Grading dan Stasiun Loading Ramp..
Grading
dan Stasiun Loading Ramp
2.1.1 Grading TBS
Grading
dilaksanakan di Lantai Loading Ramp yang terbagi menjadi dua Line, yaitu Line A
dan Line B. Masing-masing dari Line memiliki kapasitas yang berbeda, Line A
memiliki kapasitas normal 700 ton dan Line B memiliki kapasitas normal 800 ton
– 900 ton. Tiap Line mempunyai 5 (lima) group pekerja, tiap group nya terdiri
dari 1 orang pencatat dan 2 orang grading. Waktu penerimaan TBS di Pabrik
ditentukan sampai dengan waktu yang ditentukan oleh pabrik.
Gambar 2.1
Fungsi dari grading dalah :
1. Mengetahui kualitas dari buah masuk
2. Menginformasikan kembali ke estate agar melakukan
perbaikan.
CARA MENG-GREADING DI LAPANGAN
A. TANDAN BUAH SEGAR INTI
- Semua isi satu truk dibuang di lantai, dipisahkan sesuai
dengan kriteria masing-masing dan dihitung jumlahnya pengelompokkan di lapangan
greading 10 janjang di setiap tempat (memudahkan menghitung).
- Kemudian ditulis ke blanko form greading tiap pagi oleh
mandor greading untuk tentukan presentase Tandan Buah Segar setiap kriteria.
B. TANDAN BUAH SEGAR LUAR
1/3
bagian dari isi bak dibuang di lantai dan dipisahkan sesuai dengan kriteria
masing-masing kemudian dihitung oleh krani khusus dari Tandan Buah Segar luar.
Pemeriksaan
Fisik Buah
Buah
yang masuk ke dalam pabrik terdiri dari 3 jenis buah, yaitu buah inti, buah
plasma, dan buah pekarangan. Buah plasma terbagi menjadi lima bagian (SP)
tergantung dari mana buah plasma tersebut datang. SP adalah sebutan untuk tiap
KUD yang mengirimkan buah ke pabrik. Terdapat lima SP yang masuk kedalam data
PKS Rama-Rama Mill, salah-satunya SP1 Makmur Lestari. Sedangkan buah pekarangan
terbagi menjadi dua bagian sesuai dengan nama pendor yang mempunyai surat
pengantar buah resmi ke pabrik. Kedua nama pendor tersebut adalah KHSX
dan BLGX. Pemeriksaan fisik buah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
ü TBS
dibongkar terpisah dari TBS lainnya yang telah ada di Loading Ramp.
ü Ditentukan
Jumlah buah yang diperiksa di Loading Ramp, bisa didapat 100% atau sebagian
saja, minimal 10% dari TBS yang diangkut.
ü Buah
dipilih sesuai kriteria matang panen yang ditetapkan dan juga dihitung jumlah
total janjang seluruhnya.
ü Sampah dan
kotoran dari satu truck diperhitungkan keseluruhannya.
Pencatatan
hasil pemeriksaan Fisik Buah meliputi buah mentah, buah sakit, buah kurang
matang, buah terlalu matang, buah keras, buah sakit, janjang panjang, dan
sampah.
Perhitungan
Grading
ü Hasil
pencatatan dilapangan, dimasukkan ke dalam Laporan /Form Grading, dengan
menghitung persentasenya. dengan rumus :
Misalkan
buah mentah :
%
buah mentah x 100% = jumlah janjang buah : jumlah total panjang
Ø Alat-alat yang
digunakan pada saat grading:
1. Tojok
2. Skop
Ø Kriteria TBS
1. Inti
Buah
inti memiliki kriteria grading sebagai berikut :
a. Buah mentah
Buah
mentah memiliki ciri-ciri warna buah masih pucat dan brondolan lebih kecil dari
tiga berondolan pejanjang.
b. Buah kurang matang
Berondolan
lepas lebih besar dari 3 (tiga) berondolan tapi belum mencapai standar minimum
(1 kg terdapat 2 berondol lepas).
c. Buah matang
Berondolan
lepas mencapai standar minimum (1 kg ada 2 berondolan) sampai 50% berondol
lepas dari total berondolan perjanjang.
d. Buah terlalu matang
Meiliki
ciri-ciri 50% - 75 % berondolan lepas dari janjangan.
e. Buah keras (hard bunch)
Memiliki
ciri-ciri ujung berondolan berwarna hitam dan pecah-pecah (terbelah empat).
f. Buah sakit (parthenocarpic)
Memiliki
ciri-ciri terdapat 50% berondolan kecil-kecil (buah cengkeh) perjanjang.
g. Tangkai panjang
Panjang
tangkai janjangan memiliki batas maksimum 2,5 cm dari pangkal buah.
2. Plasma (buah luar)
Buah
inti memiliki kriteria grading sebagai berikut :
a. Buah mentah
Apabila
brondolan lepas dari janjangan kurang atau sama dengan 10 brondolan.
b. Buah peram
Ditandai
tangkai janjang keriput, buah lembek, dan berwarna kehitam-hitaman.
c. Buah sakit (parthenocarpic)
75%
dari total brondolan tidak mempunyai nut.
d. Buah keras (hard bunch)
Ditandai
pecah-pecah diseluruh permukaan brondolan.
e. Buah busuk
f. Buah kecil
Berat
janjang kurang dari 6 kilogram
g. Janjang kosong
Apabila
>75% brondolan lepas dari janjangan.
h. Tangkai panjang
Panjang
maksimal tangkai dari pangkal buah adalah 2,5 cm.
i. Sampah
Meliputi
pasir, serpihan potongan tangkai buah, karung dan batu.
3. Buah Pekarangan
a) Buah matang : apabila daging buah dari brondolan berwarna
orange.
b) Buah mentah : apabila daging buah berwarna kuning pucat.
c) Buah kecil : berat buah kurang dari 8 kg.
d) Buah sakit : apabila 75% dari total brondolan tidak
meiliki Nut.
e) Hard bunch : apabila brondolan berwarna hitam dan ujung
brondolan pecah-pecah.
f) Tangkai panjang : apabila panjang tangkai buah lebih dari
2,5 cm dari pangkal buah.
g) Sampah : pasir, batu, karung dan serpihan bekas potongan
tangkai buah.
Apabila
dalam proses grading buah plasma ditemukan salah satu atau beberapa
kriteria dari kesembilan kriteria diatas, maka supir truk akan dikenakan denda
sebagai berikut :
a. Buah intensif
o Buah
mentah dan buah peram dikenakan denda 30% dari berat janjang rata-rata (BJR).
o Buah
kecil dan janjang kosong dipulangkan.
o Buah
sakit dan buah keras tidak dikenakan denda.
o Tangkai
panjang didenda 1% dari BJR
o Sampah
dan buah busuk didenda 2 kali berat sampah.
b. Non intensif
Buah
mentah, buah peram, janjang kosong, dan buah kecil dipulangkan.
2.1.1 Loading Ramp
Loading
Ramp merupakan rangkaian proses awal dari pengolahan kelapa sawit sebelum
memasuki proses selanjutnya. Stasiun Loading Ramp berfungsi sebagai tempat
penampungan sementara TBS sebelum dimasukkan ke dalam lori buah (Fruit cages).
Di Pabrik Kelapa Sawit Rama-Rama dan KCP, Loading Ramp terbagi menjadi
dua Line, yaitu Line A dan Line B. Masing-masing Line mempunyai kapasitas untuk
menampung TBS berbeda, Line A mempunyai kapasitas normal 700 ton buah kelapa
sawit, sedangkan Line B mempunyai kapasitas normal 800-900 ton kelapa sawit.
Line A dan Line B masing-masing terdiri dari 12 pintu dengan kapasitas tampung
maksimal tiap pintu 20 ton.
Prinsip
FIFO
Pada
stasiun Loading Ramp, Rama-Rama Mill dan KCP mempunyai prinsip kerja First In
Firs Out (FIFO). FIFO adalah prinsip kerja yang mengutamakan TBS yang
terlebih dahulu ada untuk segera di olah. Hal ini dilakukan karena jumlah TBS
yang tidak henti-hentinya masuk kedalam pabrik.
Fungsi
FIFO : Meminimalkan kenaikan asam lemak bebas (FFA). Menurut teori
kenaikan FFA dari pohon sawit sampai ke lori, tahapan kenaikan FFA sudah
mencapai lebih kurang 1,85 %, sedangkan standar FFA = 3,00 %.
Tujuan
stasiun Loading Ramp adalah :
ü Mengatur
pengisian, kapasitas dan parkir lori di St. Sterilizer
ü Meminimalkan
oil loss di Loading Ramp
ü Meminimalkan
FFA CPO
PERALATAN DAN MESIN-MESIN
- Hydraulic Control System/Gear Box Sistem.
- Pintu Loading Ramp.
- Handle pengontrol buka-tutup pintu.
- Hydraulic Ramp.
- Pipa-pipa dan selang Hydraulic.
- Lori rebusan.
- Wire Rope.
- Hook
- Capstan
- Transfer Carriage.
2.1.1.1 FFB Hopper
FFB Hopper merupakan tempat penampungan TBS sementara
sebelum diisi ke FFB Discharge Conveyor. Konstruksi dari FFB Hopper memiliki
bidang miring dengan sudut 25-30 derajat dan dipasang Bottom Plate setebal 8
mm. Di samping itu FFB Hopper dilengkapi dengan Pintu Loading Ramp yang
digerakkan oleh Hydraulic Control System, dan untuk buka-tutup pintu tersebut
menggunakan Handle Pengontrol yang terpadu dengan Hydraulic Power Pack.
Di
Rama-Rama Mill terdapat 2 line FFB Hopper, dimana masing-masing line terdiri
dari 12 pintu Loading Ramp. Setiap pintu memilki kapasitas ideal 20 ton. Jadi
untuk 2 line FFB Hopper dapat dihitung secara matematis sebagai berikut :
Spesifikasi
FFB Hopper :
§ Bottom
Plate 8 mm
§ Kapasitas
15 Ton/Pintu
§ Kemiringan
30 º
Pengoperasian
Langkah-langkah
dalam mengoperasikan Loading Ramp adalah sebagai berikut:
1. Siapkan lori kosong dibawah pintu Loading Ramp
2. Masukan TBS yang terlebih dahulu ada di Hoper ke lori
3. Ratakan TBS yang ada di lori agar kapasitas lori tercapai
4. Masukan kembali TBS yang jatuh keluar lori ke lori lagi
5. Masukan segera brondolan yang berjatuhan ke lantai ke
lori
6. Parkirkan lori ke depan Sterilizer sesuai kebutuhan
Sterilizer (7 lori untuk 1 unit Sterilizer)
7. Operator St. Loading Ramp harus selalu berkoordinasi
dengan Operator St. Sterilizer
Permasalahan
dan Kendala
Dalam
stasiun loading ramp terdapat beberapa masalah dan kendala kerja, diantaranya
adalah:
a. Wire rope (seling) putus
Disebabkan
karena beban lori yang di tarik terlalu berat, roda lori tidak berputar/selip,
panjang tali, jenis gulungan seling pada capstan, sambungan antar rel yang
tidak rata, dan kecepatan perputaran capstan saat menggulung seling. Hal
tersebut dapat diatasai dengan cara memperhatikan berat normal lori yang akan
ditarik, memberikan pelumas pada rel roda gigi, dan juga memperhatikan bentuk
gulungan saat mengoperasikan capstan.
b. Lori rusak
Hal
ini disebabkan karena penggantian lori tidak dilakukan karena umur lori yang
sudah tua.
c. Minyak menetes dari pintu loading ramp
Hal
ini terjadi karena buah banyak menumpuk satsiun loading ramp dan terlalu lama
dibiarkan, sehingga buah yang berada paling bawah mendapatkan tekanan dari buah
yang berada diatasnya. Permasalahan ini dapat diatasi dengan cara menerapkan
sitem FIFO (First In First Out), sehingga tidak terjadi penumpukan buah terlalu
lama.
d. Berondolan berjatuhan
Brondolan
berjatuhan kerap terjadi pada saat pengisian buah kelapa sawit kedalam lori
dari pintu ramp, hal ini disebabkan karena pintu ramp menempatkan system
hidrolik diatas sehingga menyebabkan brondolan berjatuhan.
e. Buah tidak dapat keluar dari pintu
Karena
terjadi tumpukan yang begitu banyak didepan pintu mengakibatkan buah menjadi
tertekan dan susah keluar, biasanya kalau terjadi hal seperti ini maka buah
dibantu keluar secara manual yaitu dengan cara mengkaitkan buah dengan alat
tradisional (eggrek).
f. Pintu selip
Pintu
selip terjadi karena pintu tidak pernah diberi pelumas. Solusinya dengan cara
perawatan secara rutin.
Safety
dalam stasiun Loading Ramp
Keselamatan
dan kesehatan kerja adalah hal yang sangat perlu diperhatikan, oleh sebab itu
perlu adanya pengaman agar keselamatan dan kesehatan pekerja tetap terjaga.
Dalam stasiun loading ramp, ada 3 (tiga) safety yang paling utama, yaitu:
a. Helm keselamatan
b. Alat pelindung tangan
c. Sepatu kerja
g
0 komentar:
Posting Komentar