KGI-PALM KAMI MENGERTI NILAI HIDUP , PENYEDIA PALM OIL GO GREEN

Senin, 19 Januari 2015

Akuntansi Kelapa Sawit

 D. ANALISA FINANSIAL
Dalam studi ini, diambil suatu asumsi saja misalkan diasumsikan bahwa untuk membiayai pembangunan dan operasi perkebunan bersumber dari pembiayaan Modal sendiri (Equity Capital) yaitu Perusahaan/Investor. Asumsi ini bertujuan untuk menekan jumlah biaya selama tahun-tahun pertama operasi. Jumlah biaya yang terlalu besar dibandingkan dengan modal sendiri akan mengakibatkan beban anggaran yang terlalu berat, sehingga dapat membahayakan likuiditas maupun profitabilitas perusahaan pengelola proyek (perkebunan).
Biaya operasional tahunan dihitung untuk mempermudah para pemrakarsa dan pihak ketiga yang berkepentingan untuk mengkaji prospek finansial perkebunan kelapa sawit ini di masa mendatang. Dalam menghitung biaya oparasional tahunan ini digunakan asumsi - asumsi:

  • Harga-harga bahan baku dan penolong pada dasarnya tidak akan berubah secara berarti.
  • Hal yang serupa berlaku untuk upah langsung, gaji, dan biaya overhead.
  • Inflasi dalam negeri akan mempengaruhi harga jual produk dan biaya langsung secara sepadan.
Dalam kajian ini juga meninjau faktor besarnya harga produk (terutama harga jual TBS) dan besarnya biaya investasi, dan apabila biaya investasi proyek lebih besar dari pada pendapatan yang di rencanakan maka proyek ini bukanlah merupakan suatu competitive investment, sehingga rencana proyek tersebut sebaiknya tidak perlu dilaksanakan, tetapi begitu pula sebaliknya, dan oleh sebab itu diperlukan kajian finansial (business plan) atas rencana investasi proyek sehingga akan di temukan suatu nilai value ada atau tidak (layak atau tidak layak) memberikan insentif yang cukup menarik bagi investor untuk menanamkan modalnya pada proyek tersebut. Sehingga, lebih baik mereka memilih alternatif investasi lain yang bisa memberi manfaat yang lebih baik di masa mendatang.
    1. Biaya Kebun (PLANTATION COST)
Pembiayaan proyek pembanguan kebun kelapa sawit inti yang seluas 10.000 Ha.  dengan asumsi secara keseluruhan lahan merupakan lahan mineral basah dan rawa basah degan rata-rata  jumlah pokok per Hektar (Satuan Pokok per Hektar) adalah 136 Pohon, dengan design areal yang telah di rancang hasil dari survey lapangan

Dari design ini maka akan didapatkan perkiraan (estimasi) luasan efektif tertanam dan peruntukan lainnya yakni sebagai berikut : Luas yang terpakai untuk pembangunan sarana dan prasarana (infrastruktur) dari luas 10.000 Ha adalah 804 Ha, dengan rincian  asumsi pemakaian areal :
  • Jalan kebun                       320 Ha (3,20%)
  • Parit / drainase                 270 Ha (2,70%)
  • Pembibitan (Nursersy)        20 Ha (0,20%)
  • Kantor                             169 Ha (1,69%)
  • Pabrik                               25 Ha (0,20%)
Sehingga luasan efektif tertanam dari 10,000 ha adalah 9.196 Ha, setelah di kurangi pemakaian lahan untuk satrana dan prasaran non areal tanam.
 http://globalmapindo.webs.com/investasi%20kebun.png 
    2. Jadwal Pembiayaan (financing time-table)
Rencana pembangunan kebun kelapa sawit seluas 10.000 Ha mulai dari tahun 0 sampai tahun ke 5 adalah  :
 http://globalmapindo.webs.com/pembiayaan%20kebun.png
        a. Suku Bunga Pinjaman
Dalam perhitungan analisa keuangan ini tidak digunakan tingkat suku bunga pinjaman (pembangunan dan Pengembalian), pembiayaan proyek dilaksanakan tanpa pinjaman dari bank atau menggunakan modal sendiri (equity).
        b. Harga Produk dan Standard Produksi
Harga TBS sebagai dasar biaya untuk melihat rencana jadwal pengembalian pembiayaan. Potensi produksi TBS kebun dapat ditingkatkan dengan aplikasi pelaksanaan pemeliharaan tanaman yang standar dan terukur sehingga produksi dapat meningkat 
    3. Analisa Kelayakan Investasi
Kelayakan proyek pembangunan kebun  kelapa  sawit  dilihat berdasarkan tingkat return proyek itu sendiri, kriteria kelayakan  investasi yang disiapkan dalam laporan ini adalah Net Present Value (NPV) serta Internal Rate of Return (IRR) dan B/C Ratio (Benefit  per Cost  Ratio).
Analisa sensitifitas untuk proyek pembangunan kebun kelapa sawit mengunakan dua (2) variable yang dianggap berpengaruh terhadap kelayakan  proyek tersebut, ke 2 variabel tersebut adalah variable  kenaikan biaya proyek (increase costs variable), variable penurunan harga jual (decline selling prices variabel). Dari hasil analisa sesitifitas menunjukkan bahwa variable  perubahan harga jual agak sensitif terhadap proyek, sedangkan kenaikan project cost kurang sensitif terhadap proyek ini.
Berdasarkan hasil analisa dari aspek umum, legalitas, aspek ekonomi, aspek lingkungan, aspek pasar kelapa sawit, aspek teknik, sosial ekonomi, kesesuaian lahan, produksi dan ketenagakerjaan, maka rencana pembaguanan kebun kelapa sawit baik dalam sisi agronomis maupun Finansial dinyatakan L A Y A K (FEASIBLE ) atau TIDAK untuk dilaksanakan.
, ,operasional,
STRUKTUR BIAYA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
TANAMAN MENGHASILKAN

A.  Struktur Biaya Perkebunan

Struktur Biaya pada perkebunan Kelapa Sawit  adalah demikian pentingnya, sebab hanya struktur biaya yang dikelola dan dikontrol dengan tepat , usaha perkebunan akan memperoleh hasil keuntungan yang lebih baik.

Sistim akuntansi yang digunakan di perkebunan kelapa sawit, umumnya menguraikan Biaya Produksi kedalam beberapa Kategori Biaya, yang mana setiap kategori biaya dibagi dalam beberapa Group Biaya.  Adapun Group biaya itu sendiri terdiri atas beberapa Komponen Biaya yang merupakan sejumlah Elemen Biaya sebagai dasar perhitungan pengeluaran biaya real. Secara skematis uraian Biaya Produksi perkebunan kelapa sawit tersebut  dapat dilihat pada halaman berikut ini.

Terdapat tiga kelompok Kategori Biaya, yaitu Ex-Factory Cost, Cash Cost dan Book Cost.   Gross Profit Before Tax dihitung dari Net sales dikurangi Book Cost.
Penguraian Biaya Produksi menjadi Komponen Biaya ditujukan untuk meng identifikasi berbagai biaya agar dapat dijadikan pedoman bagi perencanaan Budget dan Akuntansi  serta membuat terbentuknya sistim kontrol yang efektif pada management biaya.

1.   Elemen Biaya Produksi

    Semua komponen biaya produksi selalu meliputi tiga prinsip elemen biaya, yakni Upah Tenaga Kerja biasa dilakukan melalui mekanisme PK (PK – Perintah Kerja), Biaya Material dilakukan melalui mekanisme PO (PO – Purchase Order) dan Proporsi atas pembebanan Biaya Angkutannya.  
     Setiap biaya per komponen akan bervariasi tergantung kepada besarnya biaya rata-rata upah buruh, jumlah material yang digunakan sesuai harga yang berlaku saat itu dan besarnya biaya  angkutan. Ketiga elemen tersebut benar-benar menjadi dasar terjadinya variasi dalam biaya produksi.

Komponen & Element Biaya

Katagori Biaya
Kelompok Biaya
Komponen Biaya
Elemen Biaya




Ex-Factory Cost
·  Perawatan Kebun
-       Pembasmian Lalang
-   Upah termasuk Tunjangan dan Lembur


-   Harga Material


-   Angkutan Tenaga kerja & Material


-       Pengendalian Gulma


-       Pemupukan


-       Pangkas Pelepah


-       Rawat Infrastruktur


-       Pengendalian Hama & Penyakit




·  Panen
-       Alat Panen


-       Angkutan TBS


-       Perawatan TPH




·  Pabrik
-       Pengolahan TBS


-       Pemeliharaan Alat & Mesin


-       Pemeliharaan Bangunan Pabrik


-       Laboratorium


-       Penanganan Limbah


-       Pengolahan Air Baku Pabrik




·  Umum Kebun (Biaya per ha sejak tanam, TBM dan TM)
-       Tunjangan Kesehatan dan Tunjangan Sosial


-       Asuransi


-       Pensiun


-       Supervisi


-       Gaji Staff


-       Pemeliharaan Fasilitas Perumahan & Bangunan Kantor


-       Komunikasi


-       Pajak & Kontribusi




Cash Cost
·       Biaya Pemasaran (FOB)
-       Biaya Angkutan CPO dari Pabrik ke Pelabuhan



-       Biaya Pengapalan



-       Asuransi






·       Overhead Kantor Pusat
-       Gaji dan Tunjangan



-       Pensiun



-       Administrasi Kantor



-       Tunjangan Kesehatan & Sosial



-       Pemeliharaan Bangunan Kantor



-       Asuransi



-       Komunikasi



-       Pajak & Kontribusi



-       Konsultan





Book Cost
·      Depresiasi
-       Semua Asset berdasarkan kelasnya






a    Upah Tenaga Kerja

Biaya upah tenaga kerja di perkebunan terdiri atas upah Buruh Harian , Upah Buruh Bulanan dan Upah Borong.  Dasar perhitungan upah buruh diperoleh dari kebijakan pemerintah tentang Upah Minimum Propinsi (UMP) dengan kenaikan tahunan rata-rata 9 – 12 persen, ditambah rasio Tunjangan Catu Beras, yang ditetapkan sebesar 15 kg bagi pekerja per bulan, 9 kg per bulan untuk istri dan 7,5 kg per bulan untuk anak, dengan pembatasan jumlah anak 3 orang.

Harga dasar beras ditetapkan oleh pemerintah dengan kenaikan rata rata 5 – 7 persen setiap tahunnya.  Selain daripada itu, pekerja juga memperoleh tambahan yang disebut Fringe Benefit yang terdiri atas Premi, Lembur, jaminan kesehatan dan sosial, sehingga gaji yang dibayarkan kepada buruh, besarnya dapat bervariasi sesuai skala upah , antara 110 hingga 400 persen dari upah pokoknya hariannya .  Selain daripada itu, pekerja juga akan memperoleh tunjangan satu bulan gaji tambahan setiap tahun sebagai Tunjangan Hari Raya.

Contoh Cara Perhitungan Upah Tenaga Kerja


Upah
Rp / HK
Rp./Bln



1. UMK (yang berlaku)
32,000.0
960,000.0
2. Premi Dan Lembur
6,400.0
160,000.0
3. Tunjangan Kesehatan &  Biaya Sosial
3,200.0
80,000.0
4. Tunjangan Catu Beras
11,160.0
279,000.0
TOTAL UPAH
52,760.0
1,319,000.0



Catatan :  


Premi dan Lembur
= 20 % dari UMK
Sub total
= Rp. 6.400
Tunjangan Kesehatan & Biaya Sosial
= 10 % dari UMK
Sub total
= Rp. 3.200
Tunjangan Catu Beras

Pekerja
= 15,0 kg
Istri
=   9,0 kg
Anak (Maksimum 3 anak )
=   7,5 kg x 3 = 22,5 kg
Total beras
= 46,5 kg
Asumsi Harga Beras
= Rp 6.000 per kg
Tunjangan Catu Beras per bulan
= Rp. 279.000
Per Hari Sub total
= Rp. 11.160

(1 bulan = 25 hari kerja)

Dalam perhitungan Budget, semua tunjangan harus di tambahkan sebagai bagian dari sub komponen upah

b     Ratio Tenaga Kerja terhadap luas Lahan

Secara detil, ratio tenaga kerja terhadap luas lahan harus dihitung di setiap kategori kegiatan pada Tanaman Menghasilkan (TM), yang terdiri dari Rawat, Panen, Biaya Umum; dengan menjumlahkan upah pokok semua tenaga kerja pada setiap kategori  sehingga diperoleh angka Total Gaji Tenaga Kerja.

Untuk kemudian dihitung Upah Rata-Rata dengan membagi Total Gaji Tenaga Kerja yang dibayar dengan jumlah Tenaga Kerjanya.

Seluruh pembayaran fringe benefit tenaga kerja untuk kemudian dirubah menjadi jumlah Mandays atau Hari Kerja Orang (HK) dengan cara membagi Total Fringe Benefit dengan Upah Rata Rata.

Sama halnya dengan Pembayaran pada setiap Kontraktor harus di rubah menjadi HK, dengan cara ; total nilai pembayaran kepada semua Kontraktor dibagi dengan Upah Rata-Rata  

Tabel Ratio Tenaga Kerja per Ha Luas Lahan



KATAGORI

HARIAN TETAP HK/Ha

HARIAN LEPAS  HK/Ha

TOTAL
HK/Ha
RAWAT



A. Pokok



B. Premi/Lembur



C. Kontraktor







PANEN



A. Pokok



B. Premi/Lembur



C. Kontraktor







UMUM



A. Pokok



B. Premi/Lembur



C. Kontraktor







TOTAL



A. Pokok



B. Premi/Lembur



C. Kontraktor







GRAND TOTAL






Variasi ratio tenaga kerja per perkebunan per tahun pada setiap kategori pekerjaan dipengaruhi oleh Volume Pekerjaan, tersedianya Material, Tingkat Produksi dan tersedianya Alat Berat atau peralatan lainnya.

Sebagai contoh, pekerjaan Rawat dapat bervariasi karena besar-kecilnya jumlah material pupuk yang di aplikasikan di lapangan, atau adanya tindakan pengendalian khusus karena serangan hama.

Sementara jumlah tenaga panen selalu melekat pada kegiatan panen dan tenaga pabrik selalu proposional pada level produksi yang dihasilkan.

Jumlah gaji yang dibayarkan setiap bulan kepada pekerja, relatif konstan,  perbedaan kecil bisa saja terjadi di pekerjaan rawat dan umum, namun kelompok ini masuk  sebagai kelompok Biaya Tetap (Fixed Costs).  Sementara jumlah tenaga kerja panen dan pabrik ber fluktuasi seirama dengan volume produksi dan dimasukkan sebagai Variable atau Semi-Variable Costs.

1.   Harga Material

Harga material selalu naik setiap tahun, dengan variasi yang berbeda-beda untuk setiap jenis material bergantung kepada beberapa hal umum seperti :

·    Material yang paling mempengaruhi biaya Rawat adalah Pupuk, yang  secara bertahap 
      terus naik sejalan dengan naiknya harga bahan bakar minyak. Kecuali apabila
      pemerintah memberikan lagi subsidi.
·     Barang-barang import seperti mesin-mesin dan peralatan serta suku-cadang, bahkan
       juga Chemical yang belum diproduksi di dalam negeri, kenaikannya sangat dipengaruhi
       oleh nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing.
·     Material yang sudah di produksi di dalam negeri juga meningkat  seiring dengan
       kenaikan upah rata-rata

2.  Biaya Transport

Biaya Transport dipengaruhi secara langsung oleh kenaikkan harga bahan bakar minyak dan suku cadang serta jarak tempuh.

A. Kategori dan Karakteristik Biaya

Komponen Biaya dalam setiap Kategori di klasifikasikan menurut Karakteristiknya menjadi FIXED, VARIABLE dan SEMI-VARIABLE COST.

KATEGORI 1 :  EX FACTORY COST

·      Fixed Cost. Yang masuk dalam klasifikasi Fixed Cost adalah :

A.    Rawat Tanaman Menghasilkan (TM), Biaya aktualnya per hektar atas seluruh komponen biaya yang muncul harus DI WASPADAI  di perkebunan.  Apabila tidak dilakukan kontrol yang ketat terhadap hasil kerja Rawat ini, maka beban biaya akan tetap sama. Artinya hasil kerja rawat nol, beban tetap ada. Fluktuasi Biaya rawat per hektar per tahun terutama di akibatkan oleh biaya pemupukan yang dilaksanakan berdasarkan hasil analisa daun.

B.    Overhead, Biaya aktual overhead secara mayoritas adalah Fixed Cost, dengan pengecualian bagi Staf Pabrik termasuk teknisi Pabrik dimana beban gaji dan fringe benefit nya dibebankan secara langsung pada biaya pengolahan.  Sementara itu gaji, dan social expenses untuk staf kebun dibebankan pada Overhead bersama-sama dengan komponen biaya lainnya seperti social expenses buruh harian, pensiun, pajak, asuransi dll. Untuk selanjutnya biaya aktual Overhead per hektar dapat dihitung berdasarkan luas kebun TM yang dikelola.

·      Variable Cost,  yang termasuk dalam klasifikasi Variable Cost adalah :

Panen dan Angkutan .  Biaya Panen per Kg Tandan Buah Segar (TBS)  adalah tergantung kepada Output tiap pemanen, gaji dan premi pemanen, Sedangkan biaya angkutan TBS  tergantung kepada Output angkutan dan biaya operasi alat angkut (Truk atau Traktor).  Total biaya panen dan angkutan  per Kg TBS sangat bervariasi tergantung besarnya jumlah TBS yang di panen.  Secara progresif biaya panen dan angkutan TBS per Kg TBS akan naik apabila upah panen naik dan biaya operasi alat transport juga naik.

·     Semi-Variable Cost, yang termasuk dalam klasifikasi Semi-Variable Cost adalah :

Pengolahan dan Maintenance Pabrik.  Kelompok biaya disini merupakan kombinasi antara Fixed Cost dan Variable Cost. 
Yang termasuk Fixed Cost adalah : Gaji Teknisi, Maintenance Pabrik, Mesin dan Peralatan Pabrik, Limbah dan Administrasi.

Yang termasuk Variable Cost adalah :  Semua biaya Pengolahan termasuk biaya operasi Power Plant dan peralatannya ( Upah buruh , Bahan Bakar Minyak dll)

Biaya Pengolahan sangat bervariasi antara satu Pabrik dengan Pabrik lainnya tergantung kondisi pabrik dan kapasitas pabrik.  Throughput aktual, jumlah tenaga kerja serta Volume Palm Product ( CPO & Kernel) yang dihasilkan merupakan faktor penentu yang utama

KATEGORI  II  :  CASH COST

Kategori Biaya yang termasuk dalam Cash Cost dapat di klasifikasikan sebagai Semi-Variable Cost.  Dimana Kegiatan Despatch atau pengeluaran Produk dari pabrik ke Shipping Terminal dan  Operasi Pengangkutan dari shipping Terminal ke tujuan termasuk dalam Variable Cost. Sementara itu biaya penjualan yang ada di Head Office adalah Fixed Cost
       
KATEGORI  III  :  BOOK COST

Kategori Biaya disini adalah Fixed Cost, yang merupakan jumlah dari perhitungan Depresiasi Asset dengan persentase yang tetap sesuai kelas Asset.

Perusahaan perkebunan umumnya mengikuti klasifikasi  dan Depreciation Rates sesuai ketentuan yang tercantum pada Pajak Penghasilan 1984, sebagai berikut :

a       Bangunan
b       Non- Bangunan

Kelas  I     :   Memiliki umur kegunaan tidak lebih dari 4 Tahun              
Kelas ll     :   Memiliki umur kegunaan lebih dari 4 tahun tapi kurang dari
                     8 tahun
Kelas lll    :    Memiliki umur kegunaan lebih dari 8 tahun.

Kelompok Bangunan di deoresiasi-kan menggunakan Straight Line Method, dengan rata-rata 5 % per tahun.  Sedangkan Non-Bangunan,  di depresiasi-kan menggunakan Double Declining Balance Method dengan rata-rata 50 % untuk kelas l ;  25 % untuk kelas ll dan 10 % un tuk kelas lll.

Semua biaya yang berkaitan dengan pembangunan perkebunan di kapitalisasi dan di klasifikasikan sebagai kelompok bangunan yang di depresiasi kan selama umur produktif tanaman ( +/- 20 tahun)
      
Secara sistimatik , Kategori dan Karakteristik Biaya dapat di ringkas dalam tabel berikut ini :



Kategori

Fixed Cost

Variable Cost

Semi   - Cost Variable

Ex Factory Cost

Biaya Rawat TM



Biaya Over Head

Biaya Panen dan Transport TBS

Biaya Olah

Fixed :





Variable :



Gaji dan Tunjangan Sosial untuk Teknisi

Pemeliharaan & Administrasi
Pengolahan

Cash Cost

Biaya Head Office

Angkutan Palm Product



Book Cost

Depresiasi





C.  Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Biaya

Unit Biaya Produksi ditentukan oleh besarnya Output Produksi dan Input Biaya Produksi, sehingga terhadap kedua hal tersebut perlu selalu di analisa, faktor apa saja yang memberikan pengaruh baik positif maupun negatif.

·         Faktor Internal

-       Detil Latar Belakang Perkebunan
-       Organisasi Internal(Ratio Tenaga Kerja vs luas Lahan, struktur organisasi, efisiensi)
-       Skill Karyawan
-       Cara kerja dan teknologi yang diterapkan di lapangan
-       Infra Struktur

·        Faktor Eksternal

-       Kebijakan Pajak, Kontrol Biaya Pembelian Material
-       Inflasi
-       Jarak kebun ke pelabuhan
-       Permintaan Pasar


Faktor Negatif dan Faktor Positif yang mempengaruhi kepada Produksi dan Biaya Produksi , secara sistimatis dapat dilihat pada tabel berikut.

Tingkat  pengaruhnya dari semua faktor di atas terhadap produksi dan biaya produksi dapat turun atau naik dengan adanya inter-aksi  antara berbagai faktor melalui intervensi kebijakan management untuk menjaga  biaya pada level yang dapat dipertanggung jawabkan.

Namun bagaimanapun, management tentu tidak akan mampu menghilangkan semua faktor negatif yang ada terhadap produksi maupun biaya.

Faktor Negatif & Positif terhadap Produksi & Biaya



Faktor

Pengaruh

thd Produksi

Pengaruh

thd Biaya

Negatif
Positif
Negatif
Positif

INTERNAL




Latar Belakang Kebun
Daerah Rendah dan sering tergenang
Daerah Datar hingga ber gelombang
Daerah Rendah dan sering tergenang
Daerah Datar hingga ber gelombang


Curah Hujan < 1500 mm penyebab stress

Normal s/d tingginya curah hujan > 1500mm

Berbukit-bukit

-


Drainase buruk

Drainase baik

sering Hujan Deras

Iklim Normal

Organisasi




Organisasi yang tidak solid

Organisasi yang solid

Kemampuan Personil



Kurang Terampil (Output Rendah)

Terampil (Output Tinggi)

Tenik dan Teknologi

Bibit kurang baik
tanaman sudah tua

Bibit unggul tanaman masih muda

tanaman tua – sudah sangat tinggi

Tanaman masih pendek


Sering Terkena serangan Hama & Penyakit

Proteksi Tanaman terkelola baik

Sering Terkena serangan Hama & Penyakit

Proteksi Tanaman terkelola baik


Pabrik Tua
(Efisiensi Rendah)

Pabrik baru
(Efisiensi tinggi)

Pabrik Tua
(Efisiensi Rendah)

Pabrik baru
(Efisiensi tinggi)

Infrastruktur



Tidak cukup ada Jaringan jalan
& kondisi buruk

Cukup ada Jaringan jalan
& kondisi baik

EXTERNAL





Kebijakan Pemerintah



Pajak dinaikan, Upah naik, banyaknya pungutan, tak ada  subsidi

Subsidi kembali diberlakukan atau harga pupuk di kontrol

Inflasi



Harga Barang naik


Infrastruktur



Jarak tempuh kebun ke Pelabuhan jauh (biaya angkutan tinggi)

Jarak tempuh kebun ke Pelabuhan dekat (biaya angkutan rendah)

Kebutuhan Pasar Naik



Permintaan terus naik








Lampiran  

Standar Kebutuhan HK per Ha
TBM.0  (PERAWATAN 6 BULAN)

NO

ITEM

ROTASI

HK/ROTASI

HK/HA/TH





1
CIRCLE WEEDING MANUAL
3
1,50
4,50
2
GAWANGAN




A.  DAK
6
3,00
18,00

B.  LALANG
6
0,50
3,00
3
PRUNING/INITIAL



4
PEMUPUKAN PER JENIS (2 jenis)
4
0,30
1,20
5
DETEKSI HAMA PENYAKIT
6
0,10
0,6
6
PEMBERANTASAN HP
2
0,50
1,00

TOTAL


28,3


Standar Kebutuhan HK per Ha
 TBM.1  (PERAWATAN 12 BULAN)


NO
ITEM
ROTASI
HK/ROTASI
HK/HA/TH





1
CW  :
-          MANUAL
-          CHEMIST

1
3

2,0
1,0

2,0
3,0
2
GAWANGAN




A.  DAK
4
3
12

B.  CHEMIST
2
0,4
0,8

B.  LALANG
4
0,25
1,0
3
PRUNING/INITIAL



4
PEMUPUKAN PER JENIS
5
0,30
1,50
5
DETEKSI HAMA PENYAKIT
2
0,25
0,50
6
PEMBERANTASAN HP :




- Tikus
2
0,25
0,50

- Hama Daun
2
0,50
1,00
7
SENSUS HPT
2
0,10
0,2
8
SISIP :
-          Sensus
-          Sisip KS

1
1

0,3
0,7

0,3
0,7

TOTAL


23,5



Standar Kebutuhan HK per Ha
 TBM.2  (PERAWATAN 12 BULAN)


NO
ITEM
ROTASI
HK/ROTASI
HK/HA/TH





1
CPT
-          Manual
-          Chemist

1
3

1,5
0,8

1,5
2,4
2
GAWANGAN :




A.  DAK
2
2,0
4,00

B. CHEMIST
6
0,25
1,50

C.  LALANG
2
0,40
0,80
3
PRUNING/INITIAL



4
PEMUPUKAN PER JENIS (8 jenis)
8
0,25
2,00
5
DET. HPT/SENSUS HPT
12
0,1
1,2
6
PEMBERANTASAN HP :




- Tikus
2
0,25
0,50

- Hama Daun
2
0,50
1,00
7
SISIP :
-          Sensus
-          Sisip Kelapa Sawit

1
1

0,25
0,40

0,25
0,40


TOTAL


15,55


Standar Kebutuhan HK per Ha
 TBM.3  (PERAWATAN 12 BULAN)

NO
ITEM
ROTASI
HK/ROTASI
HK/HA/TH
1
CPT
-          Manual
-          Chemist

2
2

1,50
0,75

3,0
1,5
2
GAWANGAN




A.  DAK
4
2,00
8,00

B.  LALANG
4
0,25
1,00
3
PRUNING/INITIAL
1
3,00
3,00
4
PEMUPUKAN PER JENIS
9
0,25
2,50
5
DETEKSI HAMA PENYAKIT
12
0,10
1,20
6
PEMBERANTASAN HP
2
0,75
1,50
7
SENSUS HPT
2
0,10
0,20
9
KONSOLIDASI
1
0,25
0,25
10
PEMBUATAN PASAR PIKUL
1
2,00
2,00

TOTAL


24,15

Standar Kebutuhan HK per Ha
 TM.1 & 2  (PERAWATAN 12 BULAN)

NO
ITEM
ROTASI
HK/ROTASI
HK/HA/TH





1
CPT :
-          Manual
-          Chemist

2
2

1,50
0,75

3,00
1,50
2
GAWANGAN




A.  DAK
4
0,25
1,00

B.  LALANG
4
0,25
1,00
3
PRUNING/INITIAL
12
0,25
3,00
4
PEMUPUKAN PER JENIS
8
0,60
4,80
5
DETEKSI HAMA PENYAKIT
12
0,1
1,20
6
PEMBERANTASAN HP
2
0,25
0,50

TOTAL


16,00



Standar Kebutuhan HK per Ha
 TM.3 & 4  (PERAWATAN 12 BULAN)

NO
ITEM
ROTASI
HK/ROTASI
HK/HA/TH





1
CPT :
-          Manual
-          Chemist

1
2

1,50
0,75

1,50
1,50
2
GAWANGAN




A.  DAK
3
1,00
3,00

B.  LALANG



3
PRUNING/INITIAL
12
0,25
3,00
4
PEMUPUKAN PER JENIS
8
0,60
4,80
5
DETEKSI HAMA PENYAKIT
12
0,1
1,20
6
PEMBERANTASAN HP
2
0,25
0,50

TOTAL


15,50



Standar Kebutuhan HK per Ha
 TM.5 & 6  dst (PERAWATAN 12 BULAN)

NO
ITEM
ROTASI
HK/ROTASI
HK/HA/TH





1
CPT
3
0,75
2,25
2
GAWANGAN




A.  DAK
3
0,75
2,25

B.  LALANG



3
PRUNING/INITIAL
12
0,25
3,00
4
PEMUPUKAN PER JENIS
2
0,65
1,30
5
DETEKSI HAMA PENYAKIT
12
0,01
0,12
6
PEMBERANTASAN HP
12
0,10
1,20

TOTAL










Obyek Pembiayaan : Pembiayaan kebun (perkebunan) kelapa sawit dan industri turunan (derivatif) berbasis kelapa sawit dapat dibedakan dalam beberapa obyek pembiayaan atau gabungan di antaranya bahkan dapat pula satu kesatuan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir (on farm dan off farm). Pembiayaan meliputi pembangunan kebun (individual) atau perkebunan (skala besar), pabrik pengolah tandan buah segar (tbs) kelapa sawit (biasa disebut PMKS = pabrik minyak kelapa sawit), pabrik rafinasi/fraksinasi antara lain menghasilkan minyak goreng dan sabun dan pabrik olokimia dasar. Unit bisnis pendukung seluruh kegiatan tersebut juga dapat dibiayai semisal pemasok sarana produksi pertanian dan produksi industri hilir bahkan kebutuhan modal kerja di setiap pelaku bisnis tersebut.
Subyek Pembiayaan
Stake holder yang tergolong dalam pelaku investasi dan atau pedagang produk pada dasarnya dapat dibedakan menjadi perseroan terbatas (PT), koperasi atau KUD dan petani individual (tanpa pabrik). Bagi PT maupun koperasi diperlukan kelengkapan administrasi seperti laporan keuangan (audit atau unaudit). Beberapa kondisi bahkan diperlukan rencana kerja investasi proyek (RKP) dan feasibility study (FS) untuk investasi baru atau laporan penilaian aset untuk pembiayaan investasi refinancing.
Sebagaimana telah diulas dalam bab sebelumnya, seluruh pelaku bisnis tersebut perlu melengkapi dengan sejumlah legalitas usaha dan legalitas aset yang menjadi alas hak dimana usaha didirikan dan dijadikan agunan.
Skim Pembiayaan
Skim pembiayaan bila berdasarkan saat dimulainya pembiayaan oleh kreditur dapat dibedakan pula dalam pembiayaan project financing (dibiayai sejak awal pembangunan kebun dan atau pabrik), refinancing (setelah selesai dibangun; bahkan terkadang untuk perusahaan besar dapat bersifat take over dari kreditur lain) dan gabungan antara project financing dengan refinancing (refinancing bertahap). Investasi dengan pola project financing ataupun refinancing bertahap, pada umumnya memerlukan pembiayaan bunga masa pembangunan (BMP/Interest During Construction) dan masa tenggang / grace period yang bervariasi tergantungcashflow masing-masing investor.
Biaya Proyek Pembangunan Kebun : Biaya pembangunan kebun kelapa sawit baik individual, koperasi maupun perusahaan dapat mengacu atau menggunakan unit cost yang dikeluarkan oleh Pemerintah cq Departemen Pertanian Direktorat Jenderal Perkebunan baik untuk program kemitraan revitalisasi perkebunan maupun plasma pola PIR Transmigrasi. Pada dasarnya unsur unit cost tersebut relatif sama sesuai masing-masing wilayah investasi namun dapat dimodifikasi dengan keperluan atau penggunaan investasi. Sebagai contoh untuk beberapa investasi pengolahan lahan tergantung situasi dan kondisi areal yang digunakan (hutan sekunder berbeda dengan lahan garapan petani). Dalam lampiran x dan x secara detail disajikan nilai investasi per hektar tanam kelapa sawit untuk tahun tanam 2005, 2006 dan 2007. Beberapa investasi petani (masyarakat) non program dalam skala kecil seringnya tanpa investasi prasarana, kebutuhan manajer kebun (dilakukan sendiri) sehingga biaya tersebut dapat diabaikan. Dengan demikian nilai investasi akan semakin kecil. Rincian investasi kebun kelapa sawit akan diulas menjadi satu dengan rincian investasi pabrik.
Biaya Proyek Pembangunan Pabrik : Besarnya investasi pabrik pengolah tandan buah segar kelapa sawit (CPO dan Kernel atau CPO dan PKO) tergantung kapasitas pabrik yang akan dibangun. Untuk kapasitas yang sama pada umumnya relatif sama namun sedikit berbeda tergantung wilayah dimana pabrik tersebut akan dibangun dan merk dagang pasokan sejumlah unit mesin impor. Sama halnya dengan pembangunan kebun, bila diperlukan karena cashflow belum memungkinkan dapat diberikan pembiayaan bunga masa pembangunan (IDC). Sebaiknya tidak memberikan pembiayaan kepada invetor yang hanya membangun pabrik tanpa kebun sendiri meskipun pihak investor biasanya berdalih bermitra dengan sejumlah koperasi atau masyarakat.
Investasi perkebunan kelapa sawit terintegrasi dengan pabrik kelapa sawit secara umum terdiri atas :
· Investasi Tanaman dan Non Tanaman
· Investasi Pembangunan Pabik CPO
· Biaya Praoperasi
· Bunga Masa Pembangunan (IDC).
Investasi Tanaman dan Non Tanaman
Rencana investasi pembangunan kebun dapat dilaksanakan dalam beberapa tahun penanaman, namun pada umumnya dalam satu tahun tanam biasanya investor hanya dapat menanam maksimal 3.000 hektar. Berikut kami sajikan secara ringkas contoh kebutuhan biaya investasi untuk penanaman 5.000 hektar sawit yang terdiri dari 2 tahun tanam.
Investasi Pengolahan kelapa Sawit CPO & Kernel
Berikut kami sajikan secara ringkas contoh kebutuhan biaya investasi pembangunan pabrik pengolahan CPO dan kernel dengan kapasitas 45 ton TBS/jam yang pada umumnya berlangsung selama 18 bulan.
Biaya Pra Operasi
Biaya Pra Operasi adalah merupakan Biaya Umum dan Administrasi yang berkaitan dengan Operasional perusahaan selama pembangunan kebun dilaksanakan (untuk investor perseroan maupun koperasi). Nilai biaya yang dianggarkan rata-rata 5%dari total biaya investasi yang akan dikeluarkan.
Ringkasan Investasi Tanaman & Non Tanaman
(Rp000)
No.
URAIAN
FISIK
BIAYA
I
INVESTASI TANAMAN


1
Pembibitan
5.000 Ha
13.125.000
2
Pembukaan lahan
5.000 Ha
19.250.000
3
Tanam LCC
5.000 Ha
6.050.000
4
Penanaman kelapa sawit + TBM-0
5.000 Ha
12.050.000
5
Perawatan TBM – 1
5.000 Ha
19.750.000
6
Perawatan TBM – 2
5.000 Ha
19.950.000
7
Perawatan TBM – 3
5.000 Ha
20.595.000

Sub Total I

110.770.000
No.
URAIAN
FISIK
BIAYA
II
INVESTASI NON TANAMAN


1
Bangunan Perumahan

17.214.000
2
Bangunan perusahaan

4.731.200
3
Mesin dan instalasi

1.450.000
4
Alat Berat dan Kendaraan

7.583.000
5
Infrastruktur

4.698.000
6
Perlengkapan Lain

2.450.000

Sub Total II

38.126.200

TOTAL I + II

148.896.200
Ringkasan Investasi Pabrik CPO & Kernel Kapasitas 45 ton TBS/Jam
No.
URAIAN
FISIK
BIAYA
1
Preliminaries
Ls
1.329.550
2
Civil & Structural
Ls
13.400.000
3
Bunch Fruit Reception
Ls
4.300.000
4
Sterilizer Station
Ls
3.700.000
5
Thressing Station
Ls
2.650.000
6
Pressing Station
Ls
3.840.000
7
Depericarping Station
Ls
660.000
No.
URAIAN
FISIK
BIAYA
8
Clarification Station
Ls
6.450.000
9
Kernel Station
Ls
2.130.000
10
Boiler/Power generation
Ls
13.670.000
11
Water Supply Station
Ls
1.520.000
12
Effluent Treatment Plan
Ls
1.250.000
13
Workshop & general Equipment
Ls
118.300
14
Empty Bunch Utilization
Ls
3.206.650
15
Oil Storage
Ls
3.350.000
16
Laboratorium Equipment
Ls
525.000
17
Fire Fitting Equipment
Ls
830.000
18
Supporting Equipment
Ls
9.850.000

Total

72.780.000
Komposisi Pembiayaan
Kepada investor perseroan maksimal pembiayaan adalah 65% total project cost (TPC), sedangkan untuk koperasi maupun petani diperkenankan pembiayaan sebesar 100% TPC. Namun demikian usulan pembiayaan disesuaikan dengan kondisi kebutuhan debitur dan keyakinan pemberi kredit. Yang perlu diingat, pinjaman dengan pola skim yang ditetapkan Pemerintah, maka komposisi pembiayaan mengikuti aturan yang berlaku.
Proyeksi Produksi dan Penetapan Harga Jual
Produksi kelapa sawit disesuaikan dengan umur tanaman. Sesuai dengan hasil analisa kesesuaian lahan di daerah tersebut, maka kelas lahan digolongkan Lahan kelas 3. Dengan demikian acuan produksinya mempergunakan acuan Lahan kelas 3.
Harga jual TBS, CPO, Kernel ditetapkan dengan mengikuti faktor penentu harga pasar dan ketentuan dari Departemen Pertanian..
Proyeksi Harga Jual masing-masing produk, untuk tahun 2007 adalah :
– TBS = Rp. 575,- /Kg
– CPO = Rp. 4.000,-/Kg
– Inti Sawit = Rp. 1.800,- /Kg
Harga jual produk diasumsikan tetap selama tahun proyeksi. Untuk lebih jelasnya perhitungan proyeksi Penjualan :
Biaya penyusutan & Amortisasi
Biaya ini merupakan biaya penyusutan atas aktiva tetap dan Biaya amortisasi atas aktiva lain-lain dengan menggunakan metode Straight Line, adalah sebagai berikut :
· Tanaman – prosentase 4,00 % per tahun
· Non tanaman – prosentase 5,00 % per tahun
· Biaya Pra Operasi – prosentase 10,00 % per tahun
· IDC – prosentase 10,00 % per tahun
Pajak penghasilan dan Tingkat Diskonto
Pajak penghasilan (PPh) dihitung sesuai dengan Undang-Undang Pokok Perpajakan yang berlaku di Indonesia dengan tarif sebagai berikut :
· Laba sampai dengan Rp. 50 Juta dikenakan pajak 10%
· Laba sampai dengan Rp.100 Juta dikenakan pajak 15%
· Laba lebih dari Rp.100 Juta dikenakan pajak 30%
Tingkat diskonto adalah tingkat balikan (rate of return) yang diperlukan untuk mendorong investor menanamkan dananya pada cash flow yang didiskonto.
Tingkat bunga yang dipakai dalam proses discounting adalah biaya rata-rata tertimbang (Weight Average Cost of Capital, WACC) yang diperhitungkan dengan mempertimbangkan struktur atau komposisi modal yang digunakan perusahaan yang berasal dari long term debt dan equity, biaya atau tingkat bunga pasar pinjaman (cost of debt) dan biaya atau tingkat balikan ekuitas (market rate of return on equity).
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, maka tingkat diskonto dalam laporan study kelayakan ini mengacu kepada rumus :
WACC = (Ke x We) + (Kd x (1-T)x Wd)
Dimana :
Ke : Biaya Equity
We : Prosentase Equity
Kd : Tingkat Bunga Hutang
T : Tingkat Pajak Perseroan
Wd : Prosentase Hutang (Dari Struktur Capital)
Jadi Nilai WACC = (30% x 35%) + (15,5% x(1-30%) x 65% = 17,55 %
Proyeksi Rugi Laba, Proyeksi Arus Kas dan Proyeksi Neraca
Selama tahun investasi yaitu antara tahun 2007 s/d tahun 2010, yaitu tanaman sebagian telah menghasilkan buah, dan telah mendapatkan keuntungan maupun kerugian.
Mulai tahun 2008, kebun sudah menghasilkan/ memproduksi CPO dan Kernel/Inti Sawit. Poyeksi Rugi/Laba menunjukkan bahwa tahun 2007 telah mengalami keuntungan sebesar Rp. 4.368.564.000,-
1. Proyeksi arus Kas terdiri dari:
a) Sumber Dana
Sumber dana penerimaan kas dan bank diperoleh dari Penerimaan Penjualan; Hutang Bank; penyusutan.
b) Pengeluaran Dana
Pengeluaran dana kas dan bank untuk biaya investasi tanaman; non tanaman; biaya pra operasi dan manajement fee; biaya operasional; pembayaran bunga bank KI + IDC; pembayaran pajak; pembayaran hutang (KI & IDC); pembayaran dana talangan.
Proyeksi Neraca perusahaan menunjukkan dalam kondisi yang cukup baik. Selengkapnya proyeksi neraca perusahaan dari tahun 2007 s/d tahun 2020 ditampilkan pada.
Analisa Kelayakan Usaha dan Internal Rate of Return
Untuk menganalisa kelayakan usaha suatu proyek, maka diperlukan adanya indikator-indikator yang umumnya dipakai, antara lain Internal Rate of Return (IRR); Net Present Value (NPV); Pay Back Period (PBP) dan Profitability Index (PI).
Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat balikan suatu investasi dimana pada saat itu Net Present Value adalah 0. Suatu Investasi dapat dikatakan layak dan menguntungkan untuk dijalankan apabil nilai IRR lebih besar dari Cost of Capital yang ditentukan (17,55 %).
Analisa Internal Rate of Return (IRR) pada proyek ini menunjukkan bahwa nilai Perhitungan IRR adalah = 21,31 %. Sehingga proyek untuk kedua koperasi ini layak untuk dilaksanakan dipandang dari segi finansial.
Net Present Value
Net Present Value adalah selisih antara serangkaian penerimaan dimasa yang akan datang setelah dinilai saat ini (memakai discount factor) dengan pengeluaran (investasi) yang dilakukan pada saat ini. Dalam perhitungan NPV ini, diasumsikan/ diperhitungkan setiap transaksi yang terjadi akan dinilai pada akhir tahun. Suatu investasi dikatakan layak dan menguntungkan untuk dijalankan apabila nilai NPV menunjukkan angka positif.
Profitability Index, Pay Back Period dan Analisa Sensitifitas
Profitability Index merupakan perbandingan antara nilai sekarang aliran kas masuk dibanding dengan nilai investasi. Nilai Profitability Index (Benefit Cost Ratio) = 119 %.
Dengan demikian menunjukkan angka lebih dari angka 100%. Berarti proyek tersebut layak untuk diusahakan.
Analisa Pay Back Period merupakan penentuan jangka waktu yang dibutuhkan untuk menutup initial investment dari suatu proyek dengan menggunakan cash inflow yang dihasilkan dari proyek tersebut.
Berdasarkan perhitungan dan analisa diperoleh bahwa ternyata perusahaan akan mampu mengembalikan seluruh investasinya sesudah berjalan : 8 tahun dan 6 bulan.
Perhitungan analisa sensitifitas bermaksud menguji analisa kelayakan usaha manakala terjadi perubahan-perubahan dalam berbagai faktor yang mempengaruhi. Biasanya analisa dilakukan dalam beberapa skenario antara lain bila terjadi kenaikan biaya sebesar 5% atau 10% pada tahun-tahun yang bersangkutan dengan asumsi faktor lainnya tetap atau terjadi penurunan pendapatan sebesar 5% atau 10% pada tahun-tahun yang bersangkutan dengan asumsi faktor lainnya tetap. Hasil analisa memberikan informasi berupa IRR, NPV, profitability index dan pay back period.

Incoming search terms / Hasil Pencarian Anda :

  • yhs-fullyhosted_003
  • contoh proposal perkebunan kelapa sawit
  • analisa usaha perkebunan kelapa sawit
  • rincian biaya tanam sawit 1ha
  • contoh proposal perkebunan sawit lengkap dengan laporan keuangan
  • rincian biaya penanaman sawit
  • contoh proposal pendirian pabrik kelapa sawit
  • kredit sawit
  • pinjaman takeover kebun sawit
  • analisa usaha kebun sawit
  • Cara Perhitungan harga tbs dibandingkan dengan cpo
  • analisa pembiayaan kelapa sawit
  • pembiayaan perkebunan kakao
  • idc adalah bunga masa pembangunan
  • modal bisnis kelapa sawit
  • modal kebun sawit
  • nilai ekonomi 1hektar sawit vs kakao
  • nilai investasi perkebunan kelapa sawit 2015
  • pengertian depericarping pada kelapa sawit pdf
  • pembiayaan kebun dan industri turunan kelapa sawit pdf
  • pembiayaan menanam sawit
  • pembiayaan perkebunan
  • Menghitung kebutuhan lahan perkebunan doc
  • menghitung biaya produksi pada kelapa sawit
  • kelapa sawit terintegrasi
  • keuntungan menanam sawit
  • kalkulasi usaha pabrik sawet
  • kredit idc adalah
  • kredit kebun sawit di bank
  • kalkulasi kebun sawit
  • kalkulasi budidaya sawit 2015
  • kalkulasi budidaya sawit
  • kumpulan soal IRR
  • IDC kebun kelapa sawit
  • keuntungan budidaya kelapa sawit
  • Pengertian idc dalam analisa usaha industri
  • rincian biaya kebun sawit
  • rincian biaya pembukaan perkebunan kelapa sawit
  • Pengertian retirn pada perusahaan kelapa sawit
  • rincian biaya tanam sawit per ha 2015
  • rincian MODAL KERJA KELAPA SAWIT
  • rincian modal usaha kebun karet 2015
  • siapa yang menguji kelayakan bangunan industri farmasi
  • standard cost perha perkebunan kelapa sawit
  • struktur biaya pengelolaan kebun kelapa sawit kelas kecil
  • syarat kridit usaha per kebunan kelapa sawit
  • tarif penyusutan biaya pra usaha
  • refinancing pada koperasi
  • proyeksi cash flow untuk usaha pabrik kelapa sawit
  • proposal kelapa sawit
  • pengertian investasi perkebunan kelapa sawit
  • perhitungan investasi kelapa sawit
  • peraturan tentang kredit interest during construction 2014
  • perhitungan biaya pembangunan kelapa sawit
  • perhitungan biaya pembukaan kebun sawit 2015
  • perhitungan biaya perkebunan karet secara rinci
  • perhitungan bunga IDC
  • perhitungan bunga kredit bank untuk kebun kelapa sawit
  • perhitungan untung rugi menanam sawit sekarang
  • persentase biaya tanam sawit
  • proposal biaya penanaman kelapa sawit
  • UNIT COST SAWIT PER TAHUN TANAM
  • hitung keuntungan usaha sawit
  • analisa bank terhadap pembiayaan kebun
  • berapa keuntungan pabrik PKO
  • biaya invest pabrik pko mini
  • biaya pembukaan lahan kepala sawit
  • biaya praoperasi kebun kelapa sawit
  • biaya revitalisasi kebun sawit per hektar
  • biaya sarana produksi kelapa sawit per ha per tahun
  • budget kelapa sawit
  • buka lahan kelapa sawit minjam bank
  • cara buat laporan di pabrik kebun sawit
  • cara menghitung buged Pabrik sawit
  • cara menghitung idc
  • bank yang penyedia pengajuan pembiayaan perkebunan kelapa sawit 2015
  • bagaimana cara menghitung investasi kebun sawit
  • artikel analisa usaha perkebunan kelapa sawit
  • analisa bisnis bertanam kelapa sawit
  • analisa finansial kebun sawit skala kecil
  • analisa kebun sawit
  • analisa kredit perbankan pembiayaan perkebunan kakao
  • analisa laporan keuangan kelapa sawit
  • Analisa pembukaan lahan
  • analisa perkebunan sawit
  • analisa usaha biaya perawatan kelapa sawit lengkap
  • analisia bank terhadap kelapa sawit
  • analisis kredit usaha perkebunan kelapa sawit
  • Analisis usaha kelapa sawit
  • cara menyemai biji sawit dari buah kebun sendiri
  • cara pembelian kebun sawit tanpa modal
  • cara pengajuan pinjaman ke bank petani sawit individu
  • contoh proposal laporan biayaa pembukaan lahan kelapa sawit
  • contoh proposal usaha kelapa sawit
  • contoh proposal usaha perkebunan kelapa sawit
  • contoh rancangan biaya kebutuhan investasi lengkap
  • cost investasi kelapa sawit
  • cost investasi perkebunan kelapa sawit
  • cost modal tanam sawit
  • cost per ha kebun sawit

4 komentar:

Lady Mia mengatakan...

KABAR BAIK!!!

Nama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.

Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.

Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.

Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.

Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.

AMISHA mengatakan...


Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

Primanda mengatakan...

Izin copas

Oleg mengatakan...

Saya ingin berbagi kesaksian tentang bagaimana layanan pendanaan Le_Meridian membantu saya dengan pinjaman 2.000.000,00 USD untuk membiayai proyek pertanian ganja saya, saya sangat berterima kasih dan saya berjanji untuk membagikan perusahaan pendanaan yang sah ini kepada siapa pun yang mencari cara untuk memperluas bisnisnya project.the company adalah perusahaan pendanaan UK / USA. Siapa pun yang mencari dukungan keuangan harus menghubungi mereka di lfdsloans@outlook.com Atau lfdsloans@lemeridianfds.com Bpk. Benjamin juga menggunakan whatsapp 1-989-394-3740 untuk mempermudah segala pemohon.

Posting Komentar

 
Powered by Blogger