwayat kendaraan secara up to date, mengisi buku rekapitulasi
pemakaian bahan bakar, oli, dan oli bekas. Mencatat semua suku cadang yang
dipakai pada masing – masing file kendaraan dan sebagainya,
- Meneliti
dan membuat bon suku cadang serta mengajukan pesanan suku cadang dengan
terlebih dahulu memeriksa stok suku cadang di gudang sentral,
- Mengisi
buku rekapitulasi carlog serta memeriksa kewajaran
pengisian tonase angkutan dalam hal jumlah trip dan volume diangkut,
- Mengisi
buku rekapitulasi mobil penumpang,
- Mempersiapkan
buku premi angkutan, yang disahkan staf traksi dan dikirim ke afdeling
pada setiap awal bulan setelah tutup buku,
- Mengisi
laporan statistik transport, kapasitas angkutan dna pemakaian biaya rata –
rata setiap bulan,
- Membuat
laporan bulanan transport alat berat dan mesin – mesin lain dilengkapi
dengan ulasan singkat dan jelas menyangkut keadaan nyata selama
operasional,
- Membuat
rekapitulasi perjalanan harian alat transport sesuai dengan tenaga
operasional di lapangan,
- Mendata,
membuat inventaris, menyusun dalam rak/ lemari atas suku cadang bekas
pengganti yang masih mungkin digunakan kembali atau untuk contoh pesanan
suku cadang.
6. Sopir/
Operator
- Setiap
pagi sebelum kendaraan dihidupkan, sopir harus memeriksa :
- Kendaraan
( air pendingin mesin/ radiator, oli mesin, air batery, minyak rem, tali
kipas dan lain – lain ),
- Alat
inventaris ( kunci roda, ban serep, dongkrak, sekop, cangkul dan lain –
lain ), serta
- Administrasi
( buku tugas harian, carlog dan lain – lain )
- Memastikan
kendaraan harus sudah mulai bergerak menuju lokasi yang telah ditentukan
sesuai buku tugas pada pukul 06.00 WIB. Catatan : memahami,
mengerti dan hanya melaksanakan setiap perintah penugasan di buku tugas.
- Memastikan
bahwa seluruh angkutan lain – lain di divisi harus sudah selesai pukul
08.00 WIB dan segera menuju ke tempat pemotongan buah,
- Melaksanakan
pengangkutan buah dengan memperhatikan beberapa hal berikut,
-
Brondolan harus bersih di TPH,
-
Muatan tidak melebihi kapasitas angkut yang telah ditentukan,
-
Wajib memuat buah yang jatuh di jalan kebun,
-
Tidak ada buah restan di lapangan,
-
Tidak menjalankan kendaraan dengan kecepatan tinggi ( ngebut ).
Melaksanakan pengangkutan lain – lain dengan
memperhatikan hal berikut,
- Peletakan
barang dilokasi tujuan hendaknya telah dilakukan dengan benar ( pupuk di
tempat – tempat yang sudah di beri tanda, bibit diatur rapi dan tidak
rebah, janjang kosong tidak menutupi dan sebagainya ),
- Volume
barang yang dikirim/ dimuat harus sama dengan yang diletakkan di tujuan,
sesuai dengan SPB ( Surat Pengantar Barang )/ tanda terima,
- Mengisi carlog secara
benar dan tepat waktu, sesuai pekerjaan yang dilakukan,
- Melakukan
pencucian kendaraan pada sore hari bila waktu masih memungkinkan ( antara
pukul 18.00 – 19.00 WIB ), tanpa harus menunggu perintah dari mandor transport
/ asisten,
- Menjaga
dan merawat kendaraan, termasuk kelengkapan peralatan/ accessories sesuai
aslinya dan dilarang memasang accessories tambahan tanpa
seijin pihak manajemen,
- Bertanggung
jawab penuh terhadap kemungkinan kendaraan rusak/ kepater,
terlebih bila disebabkan oleh faktor kelalaian pengemudi/ sopir, sampai
kendaraan tiba kembali ke garasi/ traksi.
III. SISTEM KERJA
1. Mekanisme Kerja Servis Maintenance ( Perawatan Mmingguan )
1. Mekanisme Kerja Servis Maintenance ( Perawatan Mmingguan )
Perawatan
mingguan adalah perawatan dasar yang mutlak bagi setiap unit kendaraan.
Tujuannya untuk memonitor secara terus – menerus kondisi alat sehingga
kerusakan dapat diantisipasi sejak dini. Tanggap terhadap kerusakan kecil akan
terhindar dari kerusakan yang lebih besar. Dalam servis ini, yang harus
diperhatikan secara khusus yaitu kendaraan harus bersih bila masuk bengkel.
Servsi
kerusakan dilakukan apabila terjadi kerusakan kendaraan/ alat berat/ mesin –
mesin secara insidental ( tidak terduga ), misalnya seal water pump bocor, disc
clutch rusak, pecah bearing dan kerusakan bagian lainnya.
Perhatikan
jadwal top overhaul atau general overhaul. PP suku cadang harus sudah diajukan
pada saat alat/ kendaraan/ mesin – mesin menjelang usia overhaul ( antisipasi
proses realisasi PP ). Ketelitian dan kebersihan dalam pelaksanaan overhaul
mutlak harus dijaga, disamping kemampuan teknik mekanik yang cukup memadai.
2. Tehnis Pelaksanaan Kerja
2. Tehnis Pelaksanaan Kerja
Tehnis
pelaksanaan kerja menuntut detial dan pelaksanaan yang berbeda antara perawatan
rutin, penggantian suku cadang yang sesuai jadwal dan overhaul.
a. Perawatan/ maintenance (doorsmeer )
a. Perawatan/ maintenance (doorsmeer )
Perawatan kendaraan, alat berat, dan mesin – mesin penunjang perlu diperhatikan sedini mungkin agar tidak terjadi kerusakan mendadak atau cepatnya keausan komponen yang bergesekan. Banyak hal yang perlu dilakukan dalam mengantisipasi kerusakan antara lain pemeriksaan/ perawatan setiap hari yang dilakukan oleh operator/ sopir. Perawatan/ pemeriksaan kendaraan, alat berat, dan mesin – mesin sebelum dijalankan rikhendaknya dilakukan setiap hari. Perawatan/ pemeriksaan tersebut antara lain sebagai berikut.
- Periksa
seluruh permukaan oli sebelum mesin dinyalakan/ dihidupkan,
- Periksa
air battery beserta kabel – kabelnya,
- Periksa
air radiator,
- Periksa
ketinggian/ sistem rem,
- Periksa
jarak/ sistem kopling/ klos,
- Periksa
sistem kelistrikan/ instrumen panel/ lampu – lampu,
- Periksa
ketegangan tali kipas,
- Periksa
tekanan angin ban,
- Periksa
seluruh baut – baut untuk menghindari adanya baut yang hilang atau
longgar,
- Periksa
kelayakan fungsi dump/ sistem hidrolik,
- Nyalakan
mesin dengan putaran rendah dan perhatikan kelainan suara pada mesin,
- Periksa
kebocoran – kebocoran oli,
- Lakukan
pemeriksaan keliling sebanyak 2 kali sebelum alat dijalankan.
b. Jadwal penggantian
Jadwal
penggantian suku cadang perlu diperhatikan waktunya. Kelalaian penggantian suku
cadang yang berhubungan langsung dengan mesin dapat berakibat fatal dan merusak
komponen – komponen lain ( mempercepat keausannya ).
Dalam perawatan/ penggantian suku cadang, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari sopir/ operator antara lain sebagai berikut.
Dalam perawatan/ penggantian suku cadang, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari sopir/ operator antara lain sebagai berikut.
- Pembersihan
air cleaner ( saringan udara ) sebaiknya dilakukan setiap hari atau
minimum 2 hari sekali,
- Pemberian
gemuk atau pispot dilakukan 1 kali seminggu atau setiap 50 – 60 jam operasi,
- Pemeriksaan bearing roda
dan bearing king pin dilakukan 1 kali seminggu,
- Pengisian
BBM sebaiknya diisi penuh setelah selesai beroperasi ( sore hari sebelum
parkir ). Hal ini bertujuan untuk menghindari ruang kosong dalam tangki
bahan bakar agar tidak terjadi penguapan atau pengembunan,
- Pembersihan
alat sebaiknya dilakukan setiap hari setelah dioperasikan,
- Pemeriksaan tie
rod, profeller shaft, dan lain – lain dilakukan saat
melakukan jadwal servis.
c. Top overhaul
Top overhaul dilakukan pada saat mesin mulai berasap, oli mesin
berkurang mencapai 2 liter hingga saat akan dilakukan penggantian oli
berikutnya, dan terdapat beberapa kebocoran pada bagian gasket/ packing.
Sementara yang
dimaksud engine overhaul adalah perbaikan pada bagian – bagian tertentu saja
seperti pada engine, transmisi, gardan, hydrolic, under carriege (
alat berat ) dan sebagainya.
d. General overhaul
d. General overhaul
General
overhaul adalah perbaikan alat/ unit secara total ( untuk alat berat yang
berumur antara 10 – 12 tahun ). Biaya yang diperlukan juga cukup mahal dan
biasanya dilakukan bila alat berat/ kendaraan tersebut sudah tidak efektif lagi
bila dioperasikan.
Pada kondisi ideal, jadwal overhaul beberapa jenis kendaraan/ alat berat/ mesin adalah sebagai berikut.
Pada kondisi ideal, jadwal overhaul beberapa jenis kendaraan/ alat berat/ mesin adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Jadwal Overhaul Beberapa Jenis
Kendaraan/ Alat Berat/ Mesin
Jenis alat
|
Undercarriage Overhaul
|
Top Overhaul
|
Engine Overhaul
|
General Overhaul
|
Kendaraan ringan
|
75. 000 Km
|
125. 000 Km
|
225. 000 Km
|
300. 000 Km
|
Truk/ dump truck
|
50. 000 Km
|
125. 000 Km
|
225. 000 Km
|
250. 000 Km
|
Alat berat/ mesin
|
4. 000 Jam
|
6. 000 Jam
|
10. 000 Jam
|
20. 000 Jam
|
IV.
ADMINISTRASI TRANSPORT
Bagan
organisasi traksi di perkebunan biasanya terdiri dari satu orang staff traksi,
yang posisinya sejajar dengan Asisten Afdeling dan sama-sama berada di bawah
pengurus kebun ( manajer ). Staf traksi membawahi kepala tukang, kepala
bengkel, mandor transport dan krani traksi.
Fungsi manajer adalah menetapkan kebijakan sistem kerja unit traksi. Fungsi staf traksi adalah menjabarkan kebijakan manajer agar seluruh fungsi unit traksi secara tehnis, operasional dan aministrasi dapat mencapai sasaran efektif. Fungsi asisten afdeling adalah melakukan koordinasi dengan staf traksi dalam kebutuhan kendaraan, alat kerja atau mesin - mesin serta ikut aktif dalam pengawasan operasional di lapangan guna sasaran disiplin, efektif, efisien dan administrasi yang up to date.
Wewenang dan kewajiban staf serta karyawan traksi harus jelas agar pekerjaan traksi dan transportasi dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
Suatu organisasi atau usaha akan berjalan baik bila dikelola dengan administrasi yang baik dan teratur. Oleh karena itu organisasi transport yang sudah mempunyai anggaran / budget tahunan harus dikelola dengan administrasi yang baik agar rencana pemakaian anggaran tahunan tersebut dapat diketahui setiap akhir bulan pelaksanaan penggunaannya .
Fungsi manajer adalah menetapkan kebijakan sistem kerja unit traksi. Fungsi staf traksi adalah menjabarkan kebijakan manajer agar seluruh fungsi unit traksi secara tehnis, operasional dan aministrasi dapat mencapai sasaran efektif. Fungsi asisten afdeling adalah melakukan koordinasi dengan staf traksi dalam kebutuhan kendaraan, alat kerja atau mesin - mesin serta ikut aktif dalam pengawasan operasional di lapangan guna sasaran disiplin, efektif, efisien dan administrasi yang up to date.
Wewenang dan kewajiban staf serta karyawan traksi harus jelas agar pekerjaan traksi dan transportasi dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
Suatu organisasi atau usaha akan berjalan baik bila dikelola dengan administrasi yang baik dan teratur. Oleh karena itu organisasi transport yang sudah mempunyai anggaran / budget tahunan harus dikelola dengan administrasi yang baik agar rencana pemakaian anggaran tahunan tersebut dapat diketahui setiap akhir bulan pelaksanaan penggunaannya .
- Administrasi
transportasi ini langsung dikelola oleh Afdeling Traksi, meliputi jenis
pengelolaan pengeluaran BBM, perawatan loco, mobil gerobak, traktor roda,
mobil bus sekolah, excavator dan graeder .
- Pembukuan
biaya untuk transport ini ialah pada nomor perkiraan 41106 dan 41107
seperti :
- Spare
- part
- Bahan
- bahan minyak / pelumas
- Ban
- Gaji,
premi dan lembur tukang
- Gaji,
dan premi supir, kenek dan mekanik
- Gaji
dan premi transport pekerja ( bongkar muat )
- Semua
biaya yang tersebut diatas akan dicatat dalam satu buku folio yang diberi
nama ”Buku Uraian Biaya Perjalanan Kendaraan”, tiap kendaraan masing –
masing mempunyai buku tersebut .
- Uraian
perjalanan alat pengangkutan atau lebih lazim dinamakan car-log, tercatat
dalam buku uraian biaya perjalanan kendaraan .
- Selanjutnya
Op-tr-01 ( Oil palm transport 01 ) dimasukan dalam
formulir Op-tr-02, Op-tr-04 dan terakhir dalam Op-tr-05.
Dalam Op-tr-05 telah dapat diketahui biaya pengangkutan: Rp/Ton FFB,
Rp/Jam dan Rp/Km.
- Semua
Op-tr ini disimpan dalam map, dimana masing – masing kendaraan mempunyai
map sendiri.
- Sebagai
alat kontrol terhadap biaya dan kapasitas dari masing –masing jenis
angkutan, dicatat pada papan tulis / yang tergantung di kantor
traksi .
- Selain
dari op-tr diatas, ada beberapa Op-tr lagi yang dianggap perlu
untuk mengkontrol pelaksanaan transpot ini seperti :
- A- Opr-204
- Pemakaian BBM / Pelumas
- B-
Op-tr-06
- Alat – alat pengangkutan /
pengolahan tanah
- C-
Op-tr-07
- Formulir taksasi buah dari Afdeling
- D- Op-tr-08
- Laporan produksi kepada
pengurus
- E-
Op-tr-09
- Daftar pemasukan buah / jam
- F- Op-tr-10
- Laporan situasi pengangkutan buah
- Untuk
mengetahui penggunaan pemakaian BBM setiap kendaraan angkutan TBS dibuat
satu daftar harian untuk satu bulan yang mencatat kapasitas dan penggunaan
BBM .
Contoh :
Tgl
|
Ton FFB
|
Liter BBM
|
FFB / BBM
|
|||
Hari ini
|
S /D
|
Hari ini
|
S / D
|
Hari ini
|
S / D
|
|
|
||||||
V. HUBUNGAN TRANSPORT DENGAN PENGOLAHAN DI PABRIK
Transport buah
/ TBS merupakan mata rantai dari tiga proses kegiatan di perkebunan Kelapa
Sawit yaitu perawatan, panen dan pengangkutan. Ada empat hal yang menjadi
sasaran kelancaran transport buah, yaitu :
- menjaga
agar ALB ( asam lemak bebas ) produksi harian 2 – 3 %,
- kapasitas
atau kelancaran pengolahan di pabrik,
- keamanan
TBS di lapangan,
- biaya
(Rp/Kg TBS) transport yang minimum
Faktor yang mempengaruhi kelancaran transport
buah meliputi :
- Organisasi
Potong Buah
Pusingan potong buah dijaga antara 6 – 8 hari sehingga
persentase brondolan terhadap janjang maksimum 7 – 9%. Hal ini perlu agar tidak
terlalu banyak waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat brondolan dari TPH ke
kendaraan. Diusahakan agar satu seksi selesai dipotong dalam satu hari, artinya
sedapat mungkin dihindari pengulangan panen yang.
- Bentuk
/ Pola Jalan
Jalan – jalan buntu ( tidak tembus ) diminimumkan dan sebaiknya
tidak ada. Pada areal yang berbukit maka diusahakan jalan dibangun di kaki
bukit, bukan di atas bukit.
- Kondisi
/ Perawatan Jalan
Faktor utama kelancaran transport yaitu kondisi perawatan jalan
itu sendiri, bukan kurangnya unit transportasi. Merupakan gejala umum di
perkebunan selama ini, waktu yang disediakan perusahaan untuk road
grader banyak digunakan untuk menarik kendaraan yang kepater karena
kerusakan jalan. Sebaiknya pemanfaatan road grader seperti ini
harus dihindari atau ditiadakan, road grader hanya untuk
membentuk dan merawat jalan.
- Jenis
/ Tipe Alat Transport
Pemilihan jenis atau tipe alat transport yang akan dipakai
disuatu perkebunan didasari oleh faktor jarak afdeling/ blok dengan pabrik.
Berikut adalah tabel pemilihan transport.
Jarak Blok – PKS (Km)
|
Langsung atau tidak langsung
ke PKS
|
Jenis/ Type Kendaraan
|
Kapasitas (ton/ hari)
|
|
TBS
|
Lain – lain
|
|||
< 6
|
Langsung
|
Wheel tractor dengan trailer
hidrolik ( kap. 5 ton )
|
20 - 30
|
5 – 10
|
6 – 12
|
Langsung
|
Dump truk ( kap. 5 – 6 ton )
|
20 - 35
|
5 – 10
|
> 12 |
Tidak langsung |
Wheel tractor dengan trailer
hidrolik (kap. 5 ton)
|
20 - 30
|
5 - 10
|
Dump truk
(kap. 5 – 6 ton) |
Tergantung jarak |
|||
Truk biasa
(kap.7 – 10 ton) |
Tergantung jarak |
- Kondisi
/ Perawatan Alat Transport.
Perawatan alat – alat transport seringkali
merupakan titik lemah yang disebabkan oleh banyak faktor, terutama akibat
kurangnya pengetahuan tehnis. Selain itu, kepedulian para staf, terutama
Asisten Afdeling sangat berpengaruh. Aspek – aspek yang kurang mendapatkan
perhatian yaitu :
- lemahnya
pengetahuan tehnis karyawan di bengkel,
- kurang
disiplinnya jadwal maintenance,
- muatan
( tonase ) kendaraan yang berlebihan,
- pengetahuan
tehnis sopir yang minim,
- kondisi
jalan yang tidak memadai,
- Transport
TBS sampai larut malam,
- sistem
premi transport yang kurang menarik, dan beberapa hal lainnya.
VI. ORGANISASI PENGOPERASIAN ALAT – ALAT
TRANSPORT
Perlunya
dihayati bahwa penyediaan kendaraan ( truk dan wheel traktor )oleh perusahaan
di perkebunan kelapa sawit terutama untuk transport TBS dan untuk angkutan
lainnya.
Apabila semua pekerjaan dikelola dengan baik dan kebun sudah mapan maka persentase pemakaian kendaraan untuk angkutan buah ( TBS ) 75 – 80 % dan untuk angkutan lain – lain ( pupuk, karyawan, bibit dan lain – lain ) 20 – 25 %. Oleh karena itu, penentuan kebutuhan jumlah kendaraan per afdeling, terutama ditentukan oleh jumlah produksi TBS per hari.
Efisiensi pengoperasian alat – alat transport akan maksimum apabila memperhatikan hal berikut.
Apabila semua pekerjaan dikelola dengan baik dan kebun sudah mapan maka persentase pemakaian kendaraan untuk angkutan buah ( TBS ) 75 – 80 % dan untuk angkutan lain – lain ( pupuk, karyawan, bibit dan lain – lain ) 20 – 25 %. Oleh karena itu, penentuan kebutuhan jumlah kendaraan per afdeling, terutama ditentukan oleh jumlah produksi TBS per hari.
Efisiensi pengoperasian alat – alat transport akan maksimum apabila memperhatikan hal berikut.
- Setiap
hari asisten merencanakan tonase produksi dan angkutan lain – lain untuk
besok setiap sore hari. Realisasi produksi tidak boleh terlampau jauh
menyimpang dari taksasi, maksimum 2 %. Hal ini perlu diperhatikan dalam
rangka penentuan jumlah kendaraan oleh mandor transport atau staf traksi,
- Angkutan
pupuk per trip minimal 5 ton.
- Angkutan
pupuk dan angkutan lain – lain sudah harus selesai paling lambat pukul
08.30 WIB agar saat itu juga buah sudah diangkat.
- Sopir
dan kenek harus membawa ”bontot” dan tidak dibenarkan pulang untuk makan
dan minum.
- Jadwal ”doormeer” harus
benar – benar dilaksanakan. Untuk hal ini perlu tetap tersedia 1 – 2 unit
kendaraan untuk menggantikan kendaraan yang sedang doormeer atau
direparasi tersebut. Sebelumnya sopir harus mencatat dan melaporkan kerusakan
saja yang perlu diperbaiki.
- Jangan
dibiasakan mentolerir adanya buah restan ( tinggal ) di lapangan ( TPH ),
- Kapasitas
setiap kendaraan harus semaksimal mungkin. Oleh karena itu, apabila TBS
suatu afdeling sudah habis dari lapangan lebih cepat dari biasanya maka
harus pindah ke afdeling lain yang transportasinya mengalami kendala,
- Jangan
ada gerak kendaraan yang tidak efesien,
- Pengisian
BBM setiap hari sudah harus selesai pukul 06.00 WIB.
VII. SITEM PREMI TRANSPORT
Tujuan premi
transport adalah meningkatkan mobilisasi angkutan kebun agar lebih murah.
Disamping itu, premi transport memudahkan pengawasan operasional. Sistem premi
transport juga meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab sopir/ operator/ kenek
tentang pentingnya fungsi alat transport dalam mendukung operasi pendukung
perusahaan serta pentingnya pemeliharaan alat transport. Dengan begitu, usia
pakai ( life time ) alat akan meningkat dan losses TBS/
brondolan di jalan kebun/ TPH dapat ditekan atau dihindari.
1. Ketentuan Premi
1. Ketentuan Premi
Dasar perhitungan premi transport adalah kapasitas harian yang dicapai oleh kendaraan angkutan sebagai berikut ;
Tabel Dasar Perhitungan Premi Transport
Jarak
|
Truk/ Dump Truk
|
Wheel Tractor
|
||||||||||
Div – PKS (Km)
|
Kapasitas normal
|
Borong TBS*
|
Lebih borong
|
Kapasitas Normal
|
Borong TBS*
|
Lebih borong
|
||||||
TBS
|
Lain-lain
|
Total
|
lain-lain
|
total
|
TBS
|
Lain-lain
|
Total
|
Lain-lain
|
total
|
|||
0-5
|
45
|
5
|
50
|
15
|
30
|
5
|
35
|
5
|
40
|
12
|
23
|
5
|
6-10
|
35
|
5
|
40
|
12
|
23
|
5
|
25
|
5
|
30
|
10
|
15
|
5
|
11-15
|
25
|
5
|
30
|
10
|
15
|
5
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
16-20
|
20
|
5
|
25
|
8
|
12
|
5
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
20
|
18
|
5
|
23
|
6
|
12
|
5
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
*ketentuan ini mutlak harus berdasarkan uji coba di lapangan
serta melihat kondisi dan situasi jalan ( topografi, jenis tanah mineral/
gambut, lebar jalan, arah lurus atau berbelok, dan lain – lain ), jenis alat
angkut, serta kapasitas trailer.
- Premi
transport berlaku untuk angkutan TBS dan angkutan lain – lain,
- Seluruh
angkutan dikonversi ke dalam sataun ton,
- Basis
borong dinas ditentukan dalam angkutan ton TBS,
- Untuk
hari libur, seluruh angkutan tanpa basis borong dinas,
- Tonase
TBS dibawah basis diperkirakan sebagai angkutan lain – lain,
- Untuk
hari Jum’at, basis borong dinas sebesar 5/7 x borong dinas hari biasa dan
premi dibayar seperti hari biasa,
- Operator/
sopir dibantu oleh 3 orang kenek atau kurang, tergantung kebutuhan pekerjaan
yang dilakukan.
2. Sanksi/
Denda
Sanksi/ denda diberlakukan apabila :
Sanksi/ denda diberlakukan apabila :
- Brondolan
tidak bersih di TPH,
- Kelebihan
muatan,
- Tidak
memuat atau mengambil TBS yang jatuh di jalan,
- Buah
tinggal bukan karena faktor alam,
- Tidak
mengisi carlog tepat pada waktunya dan tidak memelihara
kendaraan serta inventaris alat perlengkapan, dan
- kendaraan
rusak/ kepater dalam blok yang disebabkan oleh kesengajaan/ kelalaian
sopir/ operator.
ADMINISTRASI TRANSPORT
Sistem
transport yang telah diatur dengan baik memerlukan sarana administrasi yang
baik pula untuk memonitor efektivitas dan efisiensinya. Agar tujuan yang
dimaksud dapat dicapai, diperlukan pengetahuan dan ketelitian personil dalam
membaca angka – angka/ data indikator penyimpangan dan kemajuan kerja. Secara garis
besar, administrasi transport dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu sebagai
berikut.
1. Administrasi Alat Kerja dan Mesin
1. Administrasi Alat Kerja dan Mesin
Administrasi
ini harus ada di setiap kendaraan/ alat berat/ mesin dan disimpan rapi di map
khusus. Staf traksi, asisten afdeling, dan manajer harus sering melakukan
pemeriksaan terhadap fisik kendaraan/ alat berat/ mesin – mesin. Administrasi
ini terdiri dari :
- Buku
instruksi kerja,
- Daftar
perjalanan/ carlog,
- Kartu
perkakas kendaraan, dan
- Jadwal
servis.
2. Administrasi Bengkel
Kantor Traksi ( papan kerja )
Administrasi
ini berbentuk papan kerja yang dipasang di bengkel/ kantor traksi dengan
tulisan yang cukup besar dan mudah dibaca, terdiri dari :
- Rencana
kerja harian traksi,
- Peringatan
keselamatan kerja ( pamflet – pamflet tehnis ),
- Jadwal doormeer dan
servsi kendaraan, alat berat serta mesin – mesin,
- Daftar
hasil kegiatan harian ( bangunan, alat panen, titi panen dan sebagainya ),
- Daftar
reparasi/ periksa per jenis alat,
- Daftar/
peta situasi kondisi infrastruktur prasarana, jalan, jembatan, seksi panen
dan buah restan.
3. Administrasi Kantor
Administrasi
yang terdapat di kantor traksi mengikuti bagan alir, Administrasi tersebut
terdiri dari :
- Riwayat
kendaraan ( tahun kendaraan, tahun pakai, maintenance, overhaul dan
sebagainya ),
- Kartu
perkakas,
- Buku
permintaan kendaraan afdeling,
- Uraian
perjalanan angkutan/ carlog ( premi ),
- Kartu
kerja kendaraan ( lembur ),
- Perincian
pengangkutan,
- Rekapitulasi
angkutan setiap kendaraan,
- Absensi
harian operator/ pengemudi dan kenek per jenis alat,
- Rekapitulasi
perkiraan biaya per jenis angkutan ( upah dan bahan per bulan ),
- Laporan
bulanan pemakaian BBM ( bensin, solar, pelumas, hidrolik dan sebagainya ),
- Running
account,
- Perincian
biaya operasi alat berat dan mesin pompa.
Kapasitas pengolahan buah, sangat tergantung
kepada kapasitas pemasukan buah ke pabrik. Tetapi juga ada
sebaliknya , kecepatan pemasukan buah yang continue ke pabrik ditentukan oleh
lancarnya pengolahan itu sendiri, atau dengan kata lain, in-put buah ke pabrik,
harus selaras dengan out-put lori kosong dari pabrik kelapangan.
Jadi untuk memperoleh kapasitas yang 45 – 50 ton / jam, kebun harus memasukan 20 – 22 lori / jam . Untuk menjaga kontiunitas pemasukan selanjutnya, pabrik sendiri juga harus mengeluarkan 20 – 22 lori / jam.
Hal – hal yang harus dijaga / dipelihara untuk tercapainya kapasitas yang dimaksud ialah :
Jadi untuk memperoleh kapasitas yang 45 – 50 ton / jam, kebun harus memasukan 20 – 22 lori / jam . Untuk menjaga kontiunitas pemasukan selanjutnya, pabrik sendiri juga harus mengeluarkan 20 – 22 lori / jam.
Hal – hal yang harus dijaga / dipelihara untuk tercapainya kapasitas yang dimaksud ialah :
- Loko
yang menarik lori buah harus dijaga / dirawat dengan
- baik
- seksi
/ lori panen harus dalam keadaan sempurna .
- Mengisi
buah kedalam lori harus teratur, mulai dari memasukannya dituangan berat ±
2.300 kg / lori .
- Jangan
diisi terlalu penuh ( meninggi / melewati bibir samping lori) agar jangan
sangkut masuk dipintu dan mencegah pergesekan ( frietion ) dengan dinding
rebusan sendiri.
- Jalan
rail, weselan – weselan menuju rebusan dan rail didalam rebusan sendiri
harus dalam kondisi baik .
- Petugas
dibawah Hoist crane harus teratur agar pengangkutan / transport buah ke
dalam dan keluar rebusan dapat lancar. Untuk kelancaran ini juga perawatan
seksi lori rebusan sangat penting .
- Buah
dari kebun harus masuk ke pabrik sebelum jam 12.00 Wib
- Loko
yang melangsir lori kosong harus tetap siap pakai, agar lori buah yang
menuju Hoist crane jangan terhalang masuknya.
Dalam situasi produksi panen diatas 600 ton / hari, buah harus
sudah masuk ke pabrik sebelum jam 12.00 Wib agar pengolahan dapat dimulai pada
jam 12.00 Wib. Bila hal – hal tersebut diatas dapat dijaga secara konsisten,
pengolahan buah dapat diselesaikan pada jam 03 – 04 pagi. Dampak positip bila
pengolahan selesai jam 03 subuh ialah :
- Pekerja
tidak sempat mengantuk
- Mesin
– mesin pengolahan berkurang jam kerjanya
- Penghematan
BBM waktu cukup untuk reperasi besok
harinya
PERAWATAN TRUCK DAN TRAKTOR RODA
Perawatan /
pemeliharaan terhadap semua unit kendaraan yang beroda sangat penting sekali.
Mengingat bahwa kendaraan – kendaraan tersebut harus operasi untuk pengangkutan
produksi, sebelum mengalami kerusakan harus tetap mendapat perhatian. Dengan
memperbaiki kerusakan – kerusakan kecil sedini mungkin maka kerusakan –
kerusakan fatal akan dapat dihindarkan. Perawatan / pemeliharaan unit transport
ini kami bagi dalam tiga bagian.
- Doorsmer
- Reparasi
- Pemeliharaan
oleh pengemudi
1-Doorsmer
Jadwal / waktu
untuk doorsmer setiap minggu telah ditentukan pada awal bulan untuk setiap unit
kendaraan. Masing – masing kendaraan tersebut telah diberi nama seperti Sn I/
III, Rb II / IV, St II/III yang maksudnya bahwa kendaraan tersebut harus
doorsmer pada hari senen minggu I dan senen minggu ke III, yang lainnya pada
hari rabu minggu ke II dan rabu minggu ke IV dan demikian selanjutnya. Jarak
doorsmer satu I dengan ke II diperhitungkan ± 15 hari setelah menempuh 2.500 –
3.000 Km. Jarak tempuh untuk 15 hari diperkirakan 15 x 200 = 3.000 Km.
Untuk traktor roda diperhitung ka operasi 10 jam / hari, jam yang tempuh untuk
jalan doorsmer ± 150 jam bila :
- Jalan
/ Medan yang ditempuh kendaraan tersebut tidak baik (kotor dan berdebu)
- Jarak
tempuhnya dekat atau sering berhenti. Jam yang ditempuh untuk jadwal
doorsmer ± 150 jam. Bila waktu mengijinkan, setiap hari kendaraan –
kendaraan tersebut harus dicuci. Tetapi kemungkinan waktu untuk
pekerjaan tersebut tidak ada, karena tersita untuk transport buah. Tetapi
sewaktu doorsmer, setiap kendaraan harus dicuci bersih baru dilayani untuk
doorsmer ( ganti olie, filter, dan lain – lain ). Petugas untuk
doorsmer ini telah ditentukan. Olie mana yang dipercayakan untuk tugas
tersebut membuat bon olie dan filter yang diperlukan. Pekerjaan ini
diawasi oleh kepala maintenance yang telah benar - bener dapat
dipercayai untuk pelaksanaannya.
- Pada
saat doorsmer yang pertama, hal – hal yang harus dikerjakan adalah :
Mesin
- Periksa
air pendinginan.
- Periksa
banyaknya elektrolit battery.
- Periksa
kekencangan tali kipas.
- Ganti
olie mesin.
- Ganti
olie pada saringan udara atau bersihkan elemennya.
- Lumasi
diapragma governor.
- Stel
putaran idling dan saat injeksi.
- Bersihkan
elemen saringan bahan bakar.
Chassis dan
body
- Periksa
gerak bebas pedal kopling, rem dan gerakan rem tangan.
- Periksa
minyak kopling dan minyak rem.
- Periksa
slang – slang, pipa – pipa dan sambungan – sambungan yang
kemungkinan bocor.
- Lumasi
chassis.
- Rotasikan
roda – roda.
- Periksa
tekanan angin ban.
d. Dan pada
doorsmer yang selanjutnya hal – hal yang harus dikerjakan ialah :
Mesin
Mesin
- Ganti
air pendingin.
- Periksa
battery.
- Periksa
tali kipas.
- Ganti
olie.
- Lumasi
pompa air.
- Periksa
slang – slang dan pipa – pipa berikut sambungan – sambungannya.
- Ganti
saringan olie.
- Periksa
pembatas pengambilan udara ( air intake shutter ).
- Ganti
olie saringan udara atau elemen saringan udara.
- Ganti
elemen saringan bahan bakar.
- Periksa
saringan pompa penyalur ( feed pump ).
- Periksa
tutup tanki bahan bakar, slang – slang, pipa – pipa bahan bakar dan
sambungan – sambungan.
- Kencangkan
baut – baut / mur – mur.
- Periksa
sistem pemanas awal ( glow – plug ).
- Stel
celah katup.
- Periksa
saat injeksi.
- Periksa
nozzle dan lumasi.
- Periksa
putaran idling.
- Ganti
diapragma governor.
- Chasis
dan Body
- Periksa
sistem kopling ( pedal, master, pipa –pipa dan minyak kopling
).
- Periksa
sistem rem ( pedal, slang, pipa, sepatu dan minyak rem
kerja booster dan saringan udaranya ).
- Periksa
suspensi depan dan belakang.
- Periksa
olie bak gigi kemudi.
- Lumasi
chasis.
- Periksa
oli transmisi, transfer ( bj ) dan differential.
- Ganti
gemuk bantalan roda.
- Lumasi
poros propeller.
- Kencangkan
baut – baut / mur – mur pada chasis dan body.
- periksa
gerakan roda kemudi dan lengan
lengan
penghubungnya.
- Periksa
bekerjanya semua alat – alat kelistrikan.
- Periksa
tekanan angin ban.
- Rotasikan
roda – roda
Dibawah ini kami gambarkan secara sistematis pekerjaan –
pekerjaan doorsmer servis awal bulan ( minggu I ) dan tengah
bulan ( minggu ke III ).
- Minggu
I pada jarak ± 2.500 KM atau ± 150 jam
- Minggu
III pada jarak ± 5.000 km atau ± 300 jam
Operasi perawatan : P = periksa, S = Stel, G =
Ganti, K = Kencangkan, L = Lumasi
Periode service
doorsmer
|
I (± 2.500 km)
|
II (±5.000 km)
|
I (7.500 km )
|
|||
I (± 150 jam)
|
II (± 3.000 jam)
|
I (±450 jam)
|
||||
M E S
I N
|
||||||
A
|
1
|
Air pendingin
|
p
|
p
|
p
|
|
2
|
Battery
|
p
|
p
|
p
|
||
3
|
Pompa air ( 2D)
|
p
|
p
|
p
|
||
4
|
Tali kipas
|
p/s
|
p/s
|
p/s
|
||
5
|
Diaprahma governor pompa inj
|
p
|
p
|
p
|
||
6
|
Saringan olie sentrifugal
|
p
|
p
|
p
|
||
7
|
Olie mesin
|
g
|
g
|
g
|
||
8
|
Saringan olie / olie filter
|
p
|
g
|
p
|
||
9
|
Saringan udara
|
p
|
p
|
p
|
||
10
|
Pipa-pipa saluran minyak
|
p
|
p
|
p
|
||
11
|
Elemen / fuel filter
|
g
|
p
|
g
|
||
12
|
Saringan pompa penyalur
|
p
|
p
|
p
|
||
C H A S I S / B O D Y |
||||||
B
|
13
|
Pedal kopling rem dan rem tangan
|
p
|
p
|
p
|
|
14
|
Minyak rem / kopling
|
p/t
|
p/t
|
p/t
|
||
15
|
Rem muka / belakang
|
p
|
p
|
p
|
||
16
|
Olie transisi / gardan
|
p
|
p
|
p
|
||
17
|
Sistem kemudi
|
p
|
p
|
p
|
||
18
|
Lumasi chasis / niple
|
p/l
|
p/l
|
p/l
|
||
19
|
Tekanan angin ban
|
p
|
p
|
p
|
||
20
|
Olie bak gigi kemudi
|
p
|
p
|
p
|
||
21
|
Gemuk bantalan roda / bearing
|
p
|
p
|
p
|
||
22
|
Poros propeller
|
p/l
|
p/l
|
p/l
|
||
23
|
Baut-baut roda /mur chasis
|
p/k
|
p/k
|
p/k
|
||
24
|
Alat-alat listrik
|
p
|
p
|
p
|
||
25
|
Sistem hydraulick
|
p/l
|
p/l
|
p/l
|
||
Khusus untuk truck jenis tipper, ada pelumasan 2 x 1 minggu terhadap semua nipple pada system hydraulicknya. Truck tipper yang baru operasi 3 bulan, diadakan penggantian minyak hydraulick dari dalam hoist cylinder 1 x setahun. Pekerjaan doorsmer ini akan memakan waktu 4 – 5 jam, diusahakan pada waktu tersebut, segala persoalan – persoalan / kekurangan – kekurangan kecil dapat dikerjakan secara tuntas.
2-REPARASI
Ruang atau
bengkel untuk reparasi sudah tersedia dengan baik. dalam rungan tersebut,
pekerjaan resparasi sudah dapat dikerjakan pada waktu siang hari, malam dan
pada hari hujan. Fasilitas alat – alat atau sarana – sarana untuk pekerjaan
reparasi di bengkel motor diusahakan semaximal mungkin seperti kunci – kunci,
bais, grenda, bor listrik dan lain – lain. Semenjak Agustus 1983, pekerjaan
general overhaul engine dikerjakan ditempat. Beberapa alat seperti Crankshaft,
blok mesin, injecktie pom yang menghendaki reparasi / bubut dan lain –
lain, dikirim ke bagian teknik / tenol untuk pelaksanaan perbaikannya di
medan. Sepeda motor yang digunakan asisten lapangan, perawatan / reparasinya
dikerjakan dibengkel ini juga.
3-PEMELIHARAAN OLEH PENGEMUDI
Untuk menjaga
daya tahan atau ” life time ” dari seluruh unit kendaraan
ini, faktor pengemudi memegang peranan penting. Setiap pagi sebelum kendaraan
dihidupkan, para pengemudi harus memeriksa : air pendingin mesin / radiator,
olie mesin, air batery, minyak rem dan tali kipas. Secara insidentil, para
asisten harus mengontrol hal – hal tersebut. Tanpa perintah dari kepala
perawatan / maintenance, pencucian kendaraan sudah dilaksanakan pada sore hari
bila waktu masih tersedia ( antara jam 18 – 19 ). Para pengemudi harus dibina /
diarahkan untuk mengoperasikan kendaraannya dengan baik dan tetap memperhatikan
rambu – rambu jalan. Kepada mereka diberikan petunjuk – petunjuk mengemudikan
kendaraan tersebut dijalan umum, dijalan kebun, dan tetap diingatkan juga
situasi / kondisi jalan yang dilaluinya. Untuk membawa muatan / beban, jangan
sampai terjadi unsur pemaksaan kapasitas yang diizinkan maksimal 5 ton /
kendaraan kepada para pengemudi ditekankan, harus mengisi daftar perjalanan
car-log op-Tr 01 setiap hari dan menyerahkannya setiap pagi kepada Asisten
untuk kontrol kebenaran dan pengesahannya.
VIII. MAINTENANCE UMUM
- Semua
kendaraan yang dioperasikan kelapangan harus dalam kondisi baik / sehat.
- Kendaraan
– kendaraan yang di poolkan di pabrik ataupun yang berpangkalan di Divisi,
perawatan / pemeliharaannya adalah tanggung jawab kepala urusan Traksi /
Teniker I.
- Pelaksanaan
dari jadwal doorsmer / service yang telah ditetapkan sesuai dengan nama /
kode dari masing – masing kendaraan harus dilaksanakan dengan konsisten.
- Semboyan
dari maintenance / perawatan terhadap semua kendaraan yang bergerak : ”
Kerusakan yang kecil jangan diabaikan, karena sudah pasti mengakibatkan
kerusakan / kerugian yang besar ”.
- Tukang,
pembantu tukang, olie man yang bekerja untuk perawatan / pemeliharaan
kendaraan – kendaraan tersebut, haruslah mempunyai pengalaman, ketrampilan
dan dedikasi yang baik terhadap perusahaan. Kepada mereka harus diberikan
bimbingan, pengarahan yang positif agar ” Life time ” dari apa yang
dikerjakan mereka dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk Mengetahui blanko blanko traksi dapat di download di sini
- http://www.ziddu.com/download/10617099/BlankoPerjalananKendaraan.pdf.html
- http://www.ziddu.com/download/10617236/BlankoRincianBiayaAngkutanperbln.pdf.html
Untuk mengetahui blanko pengangkutan taksasi panen dapat di
download disini
- http://www.ziddu.com/download/10617392/BlankoLaporanProduksidanTaksasiProd.pdf.html
- http://www.ziddu.com/download/10617418/BlankoLaporanProduksikranitimbang.pdf.html
Sumber:
http://membangunkebunkelapasawit.webs.com
0 komentar:
Posting Komentar