LAPORAN KEUANGAN
a. Neraca
Tabel. 3 | ||||||
LAPORAN NERACA KOPERASI GADING PERKASA KGI | ||||||
PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) | ||||||
AKTIVA | 2013 | 2014 | NAIK/TURUN (%) | |||
AKTIVA LANCAR : | ||||||
KAS DAN BANK . | 367,867 | 371,356 | 0.94 | |||
PIUTANG USAHA | 412,626 | 413,497 | 0.21 | |||
PIUTANG PUPUK DAN PENYEIMBANG HARA TANAH | 949,103 | 1,004,411 | 5.51 | |||
PENDAPATAN BUNGA USAHA | 84,888 | 90,967 | 6.68 | |||
PIUTANG KONTRAK KEBUN SAWIT | 142,574 | 145,191 | 1.80 | |||
PIUTANG PENJUALAN BUAH SAWIT TBS | 219,025 | 298,408 | 26.60 | |||
PIUTANG INSEKTISIDA | 599,111 | 600,855 | 0.29 | |||
PERSEDIAAN | 889,283 | 1,030,512 | 13.70 | |||
BEBAN BUNGA PUPUK DAN INSEKTISIDA | 243,215 | 243,371 | 0.06 | |||
BIAYA DIBAYAR DIMUKA | 241,324 | 250,443 | 3.64 | |||
JUMLAH AKTIVA LANCAR .. | 4,149,016 | 4,449,011 | 7.23 | |||
INVESTASI : | ||||||
PENYERTAAN PADA PT.HI | 95,021 | 95,022 | 0.00 | |||
SIMPANAN KHUSUS INVESTASI | 93,792 | 109,572 | 14.40 | |||
TABUNGAN PADA BANK BNI | 35,245 | 39,002 | 9.63 | |||
KONTRAK KEBUN SAWIT | 17,162 | 14,335 | (19.72) | |||
KAVLING SAWIT | 35,808 | 38,634 | 7.31 | |||
KULTUR SAWIT | 32,405 | 36,068 | 10.16 | |||
JUMLAH INVESTASI . | 309,433 | 332,633 | 6.97 | |||
AKTIVA TETAP : | ||||||
HARGA PEROLEHAN DAN REVALUASI TANAH DAN BANGUNAN . | 775,814 | 776,641 | 0.11 | |||
AKUMULASI PENYUSUTAN BANGUNAN | 38,549 | 39,666 | 2.82 | |||
HARGA PEROLEHAN DAN REVALUASIKENDARAAN DAN ALAT BERAT | 258,879 | 258,879 | - | |||
AKUMULASI PENYUSUTAN KENDARAAN | 2,268 | 2,333 | 2.79 | |||
HARGA PEROLEHAN DAN REVALUASI PERALATAN DAN PERABOTAN | 17,987 | 181,440 | 90.09 | |||
AKUM. PENY. PERALATAN DAN PERABOTAN . | 6,236 | 6,416 | 2.81 | |||
NILAI BUKU AKTIVA TETAP . | 1,005,627 | 1,168,545 | 13.94 | |||
AKTIVA LAIN-LAIN | ||||||
AKTIVA TETAP DALAM KONSTRUKSI | 481,930 | 495,905 | 2.82 | |||
UANG MUKA INVESTASI | 869,676 | 694,896 | (25.15) | |||
BIAYA OPERASI KEBUN SAWIT | 1,737,365 | 1,487,748 | (16.78) | |||
BIAYA OPERASI KULTUR SAWIT | 488,809 | 502,984 | 2.82 | |||
ORGANIZATION COST DAN LAIN LAIN | 18,989 | 19,539 | 2.81 | |||
JUMLAH AKTIVA LAIN LAIN | 3,596,769 | 3,201,072 | (11.00) | |||
TOTAL AKTIVA . | 9,060,845 | 9,151,261 | 1.00 | |||
- | ||||||
- | ||||||
KEWAJIBAN DAN KEKAYAAN BERSIH | 2013 | 2014 | NAIK/TURUN (%) | |||
KEWAJIBAN : | - | |||||
HUTANG PUPUK DAN PENYEIMBANG HARA TANAH | 505,073 | 552,730 | 8.62 | |||
BEBAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN KULTUR SAWIT | 834,356 | 835,875 | 0.18 | |||
HUTANG KEPADA PEMILIK LAHAN SAWIT . | 766,739 | 769,018 | 0.30 | |||
HUTANG SIMPANAN USAHA | 353,135 | 388,442 | 9.09 | |||
HUTANG INSEKTISIDA | 229,070 | 248,915 | 7.97 | |||
BIAYA OPERASI GAPINDO | 672,760 | 676,249 | 0.52 | |||
BIAYA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY | 243,257 | 245,874 | 1.06 | |||
PENDAPATAN BUNGA PINJAMAN USAHA DITANGGUHKAN | 138,853 | 137,108 | (1.27) | |||
PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA | 71,266 | 69,521 | (2.51) | |||
JUMLAH KEWAJIBAN .. | 3,814,509 | 3,923,732 | 2.86 | |||
DANA INVESTASI : | ||||||
GERAKAN TABUNGAN KHUSUS | 289,731 | 320,261 | 9.53 | |||
ASURANSI MULTIGUNA | 180,214 | 183,971 | 2.04 | |||
HUTANG PADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA | 572,741 | 429,486 | (33.35) | |||
INVESTASI KELAPA SAWIT | 1,286,617 | 1,290,374 | 0.29 | |||
JUMLAH INVESTASI .. | 2,329,303 | 2,224,092 | (4.52) | |||
DANA-DANA : | ||||||
DANA PENDIDIKAN KOPERASI . | 40,676 | 42,080 | 3.34 | |||
DANA PEMBANGUNAN DAERAH KERJA.. | 397,110 | 398,988 | 0.47 | |||
DANA SOSIAL . | 57,378 | 57,403 | 0.04 | |||
JUMLAH DANA-DANA .. | 495,164 | 498,471 | 0.66 | |||
KEKAYAAN BERSIH : | ||||||
MODAL ANGGOTA | 533,694 | 534,797 | 0.21 | |||
MODAL PENYERTAAN PARTISIPSI ANGGOTA | 766,844 | 848,570 | 9.63 | |||
MODAL PARTISIPASI DARI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN | 630,588 | 629,484 | (0.18) | |||
ISTIMEWA | - | - | ||||
MODAL SUMBANGAN | 413,683 | 411,804 | (0.46) | |||
CADANGAN EKSPANSI | 53,111 | 56,055 | 5.25 | |||
HASIL USAHA BELUM DIBAGI | 23,949 | 24,256 | 1.27 | |||
JUMLAH KEKAYAAN BERSIH | 2,421,869 | 2,504,966 | 3.43 | |||
TOTAL KEWAJIBAN DAN KEKAYAAN BERSIH | 9,060,845 | 9,151,261 | 1.00 |
INVESTASI KEBUN KELAPA SAWIT
Dengan
rahmat tuhan yang maha esa.perkebunan kelapa sawit dewasa ini menjawab
semua tantangan dalam hal perekonomian Dunia,Bangsa,perusahaan dan per
orangan,Seiring dengan meningkat nya peminat kebun kelapa sawit kami
mencoba membuat satu CATATAN PANDUAN INVESTASI KELAPA SAWIT.yang dapat
menambah pengetahuan anda untuk mengenal lebih dekat tata cara ber kebun
kelapa sawit dengan keinginan yang kuat serta dimotori rasa keingin dan
ke suksesan anda dalam hal ini kami mencoba menerangkan sebagai
berikut:
1.Sepesis tanaman sawit ;
1.Siapa menyangka tanaman hias ini bias menjadi prima dona menjadi pertanian ter vaforit sekarang ini:
1. MENENTUKAN JARAK
TANAM
Intensitas cahaya matahari yang optimum yang diperlukan oleh tanaman
bervariasi menurut jenis tanamannya. Intensitas,kualitas dan lamanya
penyinaran merupakan salah satu yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan
morfologi. Tanaman yang terlindung pertumbuhannya akan meninggi
(otiolasi),habitusnya rendah dan lemah. Jumlah daun sedikit dan bunga
betina berkurang.
Populasi per hektar yang terlalu padat lama kelamaan produksinya akan
menurun, karena selain kompetisi dalam pengambilan unsur hara juga
terjadi tumpang tindih pelepah sehingga intensitas dan kualitas sinar
matahari yang diterima kurang optimum dan ini mengurangi luasan
asimilasi (fotosintesis).
Dengan demikian maka pengaturan jarak tanamamatlah penting. Untuk kelapa
sawit jenis Tenera D x P populasi per hektar = 143 pokok, semula
merupakan jarak tanam yang optimum, namun ternyata dari hasil percobaan
para ahli dari Marihat pada umur 8 tahun pelepah sudah mulai over laping
dan pengaruh terhadap perkembangan produksi.
Untuk mencegah dan mengatasi timbulnya pengaruh intensitas dan kuantitas
sinar matahari maka diperlukan jarak tanam dan arah barisan tanam.
Jarak tanam pada kelapa sawit pada umumnya dibuat segitiga sama sisi
(triangular). Sedangkan arah barisan tanaman mengarah dari Utara ke
Selatan sehingga pendistribusian sinar matahari dari arah timur cukup
banyak untuk setiap tanaman.
2. RUMUS MENCARI POPULASI/HA.
Untuk mencari populasi/ha digunakan rumus sebagai berikut :
Populasi/ha = 10.000 m2 : (a x 1/2 a√3)
Keterangan :
a = jarak tanam
3. PEMANCANGAN (PENGAJIRAN)
Untuk mendapatkan letak dan barisan tanaman yang teratur terlebih dahulu
diadakan pemancangan areal. Pemancangan pada areal yang rata jarak
antara barisan dan dalam barisan sesuai dengan jarak yang sebenarnya.
sedangkan untuk areal yang berbukit dan berkontur arah barisan mengikuti
arah kontur yang ada dan jarak antara barisan adalah proyeksi jarak
antar barisan.
Peralatan Pancang
Sebelum dimulai pemancangan terlebih dahulu harus mempersiapkan
alat-alat pancang :
~ Kompas atau theodolite untuk menentukan arah
~ Ajir/bambu/kayu panjang 2 meter, 4 pancang/Ha
~ Anak pancang ukuran 1- 1,5 meter dan diikat plastik putih
~ Tali panjang 100 m yang telah diberi tanda jarak tanam dan jarak antar
barisan
Cara memancang
• Areal Rata
- Buat patok hektaran 100 m x 100 m (1 Ha)
- Buat patok induk tanaman dengan arah Utara-Selatan dan Timur-Barat
dengan menggunakan tali yang telah diberi tanda
- Jarak Timur-Barat tergantung jarak tanam yang diinstruksikan (misal
7,97 m) untuk jarak tanam segitiga sama sisi 9,2 x 9,2 x 9,2 m
- Jarak Utara-Selatan misalnya 9,2 meter
- Bila luas per blok 25 ha dengan panjang blok 500 m/7,97 m = ± 62
pokok,sisanya 7 meter untuk jarak dari pinggir blok masing2 7/2 = 3,5 m
- Arah Utara-Selatan = 250 m/9,2 meter = 27 pokok, sisanya 1 meter.
Sumbu dari pinggir blok (jalan/parit) 1/2 = 0.5 meter. Artinya pancang
pertama dari batas blok (jalan/parit) dari arah U-S berjarak 0.5 meter
dan dari batas blok T-B 3.5 meter
- Karena jarak pancang cukup panjang maka dipakai pancang pembantu dulu
setengah dari jarak tanam tersebut (pancang mati) dan pemancangan dibuat
skala kecil terlebih dahulu (1 Ha) sesuai menurut arah mata lima,
kemudian diteruskan ke seluruh areal
•Areal Berbukit dengan sistem kontur
Jarak antar kontur merupakan proyeksi dari jarak antar barisan ada bukit
tersebut. Sedangkan jarak dalam barisan sedapat mungkin tetap sama
dengan jarak dalam barisan sebenarnya. Jika tidak memungkinkan karena
perbedaan kemiringan maka jarak dalam barisan adalah jarak proyeksi.
Tenaga Pemancang
Pemancangan sebaiknya dilakukan oleh team khusus yang telah
berpengalaman ataupun minimal harus dilatih terlebih dahulu. Satu team
pemancang minimal terdiri dari 5 orang.
~ 1 orang tukang teropong
~ 1 orang tukang pancang
~ 2 orang tukang tarik tali
~ 1 orang bawa pancang
Kapasitas memancang per/ha pada umumnya ± 1,5 hk/ha atau 3 ha untuk tiap
team/hari kerja.
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Menentuan Jarak Tanam
dan Pemancangan (Pengajiran) Kelapa Sawit
1. MENENTUKAN JARAK TANAM
Intensitas cahaya matahari yang optimum yang diperlukan oleh tanaman
bervariasi menurut jenis tanamannya. Intensitas,kualitas dan lamanya
penyinaran merupakan salah satu yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan
morfologi. Tanaman yang terlindung pertumbuhannya akan meninggi
(otiolasi),habitusnya rendah dan lemah. Jumlah daun sedikit dan bunga
betina berkurang.
Populasi per hektar yang terlalu padat lama kelamaan produksinya akan
menurun, karena selain kompetisi dalam pengambilan unsur hara juga
terjadi tumpang tindih pelepah sehingga intensitas dan kualitas sinar
matahari yang diterima kurang optimum dan ini mengurangi luasan
asimilasi (fotosintesis).
Dengan demikian maka pengaturan jarak tanamamatlah penting. Untuk kelapa
sawit jenis Tenera D x P populasi per hektar = 143 pokok, semula
merupakan jarak tanam yang optimum, namun ternyata dari hasil percobaan
para ahli dari Marihat pada umur 8 tahun pelepah sudah mulai over laping
dan pengaruh terhadap perkembangan produksi.
Untuk mencegah dan mengatasi timbulnya pengaruh intensitas dan kuantitas
sinar matahari maka diperlukan jarak tanam dan arah barisan tanam.
Jarak tanam pada kelapa sawit pada umumnya dibuat segitiga sama sisi
(triangular). Sedangkan arah barisan tanaman mengarah dari Utara ke
Selatan sehingga pendistribusian sinar matahari dari arah timur cukup
banyak untuk setiap tanaman.
2. RUMUS MENCARI POPULASI/HA.
Untuk mencari populasi/ha digunakan rumus sebagai berikut :
Populasi/ha = 10.000 m2 : (a x 1/2 a√3)
Keterangan :
a = jarak tanam
3. PEMANCANGAN (PENGAJIRAN)
Untuk mendapatkan letak dan barisan tanaman yang teratur terlebih dahulu
diadakan pemancangan areal. Pemancangan pada areal yang rata jarak
antara barisan dan dalam barisan sesuai dengan jarak yang sebenarnya.
sedangkan untuk areal yang berbukit dan berkontur arah barisan mengikuti
arah kontur yang ada dan jarak antara barisan adalah proyeksi jarak
antar barisan.
Peralatan Pancang
Sebelum dimulai pemancangan terlebih dahulu harus mempersiapkan
alat-alat pancang :
~ Kompas atau theodolite untuk menentukan arah
~ Ajir/bambu/kayu panjang 2 meter, 4 pancang/Ha
~ Anak pancang ukuran 1- 1,5 meter dan diikat plastik putih
~ Tali panjang 100 m yang telah diberi tanda jarak tanam dan jarak antar
barisan
Cara memancang
• Areal Rata
- Buat patok hektaran 100 m x 100 m (1 Ha)
- Buat patok induk tanaman dengan arah Utara-Selatan dan Timur-Barat
dengan menggunakan tali yang telah diberi tanda
- Jarak Timur-Barat tergantung jarak tanam yang diinstruksikan (misal
7,97 m) untuk jarak tanam segitiga sama sisi 9,2 x 9,2 x 9,2 m
- Jarak Utara-Selatan misalnya 9,2 meter
- Bila luas per blok 25 ha dengan panjang blok 500 m/7,97 m = ± 62
pokok,sisanya 7 meter untuk jarak dari pinggir blok masing2 7/2 = 3,5 m
- Arah Utara-Selatan = 250 m/9,2 meter = 27 pokok, sisanya 1 meter.
Sumbu dari pinggir blok (jalan/parit) 1/2 = 0.5 meter. Artinya pancang
pertama dari batas blok (jalan/parit) dari arah U-S berjarak 0.5 meter
dan dari batas blok T-B 3.5 meter
- Karena jarak pancang cukup panjang maka dipakai pancang pembantu dulu
setengah dari jarak tanam tersebut (pancang mati) dan pemancangan dibuat
skala kecil terlebih dahulu (1 Ha) sesuai menurut arah mata lima,
kemudian diteruskan ke seluruh areal
•Areal Berbukit dengan sistem kontur
Jarak antar kontur merupakan proyeksi dari jarak antar barisan ada bukit
tersebut. Sedangkan jarak dalam barisan sedapat mungkin tetap sama
dengan jarak dalam barisan sebenarnya. Jika tidak memungkinkan karena
perbedaan kemiringan maka jarak dalam barisan adalah jarak proyeksi.
Tenaga Pemancang
Pemancangan sebaiknya dilakukan oleh team khusus yang telah
berpengalaman ataupun minimal harus dilatih terlebih dahulu. Satu team
pemancang minimal terdiri dari 5 orang.
~ 1 orang tukang teropong
~ 1 orang tukang pancang
~ 2 orang tukang tarik tali
~ 1 orang bawa pancang
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Menentuan Jarak Tanam
dan Pemancangan (Pengajiran) Kelapa Sawit
1. MENENTUKAN JARAK TANAM
Intensitas cahaya matahari yang optimum yang diperlukan oleh tanaman
bervariasi menurut jenis tanamannya. Intensitas,kualitas dan lamanya
penyinaran merupakan salah satu yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan
morfologi. Tanaman yang terlindung pertumbuhannya akan meninggi
(otiolasi),habitusnya rendah dan lemah. Jumlah daun sedikit dan bunga
betina berkurang.
Populasi per hektar yang terlalu padat lama kelamaan produksinya akan
menurun, karena selain kompetisi dalam pengambilan unsur hara juga
terjadi tumpang tindih pelepah sehingga intensitas dan kualitas sinar
matahari yang diterima kurang optimum dan ini mengurangi luasan
asimilasi (fotosintesis).
Dengan demikian maka pengaturan jarak tanamamatlah penting. Untuk kelapa
sawit jenis Tenera D x P populasi per hektar = 143 pokok, semula
merupakan jarak tanam yang optimum, namun ternyata dari hasil percobaan
para ahli dari Marihat pada umur 8 tahun pelepah sudah mulai over laping
dan pengaruh terhadap perkembangan produksi.
Untuk mencegah dan mengatasi timbulnya pengaruh intensitas dan kuantitas
sinar matahari maka diperlukan jarak tanam dan arah barisan tanam.
Jarak tanam pada kelapa sawit pada umumnya dibuat segitiga sama sisi
(triangular). Sedangkan arah barisan tanaman mengarah dari Utara ke
Selatan sehingga pendistribusian sinar matahari dari arah timur cukup
banyak untuk setiap tanaman.
2. RUMUS MENCARI POPULASI/HA.
Untuk mencari populasi/ha digunakan rumus sebagai berikut :
Populasi/ha = 10.000 m2 : (a x 1/2 a√3)
Keterangan :
a = jarak tanam
3. PEMANCANGAN (PENGAJIRAN)
Untuk mendapatkan letak dan barisan tanaman yang teratur terlebih dahulu
diadakan pemancangan areal. Pemancangan pada areal yang rata jarak
antara barisan dan dalam barisan sesuai dengan jarak yang sebenarnya.
sedangkan untuk areal yang berbukit dan berkontur arah barisan mengikuti
arah kontur yang ada dan jarak antara barisan adalah proyeksi jarak
antar barisan.
Peralatan Pancang
Sebelum dimulai pemancangan terlebih dahulu harus mempersiapkan
alat-alat pancang :
~ Kompas atau theodolite untuk menentukan arah
~ Ajir/bambu/kayu panjang 2 meter, 4 pancang/Ha
~ Anak pancang ukuran 1- 1,5 meter dan diikat plastik putih
~ Tali panjang 100 m yang telah diberi tanda jarak tanam dan jarak antar
barisan
Cara memancang
• Areal Rata
- Buat patok hektaran 100 m x 100 m (1 Ha)
- Buat patok induk tanaman dengan arah Utara-Selatan dan Timur-Barat
dengan menggunakan tali yang telah diberi tanda
- Jarak Timur-Barat tergantung jarak tanam yang diinstruksikan (misal
7,97 m) untuk jarak tanam segitiga sama sisi 9,2 x 9,2 x 9,2 m
- Jarak Utara-Selatan misalnya 9,2 meter
- Bila luas per blok 25 ha dengan panjang blok 500 m/7,97 m = ± 62
pokok,sisanya 7 meter untuk jarak dari pinggir blok masing2 7/2 = 3,5 m
- Arah Utara-Selatan = 250 m/9,2 meter = 27 pokok, sisanya 1 meter.
Sumbu dari pinggir blok (jalan/parit) 1/2 = 0.5 meter. Artinya pancang
pertama dari batas blok (jalan/parit) dari arah U-S berjarak 0.5 meter
dan dari batas blok T-B 3.5 meter
- Karena jarak pancang cukup panjang maka dipakai pancang pembantu dulu
setengah dari jarak tanam tersebut (pancang mati) dan pemancangan dibuat
skala kecil terlebih dahulu (1 Ha) sesuai menurut arah mata lima,
kemudian diteruskan ke seluruh areal
•Areal Berbukit dengan sistem kontur
Jarak antar kontur merupakan proyeksi dari jarak antar barisan ada bukit
tersebut. Sedangkan jarak dalam barisan sedapat mungkin tetap sama
dengan jarak dalam barisan sebenarnya. Jika tidak memungkinkan karena
perbedaan kemiringan maka jarak dalam barisan adalah jarak proyeksi.
Tenaga Pemancang
Pemancangan sebaiknya dilakukan oleh team khusus yang telah
berpengalaman ataupun minimal harus dilatih terlebih dahulu. Satu team
pemancang minimal terdiri dari 5 orang.
~ 1 orang tukang teropong
~ 1 orang tukang pancang
~ 2 orang tukang tarik tali
~ 1 orang bawa pancang
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
0 komentar:
Posting Komentar