Keberadaan vegetasi untuk mewujudkan lingkungan yang indah pada jalan
utama kawasan perumahan araya agar tetap aman dan nyaman di perlukan
tenaga lansekap yang profesional sehingga mampu mempertahankan tata
letak jenis dan jumlah vegetasi yang ada agar berkembang lebih baik dan
berguna setiap saat demi keamanaan dan kenyamanan pengunjung maupun yang
menetap.
Jalur hijau adalah RTH untuk mencapai
keserasian lingkungan dengan tujuan konservasi tanah persiapan air,
perlindungan area khusus dan penyegaran udara yang terletak disepanjang
jalan (Anonymous, 2004). Disebut jalur hijau karena dominasi elemen
lansekapnya adalah tanaman yang pada umumnya berwarna hijau.
Tanaman yang sesuai dan layak, jika keadaan fisik pada daun, cabang,
batang pada tanaman yang pertumbuhan dan perkembangannya normal
sehingga tidak ada yang menggangu pengguna jalan serta kelihatannya
segar dan tata letaknya beraturan contoh : cemara
Tanama yang
tidak sesuai dan tidak layak, jika keadaan fisik pada daun, cabang,
batang pada tanaman yang pertumbuhan dan perkembangannya tidak normal (
kerdil ) sehingga tidak ada yang menggangu pengguna jalan serta
kelihatannya segar dan tata letaknya tidak beraturan. contoh : tabebuai
Araya kini menaungi usaha-usaha yang dikelolah melalui
perusahaan-perusahaan berikut: PT.Araya Bumi Megah, PT. Araya Megah
Abadi Golf, PT. Plaza Araya sentra Niaga. Disamping ketiga perusahaan
tersebut segera beroperasi tiga lagi perusahaan dalam Payung Group Araya
yang akan menangani pengembangan usaha selanjutnya
Jenis
vegitasi yang ada pada median jalan utama kawasan perumahan kota Araya
Malang diantaranya adalah pohon : palem kuning, palem botol, jeruk,
pakis haji, kelapa sawit, sika, palem sadeng, pisang kipas, cemara,
perdu dan semak: Iris belanda, Tricolor, pangkas kuning, Tabebuia,
puring, liliparis, bunga pukul sembilang, nanas-nanasan, alamanda,
jaburan, lidah mertua, kana, bougenvil, andong merah, krokot, asoka,
penutup tanah/ groundcover: Kacang-kacangan, rumput gajah, brambang/
bawang-bawangan
Evaluasi tanaman lansekap di median
jalan utama kota Araya malang perlu dievaluasikan kerena ada yang sesuai
dan layak dan ada juga yang tidak sesuai dan tidak layak oleh pengguna
seperti : pohon tabebuai dimana pelepah batang tumbuh melebar atau
membuka ke jalan dan jaraknya tidak beraturan sehingga menggangu
konsentrasi pengguna jalan
Pemeliharaan sistim kabel untuk
listrik dan telpon diletakan di bawah tanah, hal ini dimaksutkan untuk
mempermudah dan tidak menggangu arus lalulintas.kegiatan pemasangan
saluran baru yang mungkin saja dilakukan oleh pihak PT. ABM divisi
MULYA, karena permintaan warga seiring dengan bertambahnya jumlah
penghuni Perumahan Kota Araya Malang
Alat yang di gunakan
dalam penelitian ini adalah alat dokumentasi berupa kamera utuk
mengambil gambar, alat-alat tulis untuk pendataan segala sesuatu
yang berhubunggan dengan tapak, komputer untuk membuat hasil laporan
hasil penelitian, alat gambar, roll meter dan literature- literature,
sedangkan bahan yang di gunakan dalam penelitian adalah denah asli
tapak, kertas tulis, kertas HVS, kertas gambar dan lain-lain
Kondisi
iklim Kota Malang tercatat rata-rata suhu udara berkisar antara 22,2 °C
- 24,5 °C. Sedangkan suhu maksimum mencapai 32,3 °C dan suhu minimum
17,8 °C. Rata kelembaban udara berkisar 74% - 82%. dengan kelembaban
maksimum 97% dan minimum mencapai 37%.Topografi di perumahan Araya
Malang 2% artinya tiap jarak 100 meter menurut bidang miring perbedaan
ketinggiannya 2 meter.Dan Jenis tanah di Perumahan Araya adalah
Alufial-Kelabu tua merupakan tanah liat yang mengandung 62% liat.
Keberadaan
vegetasi untuk mewujudkan lingkungan yang indah pada jalan utama
kawasan perumahan araya agar tetap aman dan nyaman di perlukan tenaga
lansekap yang profesional sehingga mampu mempertahankan tata letak jenis
dan jumlah vegetasi yang ada agar berkembang lebih baik dan berguna
setiap saat demi keamanaan dan kenyamanan pengunjung maupun yang
menetap.
PENDAHULUAN
Tanaman yang sesuai dan layak, jika
keadaan fisik pada daun, cabang, batang pada tanaman yang pertumbuhan
dan perkembangannya normal sehingga tidak ada yang menggangu pengguna
jalan serta kelihatannya segar dan tata letaknya beraturan contoh :
cemara
Tanama yang tidak sesuai dan tidak layak, jika keadaan
fisik pada daun, cabang, batang pada tanaman yang pertumbuhan dan
perkembangannya tidak normal ( kerdil ) sehingga tidak ada yang
menggangu pengguna jalan serta kelihatannya segar dan tata letaknya
tidak beraturan. contoh : tabebuai
TINJAUN PUSTAKA
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSEKAP
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2014
Oleh ;
CELSO DAHOLO DA SILVA BRAZ
2008320003
EVALUASI TATA LETAK VEGETASI PADA MEDIAN JALAN PERUMAHAN KOTA ARAYA MALANG
Jenis
vegitasi yang ada pada median jalan utama kawasan perumahan kota Araya
Malang diantaranya adalah pohon : palem kuning, palem botol,
jeruk, pakis haji, kelapa sawit, sika, palem sadeng, pisang kipas,
cemara, perdu dan semak: Iris belanda, Tricolor, pangkas kuning,
Tabebuia, puring, liliparis, bunga pukul sembilang, nanas-nanasan,
alamanda, jaburan, lidah mertua, kana, bougenvil, andong merah, krokot,
asoka, penutup tanah/ groundcover: Kacang-kacangan, rumput gajah,
brambang/ bawang-bawangan
Alat yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah alat dokumentasi berupa kamera utuk mengambil
gambar, alat-alat tulis untuk pendataan segala sesuatu yang
berhubunggan dengan tapak, komputer untuk membuat hasil laporan hasil
penelitian, alat gambar, roll meter dan literature- literature,
sedangkan bahan yang di gunakan dalam penelitian adalah denah asli
tapak, kertas tulis, kertas HVS, kertas gambar dan lain-lain
1.1 Latar Belakang
Pembangunan
kota selalu diikuti dengan pembangunan fasilitas kota yang memadai.
Salah satu fasilitas tersebut adalah prasarana jalan yang memadai.
Prasarana ini akan baik, bila dapat berdayaguna dan menjamin keamanan
serta kenyamanan para penggunanya, selain menunjang estetika jalan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana untuk mengetahui jenis dan jumlah vegetasi yang ada pada median jalan kawasan perumahan kota Araya Malang
2. Bagaimana mengetahui tata letak vegetasi yang ada pada median jalan sudah memberikan nilai fungsional dan estetika
1.3 Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui dan mempelajari jenis dan jumlah vegetasi yang ada pada median jalan perumahan Kota Araya Malang
2. Untuk mengetahui dan mempelajari tata letak vegetasi pada median jalan yang memberikan nilai fungsional dan estetika
1.4 Manfaat penelitian
1. Bagi masyarakat
Masyarakat
dapat menikmati keindahan, kenyamanan, dan keamanan serta kesehatan
dari ruang terbuka hijau kota di median jalan utama Perumahan Kota Araya
Malang
2. Bagi instansi PT. Araya Bumi megah
Sebagai bahan referensi untuk pembangunan selanjutnya terutama untuk ruang terbuka hijau kota
3. Bagi institusi pendidikan
Sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian selanjutnya khususnya dalam bidang arsitektur lansekap
2.1 Pengertian Evaluasi
2.2. Lansekap Jalan
2.3. Jalur Hijau
2.4. Standar Jalur Hijau
2.5. Tanaman Lansekap
2.6. Kegunaan Taman Terhadap Lingkungan
2.7. Fungsi Tanaman Lansekap
2.8. Nilai Estetika Tanaman Lansekap
2.9. Nilai fungsional tanaman lansekap
2.10. Tata letak Tanaman
III. METODOLOGI
3.1 Tempat dan waktu
Penelitian
dilaksanakan di Jalan Blimbing Indah Megah No. 01 Malang. Kelurahan
Purwodadi, Polowijen dan Pandawangi Kecamatan Blimbing Kota Madya Malang
Jawa Timur. Kegiatan dilakukan selama 1 bulan dimulai dari tanggal 02
bulan Oktober 2013 sampai dengan tanggal 02 bulan Nopember 2013
Latar Belakang
Malang merupakan daerah tujuan wisata yang banyak didatangi
wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Selain sebagai kota
pariwisata, Malang juga merupakan kota pendidikan. Daerah Malang dibagi
menjadi dua wilayah yaitu wilayah Kabupaten dan wilayah Kota. Kedua
wilayah tersebut baik wilayah Kota maupun Kabupaten sama-sama memiliki
daerah pariwisata. Pembangunan kota selalu diikuti dengan pembangunan
fasilitas kota yang memadai. Salah satu fasilitas tersebut adalah
prasarana jalan yang memadai.
Tata letak vegetasi pada median
jalan sangat sedikit dan letak vegetasinya tidak beraturan, maka perlu
penataan atau tata letak vegetasi sehingga mampu mengontrol iklim dan
sebagai pengarah jalan bagi pengguna.
Vegetasi median jalan masih
kosong sehingga perlu adanya penambahan vegetasi dan pemilihan jenis
vegetasi yang sesuai dengan fungsinya sebagai jalur hijau jalan.
Gambar 1.
Existing Perumahan Kota Araya Malang.
3.2 Alat dan Bahan
Alat
yang di gunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat tulis
untuk mencatat semua kegiatan yang dilakukan pada saat penelitian,
peralatan gambar untuk menggambar, komputer untuk membuat laporan hasil
penelitian dan sepeda motor sebagai alat transportasi selama kegiatan
penelitian berlangsung. Sedangkan bahan yang digunakan adalah tapak pada
median jalan utama perumahan Kota Araya Malang.
3.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam pengambilan data yaitu :
1. Persiapan
Pada
tahap ini dilakukan persiapan baik yang bersifat substansial(rencana)
penelitian: administrasi(ijin penelitian)maupun yang bersifat teknis
( pengadaan bahan, peminjaman alat ).
2. Observasi dan inventarisasi ( pre recearsch )
Metode
penelitian dalam pengambilan data menggunakan observasi dan
inventarisasi. Pengumpulan data terdiri dari data primer dan data
sekunder.
a. Data primer
Merupakan data yang langsung diperoleh dari sumber data utama yaitu pihak yang terkait dan berhubungan dengan penelitian.
b. Data sekunder
Merupakan
data tambahan yang mendukung keakuratan data primer yang ditulis dan
diperoleh dari komponen- komponen yang ada dan terkaik dengan objek yang
dihadapi. Data sekunder yang diperoleh dengan cara wawancara dengan
pihak terkait dalam instansi tersebut yang meleputi : dinas pertamanan
a. Aspek fisik meleputi :
- Letak administratif
- Luas tapak
- Peta dasar
- Desain awal
- Mencatat semua fasilitas dan utilitas serta keadaanya
- Jenis tanah
- pH tanah
- Hidrologi
- Keadaan topografi
Sedangkan data primer yaitu data yang diambil dari pengamatan langsung dilapangan yang meleputi :
b. Aspek biofisik meleputi :
- Suhu rata – rata
- Curah hujan
c. Aspek sosial
d. Aspek ekonomi
Pelaksanaan.
a. Inventarisasi
Merupakan
tahap yang paling awal dalam proses pengevaluasian, yaitu berupa
pengumpulan informasi atau data. Informasi ini berasal dari sumber lain
maupun mengumpukan data sendiri melalui pengamatan langsung dari tempat
yang dijadikan objek penelitian. Hal – hal yang perlu di Inventarisasi
meleputi beberapa aspek, diantaranya adalah aspek fisik, aspek biofisik,
aspek sosial dan aspek ekonomi. Hasil inventarisasi dicatat diatas
sebagai bahan pertimbangan untuk tahap berikutnya.
b. Analisa
Menganalisa
semua aspek potensi dan kendala dari lokasi penelitian. Bagaimana
kemudian mensiasati kendala yang ada agar berdaya guna, sebaiknya juga
mengakomodasi bagaimana layaknya dayaguna tapak dan kecocokan lainnya.
c. Sintesa
Pengelompokan
potensi dan kendala tadi kemudian dirumuskan bagaimana alternatif
pemecahannya sehingga lebih memudahkan dalam penyusunan konsep
pengembangan selanjutnya.
Metode analisis
Sesuai dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian, maka data yang diperlukan adalah bersifat
kualitatif. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan analisa
deskriptif kualitatif, mengenai analisa kualitatif adalah :
“ Sebuah
analisa data yang difokuskan pada penunjukan makna, deskripsi,
pencernian dan penetapan data pada konteks masing dan sering kali
melukiskan dalam kata - kata daripada angka – angka, data yang
diperoleh disusun dalam pola tertentu, thema tertentu atau pokok
permasalahan tertentu ” ( sanapiah, 2003 )
Dalam menganalisa data, peneliti melakukan tiga tahap analisa data yaitu :
( Moleong, 2002 ).
a. Reduksi data
Merupakan
bentuk analisis yang mempertegas, menggolongkan, mengarahkan, membuang
yang tidak perlu dan mengatur data yang sedemikian rupa hingga
kesimpulan akhir dapat ditarik dan diverifikasikan.
Adapun data
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data primer maupun data
sekunder yang dianalisa dengan menggunakan analisa deskriptif kualitatif
yang bertujuan untuk mengolah data agar data tersebut bisa berbicara
dan mempunyai makna yang jelas
b. Penyajian data
Sekumpulan
informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan, penyajian data biasanya berupa
kata- kata, tabel dan sebagainya. Adapun tujuan adanya metode ini adalah
untuk mengklasifikasi data yang sesuai dengan rumusan masalah dalam
penelitian ini, sehingga data akan lebih mudah di pahami.
c. Menarik kesimpulan
Menganalisis
dan menguji kebenaran validitas data yang ada. Hasil analisis data
dapat diartikan sebagai proses pemeriksaan terhadap alur analisis data
untuk mengetahui proses munculnya kesimpulan penelitian.
Pada
dasarnya tujuan dari analisa data dalam suatu penelitian adalah untuk
menyempitkan dan membatasi suatu penelitian sehingga menjadi data yang
teratur dan akhirnya data itu bisa berbicara, mempunyai makna, sehingga
mudah dipahami dan interpretasikan. Dengan metode tersebut penelitian
berharrap bahwa permasalahan yang peneliti kemukakan dalam penelitian
mengenai evaluasi tata letak vegetasi pada median jalan perumahan kota
Araya Malang yang fungsional dan estetik dapat terjawab dengan baik dan
tepat.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Keadaan Umum Tapak
4.1.1 Sejara Perusahaan
PT.
Araya Bumi Megah adalah cikal bakal Grup Araya. Perumahan Bumi Wana
Lestari di Sambikerep Surabaya Barat merupakan Proyek pertama, yang
dilanjutkan dengan perumahan Bumi Wana Mukti di Semarang sebagai proyek
kedua. Sebagai langkah awal PT. Araya Bumi Megah, kedua proyek perumahan
tersebut merupakan proyek sederhana.
4.1.2. Lokasi, Luas dan Batas Tapak
Perumahan
kota Araya berada di Kelurahan Purwodadi, Polowijen dan Pandanwangi,
Kecamatan Blimbing Kotamadya Malang Propinsi Jawa Timur. Perumahan kota
Araya Malang mempunyai lahan seluas 716 ha dengan batas-batas sebagai
berikut :
Utara : Jalur transportasi publik dan dekat terminal Arjosari
Selatan : Pemukiman penduduk desa Plaosan
Barat : Jalur transportasi Surabaya- Malang
Timur : Jalur lingkar Surabaya- Malang dan Bandar Udara Abdul Rahman Saleh.
4.2. Kondisi Biofisik dan Fisik
4.2.1. Aspek Biofisik
A. Jenis Tanah dan Topografi
B. iklim
C. vegetasi dan margasatwa
D. Hidrologi
E. Drainase
4.2.2. Aspek Fisik
A. Fasilitas dan utilitas
Keberadaan
fasilitas dan utilitas sebagai penunjang keberadaan jalur hijau jalan
Raya Langsep memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan dan
masyarakat yang berada di sekitar tapak.
2. Air Mancur
Air mancur terbuat dari plesteran semen dan batu kali berbentuk lingkaran dengan ukuran panjang 4m, dan lebar 3m.
3. Lampu Taman
Taman
di Perumahan Kota Araya Malang berdasarkan pengamatan di lapang,
kegiatan pemeliharaan terhadap lampu taman terbagi menjadi 3 bagian
yaitu harian, mingguan dan tahunan.
1. Bangunan pos satpam pada Taman
Bangunan taman termasuk dalam unsur buatan manusia yang keberadaanya memiliki fungsi dan nilai estetika tertentu.
4. Pintu masuk
Kegiatan
yang dilakukan dalam pemeliharaan pintu masuk di Perumahan Kota Araya
Malang menurut keterangan yang diperoleh adalah pemeliharaan yang
meliputi penyikatan dan pengecatan ulang, kegiatan ini biasanya
dilakukan waktu cat itu pudar atau kusam dan biasanya dilakukan setahun
sekali.
5. Sirkulasi
Pada Perumahan Kota Araya Malang Kegiatan
pemeliharaan dilakukan sewaktu-waktu apabila kondisi jalan rusak akibat
dilintasi kendaraan besar berkapasitas lebih dari 40 ton Kerusakan ini
perlu diperbaiki agar tidak mengganggu kenyamanan para pemakai jalan dan
tidak mengurangi nilai estetika.
6. Pagar
Pagar yang ada di Perumahan Kota Araya Malang memiliki fungsi sebagai pembatas dan pelengkap keindahan taman.
7. Paving
Umumnya
paving digunakan sebagai jalan dan Jogging track. Perawatan ini
sifatnya tidak tetap atau insidentil kecuali dalam hal pembersihan yang
dilakukan setiap hari.
8. Rambu Taman
Perawatan rambu taman di Perumahan Kota Araya Malang meliputi pembersihan rambu dari kotoran tanah dan pengecetan ulang.
4.3 Evaluasi Tata Letak Vegetasi
Jenis
vegetasi yang ada di median jalan perumahan kota araya Malang adalah:
vegetasi pada median jalan ada 30 jenis. Tanaman yang ada di median
jalan perumahan kota araya antara lain: palem kuning
(Chrysalidocarpus Lutences),
Palem Botol
(Mascarena lageniscaulis)
Jeruk
(Citrus Aurantifolia)
Pakis Haji
(Cycas rumphii)
Kelapa Sawit
(Elaeis Guineensis)
Sika
(Cychas Rumphii)
Palem Sadeng
(Lifistona Rotundifolia)
Pisang Kipas
(Lifistona Rotundifolia)
Cemara
(Curcuma Domestica)
Iris Belanda
(Irris Pallida)
Tricolor
(Dracaena sp)
Pangkas Kuning
(Duranta repens)
Tabebuia
(Tabebuia Chrysantha)
puring
(variegatum codiaeum)
lilipariis
(chlophytum bichet)
bunga pukul sembilang, nanas-nanasan
(ananas commocus)
alamanda
(alamanda chatartica)
lidah mertua (sanseviera trifasciata) kana
(cana sp)
bougenvil
(bougainvillea glabra)
agave
(agave sisalana)
andong merah
(cordyline roxburghiana)
krokot
(alternanthera SP)
Asoka
(ixora coccinea)
kacang – kacangan
(Arachis Sp)
rumput gajah mini
(axonopus compressus)
brambang/bawang-bawangan
(zephyranthes coleus hibrid).
Fungsi
tanaman pada tapak pada umumnya hanya sebagai penambah nilai estetika
saja. Hal ini dapat dilihat dari jenis vegetasi yang ada, dimana
vegetasi tersebut belum sesuai di peruntukan sebagai vegetasi jalur
hijau karena vegetasi yang ada belum mampu menyerap polutan baik dari
kendaraan bermotor maupun dari partikel lain seperti debu.
Kondisi
fisik vegetasi pada tapak saat ini kurang baik, yaitu tidak beraturan
baik perakaran, tajuk, maupun daun. Hal ini disebabkan oleh pemeliharaan
dan tata letaknya yang kurang baik, sehingga menimbulkan kesan tidak
beraturan. Penanaman vegetasi dilakukan secara sporadis dengan bentuk
linear (dilihat dari penampang horizontal tapak) dan tidak ada variasi
ketinggian secara vertikal. Pola tata letak vegetasi yang ada di tapak
saat ini, belum sesuai dengan fungsi dan peruntukannya. Jenis, jumlah,
dan fungsi vegetasi pada tapak dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1 . Jenis dan Jumlah Tanaman vegetasi di median jalan utama.
4.3.1. analisis dan sintesis tapak
Dari
hasil inventarisasi diketahui bahwa kendala yang ada di tapak adalah
penurunan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh tata letak vegetasi
yang tidak sesuai dengan fungsi dari masing-masing vegetasi. Selain itu,
lahan yang terbatas sehingga mempengaruhi pola tata letak vegetasi
Tabel 2 . analisa karakteristik, potensi dan kendala vegetasi pada tapak
4.4. pembahasan
Tata
letak vegetasi pada median jalan perumahan kota araya Malang sangat
sedikit, dan letak vegetasinya tidak beraturan, dengan hal ini vegetasi
yang ada dalam median jalan perumahan kota araya tidak mengontrol iklim
dan meroduksi polutan dan tidak memberi nilai fungsi, estetik. Melihat
kondisi ini, maka perlu penataan atau tata letak vegetasi sehingga
mampu mengontrol iklim
Vegetasi median jalan
Tanaman untuk median
jalan adalah tanaman hias semak namun penggunanya tidak berlebihan
sehingga dapat menggangu konsentrasi pengguna jalan. Penggunaan tanaman
hias pada lansekap jalan harus lebih memperhatikan fungsi tanaman dalam
kawasan jalan selain memperhatikan nilai estetikanya. Selain tanaman
hias semak, tanaman yang diaplikasikan untuk median jalan adalah tanaman
penutup tanah yang memiliki ciri daun berbulu karena daun yang berbulu
mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menjerap partikel polutan dari
daun yang mempunyai permukaan halus(wedding dkk, dalam smith, 1981).
4.5 konsep pengembangan
Berdasarkan
hasil pengamatan di median jalan utama Perumahan Kota Araya Malang.
Pemilihan jenis tanaman belum sesuai dan belum layak di 3 tempat maka
perlu ada konsep pengembangan, sehingga jenis tanaman yang dipilih dan
direkomendasikan untuk kedepan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Rekomendasi Jenis Vegetasi untuk median jalan Perumahan Kota Araya Malang
Analisis
vegetasi pada median jalan utama lebih mengarah pada pendekatan
prinsip-prinsip perancangan, yaitu terwujudnya suatu rancangan yang
fungsional, estetis serta proposional. Keterbatasan lahan sangat
mempengaruhi tata letak vegetasi. Akibat dari keterbatasan ini,
kemungkinan untuk mengembangkan jalur hijau median jalan perumahan kota
araya malang hampir tidak ada.
Untuk mengatasi masalah tersebut,
perlu melakukan desain ulang terhadap jalur hijau median jalan perumahan
kota araya malang, hal ini perlu dilakukan karena lokasi tersebut
adalah jalan utama di perumahan kota araya malang yang mempunyai
intesintas akses kendaraan yang cukup padat sehingga efek untuk
terjadinya pencemaran akan terus berlangsung jika tidak melakukan tata
letak yang baik pada jalur median jalan utama perumahan kota araya
malang
V. KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi penelitian dapat disimpulkan bahwa
1.
jenis dan jumlah vegetasi yang ada di median jalan utama perumahan kota
aaya malang yang di evaluasi berjumlah 30 jenis vegetasi di antaranya
pohon: palem kuning, palem sadeng, palem botol, jeruk, pakis saji,
kelapa sawit, sika, pisang kipas, tabebuia, jeruk, cemara, perdu dan
semak: iris belanda, tricolor, pangkas kuning, liliparis, bunga pukul
sembilang, nanas-nanasan, alamanda, jaburan, lidah mertua, kana,
bougenvil, andong merah, krokot, asoka, agave, puring, penutup
tanah/groundcover: kacang-kacangan, rumput gajah mini,
brambang/bawang-bawangan
2. penataan/tata letak jenis vegetasi yang
ada di median jalan utama kota araya malang yang tidak layak/ tidak
sesuai terdapat di blok terakhir pada jenis tanaman tabebuia, dan ada
juga blok lain yang masih kosong, sehingga perlu adanya penambahan
vegetasi dan pemilihan jenis vegetasi yang sesuai dengan fungsinya
sebagai jalur hijau jalan dan pengontrol iklim
5.2. Saran
Keberadaan
vegetasi untuk mewujudkan lingkungan yang indah pada jalan utama
kawasan perumahan araya agar tetap aman dan nyaman di perlukan tenaga
lansekap yang profesional sehingga mampu mempertahankan tata letak jenis
dan jumlah vegetasi yang ada agar berkembang lebih baik dan berguna
setiap saat demi keamanaan dan kenyamanan pengunjung maupun yang
menetap.
Selasa, 20 Januari 2015
Alamat


0 komentar:
Posting Komentar