Beri Nutrisi Tanaman sesuai yang Dipanen
![]()
Berarti
selama ini yang dipanen adalah bukan berasal dari yang diberikan. Hasil
panen berupa karbon, nitrogen dan hidrogen berasal dari proses kerja
sel tanaman yang mengambil bahan dari alam melalui proses fotosintesis
berupa baik dari udara maupun air. Karena itu dalam sistim pertanian
modern sangat penting untuk mengoptimalkan proses kerja dari sel tanaman , yang disebut teknologi pertanian generasi ke lima.
Teknologi
pertanian generasi pertama adalah pemberian unsur makro, generasi kedua
pemberian unsur mikro, generasi ketiga pemberian probiotik untuk
meningkatkan jasad renik penyubur tanah, generasi ke empat
berupa hormon pemacu pertumbuhan dan generasi ke lima berupa pemberian
nutrisi pada tingkat seluler sekitar tanaman dengan tujuan
mengoptimalkan sistim kerja sel tanaman dalam membentuk suatu produk pertanian, yang untuk kelapa sawit adalah minyak atau lemak.
Pembentukan minyak pada kelapa sawit dapat ditingkatkan dengan meningkatkan jumlah
dan kapasitas dapur tanaman (klorofil), permeabilitas membrane sel
untuk mengoptimalisasikan keluar masuknya bahan makanan ke/ dari dalam
sel (sel fotofosfolipid) dan kemampuan sel dalam membuat minyak (asetil
koenzim A).
Teknologi
pemberian nutrisi esensial pada tingkat seluler ini telah ditemukan
tahun 2007 oleh Ir R Umar Hasan Saputra setelah melalui proses
penelitian yang panjang sejak tahun 1993. Teknologi ini
sudah diterapkan secara komersial pada beberapa bidang seperti industri
pakan ikan dan ternak, agribisnis, hortikultura dan lain-lain sejak
tahun 2002 dan telah terbukti ramah lingkungan sekaligus berdampak positif baik
dari segi hasil panen, tanah dan bagi pengusaha. Khusus untuk kelapa
sawit produk dan teknologi ini telah teruji sejak tahun 2007 dan disebut
Saputra Palm Nutrient (SPN).
Penentu
jumlah klorofil pada tanaman sangat ditentukan oleh keberadaan 5-ALA
(asam amino levulinik). Pembentukan 5-ALA pada tanaman ditentukan oleh
kandungan asam glutamat. SPN mengandung asam glutamat 3,362% sehingga aplikasinya mampu meningkatkan jumlah klorofil yang dapat dilihat dari warna daun lebih hijau.
Permeabilitas sel sangat dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas sel fosfolipid. Sel
fosfolipida ini dibentuk oleh asam lemak yang terdiri dari asam
kaprilat, asam kaprat, asam laurat,asam miristat, asam palmitat, asam
stearat,asam oleat, asam linoleat dan asam linolenat. SPN a mengandung semua asam lemak yang dibutuhkan sehingga aplikasinya ditandai dengan daun yang lebih lentur.
Proses
pembentukan minyak pada kelapa sawit dimulai dari pembentukan Asetil
KoEnzim A yang dibentuk dari glukosa, asam lemak dan asam amino. SPN
mengandung glukosa, asam lemak dan seluruh asam amino yang diperlukan.
Aplikasinya ditandai dengan meningkatnya rendemen.
Hasil
pengujian pada kondisi tanah marginal tahun 2008-2009 menunjukkan bahwa
dengan penurunan pupuk kimia sebesar 33%, pemberian SPN memberikan
kecenderungan produksi Tandan Buah Segar baik berat buah, jumlah janjang
dan berat janjang lebih tinggi ketimbang kontrol. Peningkatan produksi
sangat bervariasi pada setiap level pemupukan (100%, 75%, 50% dan 25%)
dengan kisaran peningkatan 1-12% dan rata-rata 7%. Aplikasi SPN
berpengaruh nyata terhadap kandungan nutrisi N,P,K dan Mg dengan rerata
kandungan N,P dan K lebih besar ketimbang kontrol.
Manfaat lain Nutrisi Saputra adalah
meningkatkan kesehatan tanaman melalui peningkatan produksi zat
antibodi tanaman yang ditandai dengan tanaman lebih sehat; meningkatkan
kualitas tanah, memberi
nutrisi bakteri dan organisme lain di dalam tanah; menghemat penggunaan
pupuk kimia. Aplikasinya mudah karena pemberian Nutrisi Saputra
dilakukan bersamaan dengan aplikasi pupuk kimia karena
nutrisi ini dicampurkan dengan pupuk kimia. Bersifat organik, ramah
lingkungan dan tidak berbau sehingga mendukung program Sustainable Palm Oil. (S)
|
0 komentar:
Posting Komentar