Pengendalian Gulma adalah teknik pengelolaan yang tepat, ramah
lingkungan dan ekonomis guna menyediakan tempat tumbuh pohon Kelapa
Sawit yang terbebas dari persaingan unsur hara dengan tetap menjaga
tumbuhan inang bagi hama penyakit tanaman
TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM)
1. Pemeliharaan Piringan
Piringan di kebun sawit harus dijaga agar selalu bersih dari Gulma
atau rambatan LCC. Rambatan ini harus ditarik lepas dan keluar dari
area piringan untuk kemudian di semprot dengan Herbisida yang tepat.,
seperti Basta dan Paracol. Glyphosate dapat juga digunakan dengan extra
hati-hati agar tidak membunuh sawit. Pemeliharaan dengan bahan kimia
dilakukan dengan penyemprotan halus di sekeliling pohon sawit dengan
radius 1,8 m dari pohon. Jumlah ulangan yang diperlukan sangat
tergantung kondisi setempat, namun umumnya 8 kali sudah cukup.
2.Pemeliharaan Gawangan (Inter-row)
Pengendalian Gulma secara teratur harus dilakukan pada 24 bulan
pertama untuk memastikan bahwa LCC tumbuh dengan subur. Lihat pada
Posting tentang Penanaman dan Pemeliharaan LCC. Tumbuhnya Gulma ringan
seperti Ottochloa nodosa, Paspalum conyugatum, Axonopus compresus,
Cynodon dactylon, Digitaria fuscense dll dapat di toleransi. Sedangkan
anak kayu dan gulma lain harus dibasmi. Gulma yang benar-benar harus di
basmi adalah Mikania micrantha. Pembasmian dilakukan dengan penyemprotan
Flouroxpyr (Starane). MUTLAK HARUS DIPERHATIKAN AGAR BUTIRAN SEMPROT
TIDAK TERKENA LANGSUNG PADA TANAMAN MUDA. 2.4 D. amine tidak boleh
digunakan pada tanaman muda sampai umur 48 bulan.
3.Tanaman Inang
Tanaman Inang atau Host Plants, yang menjadi tempat populasi hama
predator pemakan daun ( seperti Mahasena corbetti, Setora nitens, dll )
jangan di ganggu
TANAMAN MENGHASILKAN (TM)
1. Pemeliharaan Piringan
Pemeliharaan Piringan dengan tertib adalah dimaksudkan untuk
memudahkan mengumpulkan Brondolan yang jatuh. Pada umumnya, cuci
piringan adalah dengan radius 2,5 m dari pusat tumbuh pohon sawit hingga
ujung pelepah terluar. Penggunaan bahan kimia dengan herbisida yang
tepat adalah menjadi pilihan utama. Penggarukan piringan pada area TM
tua ( > 15 tahun) harus dilakukan satu kali setahun.
2.Pemeliharaan Gawangan (Inter row)
Pengendalian Gulma secara selektif perlu dilakukan sama seperti pada
areal TBM. Tanaman Inang atau Host Plants, yang menjadi tempat
populasi hama predator pemakan daun ( seperti Mahasena corbetti, Setora
nitens, dll termasuk Euphorbia heterophylla , Emilia sonchifolia dan
Ageratum spp.) jangan di ganggu bahkan harus di pelihara.
3.Pemeliharaan Pasar Pikul
Pasar Pikul dengan lebar kurang lebih 2 m harus selalu bersih
terpelihara untuk memudahkan akses keluar masuk hasil panen TBS. Sangat
baik dan ekonomis bila digunakan herbisida yang tepat atau herbisida
cocktail. Di areal datar, penggunaan Roto Slashing mungkin akan lebih
praktis.
4.Pemeliharaan Pelepah
Tumbuhnya Gulma yang merambat pada pelepah harus di cabut pada saat
melakukan pengendalian gulma secara selektif. Tidak dibenarkan melakukan
penyemprotan pada pelepah, hal ini untuk mencegah terjadinya peledakan
hama serangga.
HERBISIDA YANG DIREKOMENDASI PADA TM
1. Herbisida untuk Piringan dan Pasar Pikul
Tidak ada satu jenis herbisida pun yang mampu untuk mengedalikan
semua jenis Gulma sekaligus. Oleh karenanya untuk memilih dan mencampur
Herbisida agar mencapai tujuan dengan biaya yang efektif, diperlukan
pengetahuan yang mendalam tentang kandungan masing-masing herbisida yang
akan dicampur dan pengaruhnya terhadap luas pengendalian.
2. Herbisida untuk Gulma Khusus
Agar pengendalian secara selektif yang dilakukan mencapai tujuannya
dengan efektif, maka adalah sangat penting untuk melakukan penyemprotan
secara TEPAT WAKTU disesuaikan dengan keadaan cuaca, dan TEPAT DOSIS
serta TEPAT VOLUME sesuai yang diperlukan agar merata.
Lanjutan rotasi berikut perlu dilakukan untuk sampai pada titik
tuntas membasmi Gulma liar yang tidak diinginkan. Oleh karenannya
program penyemprotan dan intervalnya perlu dibuat berdasarkan pengamatan
lapangan, sebelum operasi penyemprotan dilaksana kan.
PENGAMANAN TANAMAN SAWIT DARI EFEK RACUN
Tanaman Sawit sering menderita pada masa pertumbuhan kecambah di
Nursery dan di areal TBM sebagai akibat salah pilih herbisida, teknik
semprot yang salah dan terkena percikan alat semprot yang tak
diinginkan. Herbisida seperti 2.4 D amine dan Triloxpyr yang memercik
kena daun muda akan mempengaruhi pertumbuhannya. Herbisida ini dikenal
dapat mendorong terbentuknya parthenocarpy dan kadang menyebabkan aborsi
buah pada tahap pertumbuhan lanjutnya.
Pengamanan Tanaman Sawit memberikan arti bahwa herbisida yang
digunakan harus dipilih yang tidak memiliki efek racun pada tanaman
Kelapa Sawit. Beberapa Symptoms gejala keracunan:
- Pelepah Pecah
- Pelepah menggulung
- Kanopi tanaman muda lemas
- Pelepah paling bawah jatuh
0 komentar:
Posting Komentar