KGI-PALM KAMI MENGERTI NILAI HIDUP , PENYEDIA PALM OIL GO GREEN

Minggu, 18 Januari 2015

Nilai Budaya


 

            Salah satu kebudayaan khas masyarakat Indonesia adalah gotong royong. Gotong royong merupakan suatu konsep yang erat sangkut pautnya dengan kehidupan rakyat Indonesia sebagai masyrakat agraris, oleh karena itu gotong royong bernilai tinggi. Gotong royong merupakan sistem pengerahan tenaga tambahan dari luar kalangan untuk mengisi kekurangan tenaga pada masa-masa sibuk dalam lingkaran produksi sebagai masyarakat agraris. Nilai gotong royong merupakan latar belakang dari segala aktivitas tolong menolong antar masyarakat. Aktivitas tersebut tampak dalam antar tetangga, antar kerabat dan terjadi secara spontan tanpa ada permintaan atau pamrih bila ada sesama yang sedang kesusahan.
            Dalam sistem nilai budaya Indonesia, gotong royong mengandung 4 konsep : Pertama, Manusia tidak hidup sendiri di dunia ini, tetapi dikelilingi oleh komunitasnya, masyrakatnya dan alam semesta sekitarnya. Kedua, Dalam segala aspek kehidupan manusia pada hakekatnya tergantung terhadap sesamanya. Ketiga, Memelihara hubungan baik dengan sesamanya, terdorong oleh jiwa sama-rata sama-rasa. Keempat, Selalu berusaha untuk sedapat mungkin bersifat konform, berbuat sama dan bersama dengan sesamanya. Seluruh konsep tersebut memberikan sifat ketergantungan kepada sesama, dimana hal tersebut menciptakan suatu rasa keamanan nurani yang sangat dalam. Gotong royong merupakan kunci budaya kontemporer Indonesia, yang menggambarkan masyarakat di dalamnya dan semua kebijakan yang diambil dalam kehidupan bermasyarakat harus berdasarkan konsep gotong royong (Bowen 1986, 545).
               Abdurrahaman Wahid mengatakan bahwa masyarakat bangsa Indonesia itu memiliki nilai sesuatu yang berwujud pencarian yang tak berkesudahan akan sebuah perbahan sosial tanpa memutuskan sama sekali dengan ikatan masa lampau (Wahid 1981, 7). Masyarakat bangsa Indonesia selalu mengikuti pergerakan perubahan sosial menurut perkembangan zaman. Hal tersebut menjadikan masyarakat itu lupa akan jati dirinya sendiri, tetapi mereka tidak memutuskan ikatan dengan sejarah masa lalu. Masyarakat bangsa Indonesia selalu mencari sesuatu yang baru, tetapi tidak melupakan konsep nilai budaya dan identitas nasionalmya.
             Budaya khas lain yang dimiliki masyrakat bangsa Indonesia adalah negara dan ideologi agama yang mengakar di lapisan masyarakat saling tumpang tindih. Hal tersebut menjadi sangat sulit dibedakan. Indonesia merupakan contoh yang hebat dari adanya kesesuaian Islam (ideologi agama) dengan demokrasi (Wahid, 2001). Walaupun masyrakat Indonesia mayoritas beragama Islam tetapi Indonesia bukan merupakan negara dengan pemerintahan yang bersifat teokrasi. Masyarakat Indonesia menyetujui adanya nilai-nilai agama dan nilai-nilai patriotik, dan hal tersebut dijadikan dasar pembentukan negara Indonesia. Pada era reformasi peluang berpolitik semakin terbuka lebar, namun peran agama disini harus hilang sebagai adanya sikap toleransi. Sekalipun agama memainkan peran penting dalam nilai-nilai bermasyarakat tetapi arena politik harus sejalan dengan sebagai mana mestinya politik (Wahid, 2001).

 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger