Sekilas Rangkuman Proses
Pengolahan Pabrik Kelapa Sawit
Di dalam artikel ini, kita akan sedikit membahas tentang proses
produksi pabrik kelapa sawit. Dimana dalam proses pembuatan pabrik kelapa
sawit ini melibatkan banyak Pihak seperti Kontraktor dan Konsultan. Semua
Pabrik Sawit (sering disebut juga Pabrik Kelapa Sawit (PKS), Pabrik Minyak
Kelapa Sawit (PMKS) mengolah bahan baku berupa Tandan Buah Sawit (TBS
sawit) menjadi minyak kelapa sawit CPO
(Crude Palm Oil) dan inti sawit (Kernel).
Dimana proses pembuatan minyak kelapa sawit di pabrik melewati banyak
tahapan dan alur proses pabrik kelapa sawit
Proses Pengolahan Pabrik
Kelapa Sawit
Proses pengolahan industri kelapa sawit sampai menjadi minyak kelapa sawit
(CPO) terdiri dari beberapa tahapan yang dimulai dari:
a. Jembatan Timbang
Di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit, jembatan timbang yang dipakai
menggunakan sistem komputer untuk mengukur berat (tonase) semua Truk Pengangkut
Tandan Buah Sawit (TBS) baik dari Perkebunan Sawit Swasta, perkebunan rakyat
(plasma) dan perkebunan pemerintah (PTPN). Jembatan Timbang adalah salahsatu tahapan
awal dalam proses pembuatan kelapa sawit menjadi CPO.
Prinsip kerja dari jembatan timbang yaitu kendaraan pengangkut Buah Sawit
melewati jembatan timbang lalu berhenti ± 5 menit, kemudian berat
kendaraan pengangkut buah sawit dicatat awal sebelum Tandan Buah Sawit
dibongkar dan di sortir, kemudian setelah dibongkar dari kenderaan pengangkut
kembali ditimbang, lalu selisih berat awal dan akhir adalah berat TBS yang
diterima pabrik kelapa sawit.
Jembatan
Timbang Truk Buah Sawit
b. Penyortiran
Buah Sawit
Buah kelapa sawit yang masuk ke Pabrik Kelapa Sawit, kualitas &
kematangannya harus diperiksa dengan baik. Proses pemeriksaan buah
sawit ini sering disebut sortir buah. Jenis buah yang masuk ke Pabrik Sawit
pada umumnya jenis Tenera atau jenis Dura. Kriteria matang panen
merupakan faktor yang sangat penting dalam pemeriksaan kualitas buah sawit di
stasiun penerimaan Buah.
Tingkat Pematangan buah sawit mempengaruhi terhadap rendamen minyak dan
ALB (Asam Lemak Buah/ FFA = Free Fatty Acid) yang dapat dilihat pada tabel
berikut :
Kematangan buah
|
Rendemen minyak (%)
|
Kadar ALB (%)
|
Buah mentah
|
13 – 17
|
1,6 – 2,8
|
Setengah matang
|
18 – 24
|
1,7 – 3,3
|
Buah matang
|
25 – 31
|
1,8 – 4,4
|
Buah lewat matang
|
27 – 31
|
3,8 – 6,1
|
Setelah penyortiran, buah sawit tersebut
dimasukkan ke tempat penimbunan sementara (
Loading ramp ) lalu diteruskan ke
stasiun perebusan sawit ( Palm Oil Sterilizer ).
Sortir Buah
Sawit
c. Proses Perebusan buah Sawit (Sterilizer)
Lori buah yang telah diisi Tandan Buah Segar dimasukan ke dalam sterilizer
dengan memakai capstan. Sterilizer saat ini ada berbagai model:
·
Sterilizer Horizontal (konvensional)
·
Vertical Sterilizer
·
Continuous Sterilizer (CS) – Hak Paten
CB-MODIPALM (Malaysia)
·
Oblique Sterilizer
·
Dll
Tujuan perebusan :
1. Mengurangi
peningkatan asam lemak bebas (ALB/FFA)
2. Mempermudah
proses pelepasam buah sawit pada threser
3. Menurunkan
kadar air buah sawit
4. Melunakkan
daging buah sawit, sehingga daging buah sawit mudah lepas dari biji (nut)
Bila poin ke-2 tercapai secara efektif, maka semua poin-poin yang lain
akan tercapai juga. Sterilizer horizontal (konvensional) memiliki bentuk
panjang 26 m dan diameter pintu 2,1 m. Dalam sterilizer dilapisi Wearing Plate
dengan tebal 10 mm yang mempunyai fungsi untuk menahan steam,
dibawah sterilizer terdapat lubang yang gunanya untuk proses membuang air
kondesat agar proses pemanasan di dalam sterilizer tetap seimbang.
Dalam proses perebusan minyak yang terbuang± 0,8 % . Dalam
melakukan proses perebusan diperlukan uap untuk memanaskan sterilizer yang
disalurkan dari boiler. Uap yang masuk ke sterilizer 2,7 -3 kg/cm2 ,
dengan suhu 140° C dan direbus selama 90 menit.
Horizontal
Sterilizer Pabrik Kelapa Sawit
d. Proses Penebah (Threser Process)
ada beberapa alat/mesin disini:
·
Hoisting Crane (jika memakai rebusan horizontal)
Fungsi dari Hoisting Crane adalah untuk mengangkat
lori buah sawit dan menuangkan isi lori buah sawit ke bunch feeder (hooper).
Dimana lori yang diangkat tersebut berisi Tandan Buah Sawit yang sudah direbus.
·
Threser (Bantingan)
Fungsi
dari Thresing adalah untuk melepaskan buah sawit dari janjangannya (tandan
sawit) dengan cara mengangkat dan membantingnya serta mendorong janjang kosong
(tandan kosong sawit) ke empty bunch conveyor (konveyor tandan kosong
sawit).
·
Proses Pengempaan (Pressing Process)
Proses Kempa adalah dimulai dari pengambilan minyak dari buah Kelapa Sawit dengan jalan pelumatan (di mesin digester) dan pengempaan (di mesin screw press sawit). Baik buruknya pengoperasian peralatan mempengarui efisiensi pengutipan minyak. Proses ini terdiri dari :
Proses Kempa adalah dimulai dari pengambilan minyak dari buah Kelapa Sawit dengan jalan pelumatan (di mesin digester) dan pengempaan (di mesin screw press sawit). Baik buruknya pengoperasian peralatan mempengarui efisiensi pengutipan minyak. Proses ini terdiri dari :
·
Digester
Setelah buah pisah dari janjangan (tandan sawit), lalu buah dikirim ke Digester dengan cara buah masuk ke Conveyor Under Threser yang berfungsi untuk membawa buah sawit ke Fruit Elevator yang fungsinya untuk mengangkat buah sawit keatas, lalu masuk ke distribusi conveyor (distributing conveyor) yang kemudian menyalurkan buah sawit masuk ke Digester. Di dalam digester tersebut buah atau berondolan yang sudah terisi penuh, akan diputar atau diaduk dengan menggunakan pisau pengaduk (stirring arm) yang terpasang pada bagian poros II, sedangkan pisau bagian dasar sebagai pelempar atau mengeluarkan buah sawit dari digester ke screw press.
Setelah buah pisah dari janjangan (tandan sawit), lalu buah dikirim ke Digester dengan cara buah masuk ke Conveyor Under Threser yang berfungsi untuk membawa buah sawit ke Fruit Elevator yang fungsinya untuk mengangkat buah sawit keatas, lalu masuk ke distribusi conveyor (distributing conveyor) yang kemudian menyalurkan buah sawit masuk ke Digester. Di dalam digester tersebut buah atau berondolan yang sudah terisi penuh, akan diputar atau diaduk dengan menggunakan pisau pengaduk (stirring arm) yang terpasang pada bagian poros II, sedangkan pisau bagian dasar sebagai pelempar atau mengeluarkan buah sawit dari digester ke screw press.
Fungsi Digester :
1.Melumatkan
daging buah sawit
2.Memisahkan daging
buah sawit dengan biji (nut)
3.Mempersiapkan
Feeding ke dalam mesin screw Press
4.Mempermudah proses pengepresan minyak di mesin screw Press PKS
5. Proses pemanasan / melembutkan buah sawit
Digester
Pabrik Sawit
·
Screw Press (mesin kempa ulir sawit)
Fungsi dari Mesin Screw Press dalam proses produksi kelapa sawit
adalah untuk memeras berondolan buah sawit yang telah dicincang, dilumat di digester untuk mendapatkan minyak kasar. Buah – buah sawit yang telah diaduk secara bertahap dengan bantuan pisau – pisau pelempar dimasukkan kedalam feed screw conveyor dan mendorongnya masuk ke dalam mesin kempa ulir sawit ( palm oil twin screw press ). Oleh adanya tekanan screw yang ditahan oleh cone, berondolan buah sawit tersebut diperas sehingga melalui lubang – lubang press cage, minyak dipisahkan dari serabut dan biji. Selanjutnya minyak menuju stasiun klarifikasi (clarification station) , sedangkan ampas (cake) dan biji (nut) masuk ke stasiun kernel.
Fungsi dari Mesin Screw Press dalam proses produksi kelapa sawit
adalah untuk memeras berondolan buah sawit yang telah dicincang, dilumat di digester untuk mendapatkan minyak kasar. Buah – buah sawit yang telah diaduk secara bertahap dengan bantuan pisau – pisau pelempar dimasukkan kedalam feed screw conveyor dan mendorongnya masuk ke dalam mesin kempa ulir sawit ( palm oil twin screw press ). Oleh adanya tekanan screw yang ditahan oleh cone, berondolan buah sawit tersebut diperas sehingga melalui lubang – lubang press cage, minyak dipisahkan dari serabut dan biji. Selanjutnya minyak menuju stasiun klarifikasi (clarification station) , sedangkan ampas (cake) dan biji (nut) masuk ke stasiun kernel.
Screw Press /
Kempa Ulir Sawit
Cara Kerja Mesin Screw Press (Kempa Ulir Sawit)
Motor listrik adalah sumber gerakan yang berfungsi untuk menggerakkan mesin screw press sawit ( double screw press). Screw press Kelapa Sawitdihidupkan melalui Control panel (panel kendali) sekaligus sistem hidroliknya, lalu dimasukkan air panas (hot water) dengan suhu 90°C melalui pipa masuk (pipe inlet). Motor listrik akan memutar pulley (puli) melalui poros motor dengan daya 30 Kw dengan putaran 1475 rpm (untuk kapasitas screw press 15 Ton per jam) .Pulley akan menggerakkan sabuk penghantar putaran ke pulley yang terpasang pada poros (as) yang menghubungkan ke gear reducer (gearbox) ,dan gear reducer(gearbox)digerakkan poros utama yang dihubungkan dengan kopling (coupling) .Poros (as) utama menggerakkan roda gigi (gear) perantara yang mengakibatkan kedua poros berulir akan bergerak berlawanan arah dengan putaran yang sama.
Motor listrik adalah sumber gerakan yang berfungsi untuk menggerakkan mesin screw press sawit ( double screw press). Screw press Kelapa Sawitdihidupkan melalui Control panel (panel kendali) sekaligus sistem hidroliknya, lalu dimasukkan air panas (hot water) dengan suhu 90°C melalui pipa masuk (pipe inlet). Motor listrik akan memutar pulley (puli) melalui poros motor dengan daya 30 Kw dengan putaran 1475 rpm (untuk kapasitas screw press 15 Ton per jam) .Pulley akan menggerakkan sabuk penghantar putaran ke pulley yang terpasang pada poros (as) yang menghubungkan ke gear reducer (gearbox) ,dan gear reducer(gearbox)digerakkan poros utama yang dihubungkan dengan kopling (coupling) .Poros (as) utama menggerakkan roda gigi (gear) perantara yang mengakibatkan kedua poros berulir akan bergerak berlawanan arah dengan putaran yang sama.
Pada ujung ulir terdapat dua buah konis (conical) yang digerakkan dengan
bantuan sistem hidrolik dengan gerakan maju-mundur (forward/backward) sesuai
dengan tekanan yang dibutuhkan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil
pengepresan dan tekanannya sebesar 30-50 bar.
Minyak sawit yang dihasilkan oleh mesin press dialirkan ke oil
vibrating screen (mesin ayakan getar) dan kemudian dialirkan
ke crude oil tank untuk diproses lebih
lanjut,sedangkan serabut (fibre) dan biji buah sawit(nut) yang masih mengandung
4% minyak dialirkan ke cake breaker conveyor (CBC) untuk
proses selanjutnya. Motor listrik memutar poros screw
pressyang di reduksi (dikurangkan) oleh gearbox dan
putarannya dari 1475 rpm menjadi 12 rpm.
Kapasitas mesin screw press
yang direncanakan harus
sesuaikan dengan kapasitas olahan pabrik sawit. Dalam menentukan
kapasitas mesin screw press sawit yang akan dipergunakan , maka ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
1. Sebelum
kelapa sawit masuk kedalam screw press , massa awal buah kelapa sawit telah
berkurang. Hal ini disebabkan karena berlangsungnya proses penebahan pada mesin
thresher / stripper / bantingan. Massa sawit yang berkurang yang dimaksud
adalah berupa tandan kosong sawit yang dipindahkan dengan konveyor.
2. Untuk
dapat memperoleh hasil pressing yang baik ,maka perlu diperhatikan mesin
screw press harus dalam keadaan selalu penuh.
Kondisi ini dibutuhkan untuk memperoleh efisiensi yang lebih baik dari penekanan
terhadap buah sawit, sebab jika banyak ruang kosong pada saat penekanan
maka hasilnya tidak maksimal.
Motor listrik sebagai sumber gerakan
yang berfungsi untuk menggerakan mesin double
screw press dihidupkan melalui panel kendali
sekaligus sistem hidroliknya, lalu dimasukkan air panas dengan suhu 90°C
melalui pipa masuk (pipe inlet). Motor listrik hidup memutar pulley melalui
poros motor dengan daya 22 Kw (untuk mesin screw press kapasitas 15 Ton/jam)
dan putaran 1450 rpm. Pulley menggerakkan V-belt (sabuk ) menghantarkan putaran
ke pulley yang terpasang pada poros yang menghubungi ke gearbox, dari gearbox
digerakan poros utama yang dihubungkan dengan kopling. Poros (As) utama
menggerakan roda gigi perantara sehingga mengakibatkan kedua poros berulir
akan bergerak berlawanan arah dangan putaran yang sama.
Detail Kerja Mesin Screw Press
Prinsip
kerja ekstraksi minyak melalui mesin screw press ini adalah dengan menekan bahan
lumatan dalam tabung yang berlubang dengan alat ulir yang berputar sehingga
minyak dapat keluar lewat lubang-lubang press cage. Besarnya tekanan di kempa
ini dapat diatur secara elektris dan tergantung dari volume bahan yang akan di
press. Mesin Kempa Ulir Sawit (screw press) ini terdiri dari sebuah selinder
yang berlubang lubang didalam terdapat sebuah ulir yang berputar. Tekanan kempa
ulir diatur oleh dua buah kerucut (konis) berada pada kedua ujung pengempa,
yang bergerak maju mundur secara hidrolik. Tekanan hidrolik sekitar
50 – 70 kg / cm3 mengakibatkan
ampas basah. Kehilangan minyak (oil
losses) pada ampas (cake) dan
biji (nut) akan mempengaruhi pada proses stasiun selanjutnya, ampas
(cake) yang basah akan mengakibatkan pembakaran di dalam dapur Boiler tidak
sempurna. Tekanan yang terlalu tinggi misalnya 70 kg / cm3
akan mengakibatkan kehilangan inti (kernel losses) yang tinggi
sehingga keseimbangan dalam mesin ini sangat diperlukan. Hal yang perlu
deperhatikan adalah ampas kempa (press cake) yang keluar harus merata
dalam arti tidak terlalu basah dan
tidak terlalu kering, jika terjadi gangguan /
kerusakan, sehingga mesin screw press harus berhenti untuk waktu yang lama maka
untuk mencegah hal – hal yang tidak diiginkan, mesin screw press harus selalu
di periksa dan menjalankan perawatan rutin (berkala) pada screw press.
Kecepatan putar mesin Kempa Ulir harus disesuaikan dengan kapasitas Tandan
Buah Segar (buah sawit) yang akan dipress, dengan tujuan agar efisiensi proses
pressing lebih maksimal supaya target yang diiginkan perusahaan dapat tercapai
sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang diterapkan oleh PKS sesuai proses
pengolahan tbs di pabrik kelapa sawit.
Dalam Mesin Screw Press (Kempa Ulir Sawit) ini terdiri sebuah silinder
yang berlubang – lubang dan di dalamnya terdapat 2 buah ulir yang berputar
berlawanan arah dan tekanan screw press diatur oleh 2 buah konis (cone)
berada pada bagian ujung press,
yang dapat digerakan maju mundur secara
hidrolik.
Dalam proses pengolahan kelapa sawit di pabrik, Minyak sawit yang keluar
dari Feeder Screw dan main Screw ditampung dalam talang minyak (oil gutter) dan
untuk mempermudah pemisahan , pengaliran minyak pada Feeder Screw dilakukan
injeksi uap dan penambahan air panas (salah satu bagian proses pengolahan
kelapa sawit menjadi cpo)
Dalam proses di screwpress ini kita juga perlu ada manajemen proses pengolahan limbah padat kelapa sawit.
Dalam proses di screwpress ini kita juga perlu ada manajemen proses pengolahan limbah padat kelapa sawit.
e. Proses Pemurnian Minyak (Clarification Station)
Setelah melewati proses Screw Press (masih
banyak proses produksi di pabrik kelapa sawit yang akan dijelaskan
dalam artikel lain) maka didapatlah minyak kasar / Crude Oil dan
ampas press yang terdiri dari fiber. Kemudian Crude Palm Oil masuk ke stasiun
klarifikasi dimana proses pengolahannya sebagai berikut :
·
Sand Trap Tank ( Tangki Pemisah Pasir)
Setelah di press (salah satu proses pabrik sawit) maka Crude Palm Oil yang mengandung air, minyak, lumpur masuk ke Sand Trap Tank. Fungsi dari Sand Trap Tank adalah untuk menampung pasir/manangkap pasir yang ada. Temperatur pada sand trap mencapai 95 °C
Setelah di press (salah satu proses pabrik sawit) maka Crude Palm Oil yang mengandung air, minyak, lumpur masuk ke Sand Trap Tank. Fungsi dari Sand Trap Tank adalah untuk menampung pasir/manangkap pasir yang ada. Temperatur pada sand trap mencapai 95 °C
·
Vibro Separator / Vibrating Screen (Ayakan
Getar)
Fungsi dari Vibro Separator adalah untuk menyaring Crude Oil dari serabut – serabut (fiber) yang dapat mengganggu proses pemisahan minyak. Sistem kerja mesin penyaringan itu sendiri dengan sistem getaran – getaran (simetris) , dan pada Vibro kontrol perlu penyetelan pada bantul yang di ikat pada elektromotor supaya Getaran berkurang dan pemisahan lebih efektif.
Fungsi dari Vibro Separator adalah untuk menyaring Crude Oil dari serabut – serabut (fiber) yang dapat mengganggu proses pemisahan minyak. Sistem kerja mesin penyaringan itu sendiri dengan sistem getaran – getaran (simetris) , dan pada Vibro kontrol perlu penyetelan pada bantul yang di ikat pada elektromotor supaya Getaran berkurang dan pemisahan lebih efektif.
·
Continuous Settling Tank (CST) / Vertical
Clarifier Tank (VCT)
Fungsi dari Continuous Settling Tank (CST atau sering disebut juga Clarification Settling Tank) adalah untuk memisahkan minyak, air dan kotoran (Non Oily Solid / NOS) secara gravitasi. Dimana minyak dengan berat jenis yang lebih kecil dari 1 akan berada pada lapisan atas dan air dengan berat jenis = 1 akan berada pada lapisan tengah sedangkan Non Oily Solid (NOS ) dengan berat jenis lebih besar dari 1 akan berada pada lapisan bawah.
Fungsi dari Continuous Settling Tank (CST atau sering disebut juga Clarification Settling Tank) adalah untuk memisahkan minyak, air dan kotoran (Non Oily Solid / NOS) secara gravitasi. Dimana minyak dengan berat jenis yang lebih kecil dari 1 akan berada pada lapisan atas dan air dengan berat jenis = 1 akan berada pada lapisan tengah sedangkan Non Oily Solid (NOS ) dengan berat jenis lebih besar dari 1 akan berada pada lapisan bawah.
Fungsi Skimmer dalam CST adalah untuk membantu mempercepat pemisahan
minyak dengan cara mengaduk (stirring) dan memecahkan padatan serta mendorong
lapisan minyak yang mengandung lumpur (Sludge). Temperatur yang cukup (95 °C)
akan memudahkan proses pemisahan ini.
Prinsip kerja didalam CST dalam proses pengolahan pada pabrik
kelapa sawit adalah dengan menggunakan prinsip keseimbangan antara larutan
yang berbeda berat jenis. Prinsip bejana bertekanan diterapkan
dalam mekanisme kerja di CST (continuous settling tank) sesuai alur
proses produksi pabrik kelapa sawit.
Bagan Kerja
CST
·
Oil Tank
Fungsi dari Oil
Tank adalah sebagai tempat sementara Oil sebelum diolah oleh
Purifier. Proses Pemanasan dilakukan dengan
menggunakan Steam Coil (koil pemanas) untuk mendapatkan
temperatur yang diinginkan yakni 95° C. Kapasitas Oil Tank bermacam macam
tergantung kapasitas PKS.
·
Oil Purifier (Pemurni Minyak)
Fungsi dari Oil Purifier (pemurni
minyak) adalah untuk mengurangi kadar air
dalam minyak sawit dengan prinsip kerja sentrifugal. Pada saat alat ini
dilakukan proses diperlukan temperatur suhu sekitar 95o C.
·
Vacuum Dryer
Fungsi dari Vacuum Dryer
dalam proses produksi kelapa sawit menjadi cpo adalah untuk
mengurangi kadar air dalam minyak produksi. Cara kerjanya sendiri adalah minyak
disimpan dalam bejana melalui nozzle/
Nozel. Suatu jalur re-sirkulasi
dihubungkan dengan suatu pengapung didalam bejana
supaya jikalau ketinggian permukaan minyak menurun pengapung akan membuka dan
men-sirkulasi minyak kedalam bejana.
·
Sludge Tank (Tangki Lumpur)
Fungsi dari Sludge Tank adalah tempat tampung sementara sludge ( bagian dari minyak kasar yang terdiri dari padatan dan zat cair) sebelum diolah oleh sludge seperator / sludge centrifuge (low speed separator). Pemanasan dilakukan dengan menggunakan sistem injeksi untuk mendapatkan temperatur yang dinginkan yaitu sekitar 95° C.
Fungsi dari Sludge Tank adalah tempat tampung sementara sludge ( bagian dari minyak kasar yang terdiri dari padatan dan zat cair) sebelum diolah oleh sludge seperator / sludge centrifuge (low speed separator). Pemanasan dilakukan dengan menggunakan sistem injeksi untuk mendapatkan temperatur yang dinginkan yaitu sekitar 95° C.
·
Sand Cyclone / Pre- cleaner
Fungsi
dari Sand Cyclone adalah untuk menangkap pasir yang terkandung dalam sludge
(lumpur) dan untuk memudahkan proses selanjutnya.
·
Rotary Brush Strainer ( Saringan Berputar)
Fungsi
dari Rotary Brush Strainer adalah untuk mengurangi serabut yang terdapat pada
sludge (lumpur) sehingga tidak mengganggu kerja Sludge Separator / Sludge
Centrifuge. Brush Strainer ini terdiri dari saringan dan sikat (besi)
yang berputar.
·
Sludge Separator / Low Speed Sludge Centrifuge
Fungsi dari Sludge Seperator / Low Speed Sludge Centrifuge adalah untuk mengambil minyak yang masih terkandung dalam sludge dengan prinsip gaya sentrifugal. Dengan gaya sentrifugal, minyak yang berat jenisnya (BJ) lebih kecil akan bergerak menuju poros dan terdorong keluar melalui sudut – sudut ruang tangki pisah (separating tank). Sludge Separator ada terdiri atas : Low Speed (sering disebut juga Sludge Centrifuge) dan High Speed Separator. Mesin ini adalah salah satu bagian dari mesin untukproses pengolahan limbah pabrik kelapa sawit / proses pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit.
Fungsi dari Sludge Seperator / Low Speed Sludge Centrifuge adalah untuk mengambil minyak yang masih terkandung dalam sludge dengan prinsip gaya sentrifugal. Dengan gaya sentrifugal, minyak yang berat jenisnya (BJ) lebih kecil akan bergerak menuju poros dan terdorong keluar melalui sudut – sudut ruang tangki pisah (separating tank). Sludge Separator ada terdiri atas : Low Speed (sering disebut juga Sludge Centrifuge) dan High Speed Separator. Mesin ini adalah salah satu bagian dari mesin untukproses pengolahan limbah pabrik kelapa sawit / proses pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit.
·
Storage Tank (Tangki Timbun CPO)
Fungsi dari
Storage Tank (Tangki Timbun) dalam proses pengolahan kelapa
sawit sampai menjadi cpo adalah untuk penyimpanan
sementara minyak produksi yang
dihasilkan sebelum dikirim.
Storage Tank harus rutin dibersihkan secara
terjadwal dan pemeriksaan kondisi Steam Oil harus dilakukan secara rutin supaya
temperatur nya terjaga, selain itu apabila terjadi kebocoran pada pipa Steam
Oil dapat mengakibatkan naiknya kadar air pada CPO dan terganggunya proses
pengolahan pabrik minyak kelapa sawit / proses produksi industri kelapa sawit
Tangki Timbun
CPO
f. Proses Pengolahan Biji ( Kernel Station )
Sudah dijelaskan bahwa setelah pengepresan akan menghasilkan
Crude Oil dan Fiber. Fiber tersebut akan masuk ke stasiun Kernel (alur proses
pengolahan pabrik kelapa sawit), dibawah ini ada beberapa alat dalam proses
pengolahan biji (salah satu proses pengolahan kelapa sawit menjadi pko):
·
Cake Breaker Conveyor (CBC)
Kegunaan dari Cake Breaker Conveyor adalah untuk membawa dan memecahkan gumpalan Cake dari stasiun Press (mesin screw press) ke depericarper.
Kegunaan dari Cake Breaker Conveyor adalah untuk membawa dan memecahkan gumpalan Cake dari stasiun Press (mesin screw press) ke depericarper.
·
Depericarper
Kegunaan
dari Depericarper adalah untuk memisahkan fiber dengan nut dan membawa fiber
untuk menjadi bahan bakar boiler (ketel uap). Fungsi kerjanya adalah tergantung
pada berat massa, yang berat massanya lebih ringan (fiber) akan terhisap oleh
fan / blower. Yang massanya lebih berat (nut) akan masuk menuju ke Nut
Polishing drum.
Fungsi dari Nut Polishing Drum adalah :
1. Membersihkan
biji (nut) dari serabut – serabut yang masih melekat
2. Membawa
nut (biji) dari Depericarper ke Nut transport
3. Memisahkan
nut (biji) dari sampah (dirt)
4. Memisahkan
gradasi nut (biji)
·
Nut Silo
Fungsi
dari Nut Silo adalah tempat penyimpanan
sementara nut (biji) sebelum diolah pada proses berikutnya. Bila proses
pemecahan nut (biji) dengan menggunakan mesin nut Cracker /
Ripple Mill, maka nut silo
harus dilengkapi dengan sistem
pemanasan (Heater)
·
Riplle Mill (Nut Cracker)
Fungsi
dari riplle Mill adalah untuk memecahkan nut (biji) . Pada Ripple Mill terdapat
rotor rod bagian yang berputar serta Ripple Plate bagian yang diam. Nut
(biji sawit) masuk diantara rotor dan Ripple Plate sehingga saling berbenturan
dan memecahkan cangkang dari nut (biji sawit).
Ripple Mill /
Nut Cracker
·
Claybath
Fungsi dari
Claybath adalah untuk memisahkan cangkang dan inti sawit pecah (broken kernel)
yang besar dan beratnya hampir sama. Proses pemisahan dilakukan berdasarkan
kepada perbedaan berat jenis (BJ) . Bila campuran cangkang dan inti dimasukan
kedalam suatu cairan yang berat jenisnya diantara berat jenis cangkang dan inti
maka untuk berat jenisnya yang lebih kecil dari pada berat jenis larutan akan
terapung diatas dan yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam. Kernel
(inti sawit) memiliki berat jenis lebih ringan dari pada larutan kalsium
karbonat sedangkan cangkang berat jenisnya lebih besar.
Bagan Kerja
Claybath
·
Hydro Cyclone
Fungsi dari Hydro Cyclone adalah:
1.
Mengutip kembali inti yang terikut dalam cangkang
2. Mengurangi loses (inti
cangkang) dan kadar kotoran (dirt)
·
Kernel Tray Dryer
Fungsi dari Kernel Tray Dryer
adalah untuk mengurangi kadar air (moisture content) yang terkandung dalam inti
produksi. Jika kandungan air tinggi pada inti (kernel) akan mempengaruhi
nilai penjualan, karena jika kadar air tinggi maka ALB (Asam Lemak Bebas / Free
Fatty Acid) juga tinggi. Pada Kernel Silo ada 3 tingkatan yaitu atas 70
derajat celcius, tengah 60 derajat celsius, bawah 50 derajat celcius. Pada
sebagian Pabrik Sawit ada yang menggunakan sebaliknya yaitu atas 50 derajat,
tengah 60 derajat celsius, dan bawah 70 derajat celcius.
Kernel Silo
PKS
·
Kernel Storage
Fungsi dari Kernel Storage (Penyimpanan
Inti) ini adalah untuk tempat penyimpanan inti produksi sebelum dikirim keluar
untuk dijual. Kernel Storage pada umumnya berupa bulk Kernel silo yang
seharusnya dilengkapi dengan fan / blower agar uap yang masih terkandung dalam
inti (kernel) dapat keluar dan tidak menyebabkan kondisi dalam Storage lembab
yang pada akhirnya menimbulkan jamur pada Inti (kernel).
Di artikel lain, juga akan dijelaskan proses pembuatan kelapa sawit
menjadi minyak goreng (proses pengolahan kelapa sawit menjadi minyak goreng)
Merek Mesin Proses
Pengolahan Kelapa Sawit yang ada di Pasaran
Produsen mesin proses pengolahan
kelapa sawit pada awalnya banyak dari Negara Malaysia, tapi sekarang juga
sudah ada beberapa produsen yang jual mesin proses pengolahan kelapa sawit berasal
dari negara Indonesia. Contoh beberapa merek mesin Proses
pengolahan minyak kelapa sawit yang ada di Pabrik Sawit: CB –
MODIPALM, Wang Yuen, KIEN SENG, MSB, GS, APINDO, LAJU, SWF Krantechnik, DEMAG
CRANE, KONECRANES, US (UNIVERSAL STEEL), UVE (UNIVESSEL), Alfa Laval,
Westfalia, PMT, DONG YUAN, Muarban Lee (MBL), Khun Heng-YKL, M-Vance, SWECO,
AMKCO, JINSHENG, TAPIS, VIBRECON, GALAXY SIVTEK, TECHNO, VG, PHOENIX, NOVENCO,
EMI, ROLEK / Boleh Peca / SUPER Cracker, KEW Cracker,RENOLD, BROOK ANDELL,
TSUBAKI, OMEGA, REXTON, MAX CHAIN, SEW, FLENDER, ELECON, BREVINI, MOLLER,
SUMITOMO, ELECTRIM, TECO, EAST FORCE, NOVENCO, NORDISK, CHICAGO, PHOENIX,
ENMIN, ERIEZ, NADROWSKI, KKK, ELLIOTT, SHINKO, DRESSERRAND, dll,
AuthormesinsawitPosted onFebruary 26, 2016CategoriesRangkuman Proses Pengolahan Pabrik Kelapa Sawit, Stasiun Kerja Pabrik Sawit
8 thoughts on “Sekilas Rangkuman Proses Pengolahan Pabrik Kelapa
Sawit”
1. tatang riduanto, sesays:
trima kasih semua artikel
dan fitur ini dapat bermanfaat bagi kami
2. Muhamad Rizalsays:
Perkenalkan
kami dari PT Poly Stamino Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang
pengolahan air limbah industri dan domestik. Kami menyediakan enzim pengurai
limbah lemak/minyak, industri, rumah sakit, domestik atau sewage, dan Septic
Tank dengan merek BioWasteTM.
BioWasteTM
adalah Enzim Pengurai Limbah Cair (termasuk lemak dan minyak) berbentuk tepung
(powder) dengan keunggulan antara lain sebagai berikut:
Dapat
diaplikasikan pada semua tahap proses pengolahan limbah, termasuk tahap
pre-treatment di Grease Trap, Sewage Water Plant (SWP) dan Kolam Ekualisasi.
Merupakan konsentrat dan mengandung jumlah CFU (Colony Forming Units) yang sangat tinggi (2-5 miliar bakteri/gram) dengan reactivation rate 95-98%
Mengandung bakteri strein fakultatif (dapat bekerja di kondisi aerob dan anaerob), kecuali jenis produk khusus bakteri anaerob
Mampu bekerja di pH 5-9, optimal di pH 7-8
Tahan terhadap suhu panas sampai 500C
Mampu bekerja di kondisi COD dan TDS yang tinggi
Mampu mengurai COD dan BOD sampai 95%
Tahan terhadap deterjen dan beban limbah yang berlebih (shockloading)
Cepat stabil dan mengurai limbah dengan sangat cepat dan efektif
Mampu dengan cepat menghilangkan bau busuk yang disebabkan oleh lemak, sewage maupun limbah organik lainnya
Mengurai lemak sehingga manjadi cair dan tidak lengket dalam waktu singkat
Mencegah pipa tersumbat dan kerusakan pompa
Mengurangi endapan lumpur
Dll.
Merupakan konsentrat dan mengandung jumlah CFU (Colony Forming Units) yang sangat tinggi (2-5 miliar bakteri/gram) dengan reactivation rate 95-98%
Mengandung bakteri strein fakultatif (dapat bekerja di kondisi aerob dan anaerob), kecuali jenis produk khusus bakteri anaerob
Mampu bekerja di pH 5-9, optimal di pH 7-8
Tahan terhadap suhu panas sampai 500C
Mampu bekerja di kondisi COD dan TDS yang tinggi
Mampu mengurai COD dan BOD sampai 95%
Tahan terhadap deterjen dan beban limbah yang berlebih (shockloading)
Cepat stabil dan mengurai limbah dengan sangat cepat dan efektif
Mampu dengan cepat menghilangkan bau busuk yang disebabkan oleh lemak, sewage maupun limbah organik lainnya
Mengurai lemak sehingga manjadi cair dan tidak lengket dalam waktu singkat
Mencegah pipa tersumbat dan kerusakan pompa
Mengurangi endapan lumpur
Dll.
Varian
produk BioWasteTM adalah sbb:
BioWasteTM
WWTP (Pengurai limbah rumah sakit dan limbah industri)
BioWasteTM STP (Pengurai limbah domestik atau sewage)
BioWasteTM FOG (Pengurai limbah lemak, oli dan minyak)
BioWasteTM Grease Trap (Pengurai limbah lemak di grease trap)
BioWasteTM Septic Tank (Pengurai limbah septic tank)
BioWasteTM Pond Clarifier (Penjernih air di danau/kolam)
BioWasteTM Anaerob (Pengurai limbah di tanki/kolam anaerob dan tabung biogas)
BioWasteTM STP (Pengurai limbah domestik atau sewage)
BioWasteTM FOG (Pengurai limbah lemak, oli dan minyak)
BioWasteTM Grease Trap (Pengurai limbah lemak di grease trap)
BioWasteTM Septic Tank (Pengurai limbah septic tank)
BioWasteTM Pond Clarifier (Penjernih air di danau/kolam)
BioWasteTM Anaerob (Pengurai limbah di tanki/kolam anaerob dan tabung biogas)
Jenis
kemasan: Aluminium Foil 1 kg dan 100 gr
Untuk
mengetahui lebih detail mengenai produk BioWasteTM, bersama ini kami lampirkan
presentasi BioWasteTM.
Untuk
informasi lebih lanjut, dapat menghubungi kami di:
Telp.
021 29430770
HP/WA
. 0815-8637-4097
3. Mamorasays:
Apa penyebab buah yg telah
di rebus berondolan dalam tidak semua lepas.
4. pak junsays:
CONSIGNE / UNDER NAME :
Tidak memiliki dokumen kelengkapan impor ?
Mudah, PT.Mahkota Dua Putra memiliki izin impor yang lengkap dan siap menyewakan kepada perusahaan atau perorangan yang membutuhkan izin impor atau disebut juga undername import.
Apa itu undername import?
cara Impor Undername yaitu mengimpor barang dari luar negeri dengan meminjam perusahaan lain yang memiliki izin dan terdaftar di pabean.
Agar proses impor berjalan dengan lancar dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya dipilih perusahaan yang reputasinya baik dan terpercaya, dan perlu dibuat Surat Perjanjian secara tertulis (Surat Indentor) dan jelaskan dalam perjanjian apakah ingin Q/Q atau langsung kepada penerima Undername.
Kirim penjelasan ke supplier dan nyatakan bahwa perusahaan itu hanya ditunjuk sebagai pelaksanaan impor saja, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
Tanyakan ke shiper perihal Proforma Dokument i, e: Packing List, Invoice, Bill of Lading/Air Way Bill, dan kemudian periksa serta konfirmasi dengan perusahaan undername dan jika perusahan undername menyatakan Tidak Masalah, maka barang siap dikirim dan pastikan kepada perusahaan undername siapa pengangkut (freight forwarder) barang tersebut sampai ke pelabuhan di Indonesia.
Setelah barang sampai ke pelabuhan di Indonesia, maka shipper atau agen forwarder di Indonesia menyiapkan dokumen untuk mendapatkan PIB (Pemberitahuan Impor Barang) dengan sistim EDI/PPJK, lalu membayar bea masuk ke Bank, dan setelah itu hubungi EDI/PPJK untuk mendapatkan respon. Dalam hal ini hasil yang diperoleh ada dua kemungkinan, yaitu:
1. Jalur Hijau ‘green line’ : Barang langsung dapat keluar setelah dokumennya diperiksa.
2. Jalur Merah ‘red line’ : Barang perlu diperiksa fisiknya oleh Bea Cukai. Setelah mendapat respon EDI/PPJK, baru mendapat deklarasi impor (NOTUL) dari kantor pabean bahwa barang telah selesai diproses dan barang boleh keluar.
Jika barang impor mendapat NOTUL (Pajak Pertambahan Nilai), bayar dahulu pajak pertambahan nilai untuk mendapat SPPB (Surat Perintah Pengeluaran Barang) atau deklarasi impor dari Imigrasi.
Seluruh dokumen impor seperti PIB, Pembayaran Bea Masuk, kopi Air Way Bill, kopi Bill of Lading dan lain-lain diberikan kepada perusahaan undername, sedangkan kopiannya untuk pemilik barang.
Contac us
JUN
jun.import@gmail.com
WA : 0812 8241 6672
Tidak memiliki dokumen kelengkapan impor ?
Mudah, PT.Mahkota Dua Putra memiliki izin impor yang lengkap dan siap menyewakan kepada perusahaan atau perorangan yang membutuhkan izin impor atau disebut juga undername import.
Apa itu undername import?
cara Impor Undername yaitu mengimpor barang dari luar negeri dengan meminjam perusahaan lain yang memiliki izin dan terdaftar di pabean.
Agar proses impor berjalan dengan lancar dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya dipilih perusahaan yang reputasinya baik dan terpercaya, dan perlu dibuat Surat Perjanjian secara tertulis (Surat Indentor) dan jelaskan dalam perjanjian apakah ingin Q/Q atau langsung kepada penerima Undername.
Kirim penjelasan ke supplier dan nyatakan bahwa perusahaan itu hanya ditunjuk sebagai pelaksanaan impor saja, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
Tanyakan ke shiper perihal Proforma Dokument i, e: Packing List, Invoice, Bill of Lading/Air Way Bill, dan kemudian periksa serta konfirmasi dengan perusahaan undername dan jika perusahan undername menyatakan Tidak Masalah, maka barang siap dikirim dan pastikan kepada perusahaan undername siapa pengangkut (freight forwarder) barang tersebut sampai ke pelabuhan di Indonesia.
Setelah barang sampai ke pelabuhan di Indonesia, maka shipper atau agen forwarder di Indonesia menyiapkan dokumen untuk mendapatkan PIB (Pemberitahuan Impor Barang) dengan sistim EDI/PPJK, lalu membayar bea masuk ke Bank, dan setelah itu hubungi EDI/PPJK untuk mendapatkan respon. Dalam hal ini hasil yang diperoleh ada dua kemungkinan, yaitu:
1. Jalur Hijau ‘green line’ : Barang langsung dapat keluar setelah dokumennya diperiksa.
2. Jalur Merah ‘red line’ : Barang perlu diperiksa fisiknya oleh Bea Cukai. Setelah mendapat respon EDI/PPJK, baru mendapat deklarasi impor (NOTUL) dari kantor pabean bahwa barang telah selesai diproses dan barang boleh keluar.
Jika barang impor mendapat NOTUL (Pajak Pertambahan Nilai), bayar dahulu pajak pertambahan nilai untuk mendapat SPPB (Surat Perintah Pengeluaran Barang) atau deklarasi impor dari Imigrasi.
Seluruh dokumen impor seperti PIB, Pembayaran Bea Masuk, kopi Air Way Bill, kopi Bill of Lading dan lain-lain diberikan kepada perusahaan undername, sedangkan kopiannya untuk pemilik barang.
Contac us
JUN
jun.import@gmail.com
WA : 0812 8241 6672
PT.TIGA
TIGA INDONESIA INTERNASIONAL
Office : Gedung Regatama Room A206 Jl.Pariaman No.1B Setia Budi Jakarta Selatan
Office : Gedung Regatama Room A206 Jl.Pariaman No.1B Setia Budi Jakarta Selatan
Telp.021-22323158
WA/TLP
: 08126529324
Perihal
: Penawaran Pengurusan Import Barang
Kepada
Yth,
Bagian
Import
Dengan
Hormat,
Kami
dari PT.Tiga Tiga Indonesia Internasional bermaksud untuk menawarkan biaya
pengiriman import barang secara Door To Door dari negara China dan Singapore
baik Via Udara maupun Via Laut dengan rincian biaya sebagai berikut :
China-Jakarta
Via Udara Rp.190.000,-/Kg
Via
Laut Rp.12.000. 000,-/Cbm. (Barang Umum)
Rp.13.000.000,-/Cbm.
(Barang Lartas,SNI)
Singapore-Jakarta
Via Udara Rp.140.000,- /Kg.
Via
Laut Rp.11.000 .000,-/Cbm. (Barang Umum)
Rp.12.000.000,-/Cbm.
(Barang Lartas SNI)
Not
: Kami juga melayani pengiriman import barang dari Negara lainnya.
Demikian
penawaran dari kami, Sukses mengiringi kita semua.
Best Regards
azis
azis
Grading ( Sortasi Tandan Buah Segar)
Grading adalah suatu
kegiatan penyortiran tandan buah segar sebagai salah satu kendali mutu CPO yang
akan dihasilkan baik dari segi kuantitas dan kualitas. Grading menjadi
salah satu bagian dalam alur pengolahan TBS menjadi CPO dimana kegiatan grading
memilki beberapa fungsi antara lain :
a. Untuk mengetahui kualitas dari TBS yang masuk ke pabrik
dan sebagai laporan balik ke estate (kebun) akan kualitas dari TBS yang
di kirim.
b. Sebagai salah satu parameter yang akan mempengaruhi
rendemen/OER (oil extrasion rendemen) di pabrik, dan kualitas minyak yang
akan dihasilkan.
c. Acuan pembayaran TBS ke pihak 3\
Kegiatan grading dilakukan
pada stasiun loading ramp dengan penyortiran tandan buah segar sesuai
dengan kriteria dan standar grading yang telah ditentukan. Adapun
standart grading buah yang dilakukan antara lain : buah mentah (unripe),
buah mengkal (under ripe), buah matang (ripe), buah terlalu
matang (over ripe), tangkai panjang (long stalk), buah-buah
abnormal (buah kartasi, buah kurang polinasi, buah sakit), janjang kosong (empty
bunch), sampah (dirt) dan brondolan.
Kriteria Sortasi dan
standarisasi grading buah :
1.
Buah mentah (unripe)
merupakan tandan buah segar kriteria tidak ada fraksi yang membrondol dan biasa
nya buah akan berwarna hitam. Persentase standart grading buah mentah (Unripe)
2.
Buah mengkal (under
ripe) adalah Tandan buah dengan kriteria hanya membrondol 25 % dari total
tandan buah segar dengan fraksi brondolan < 10 brondolan. Persentase
standart grading buah Mengkal (Under Ripe): < 5 %.
3.
Buah matang (ripe)
adalah Tandan buah dengan kriteria sudah membrondol 2 buah/kg TBS atau > 10
brondolan/ 50 % sudah membrondolan. Standart persentase grading buah matang (Ripe)
: 90 %
4.
Buah terlalu
matang (over ripe) adalah tandan buah dengan kriteria buah sudah
membrondol lebih dari 75 %, Hal ini dapat terjadi karena adanya keterlambatan
pengiriman TBS dari kebun ke PKS (buah restan). Standart persentase grading
buah terlalu matang ( Over ripe)
5.
Tangkai panjang (long
stalk) , kriteria nya tangkai janjangkan harus habis dipotong hingga dekat
dengan pangkal buah, dan tangkai yang lulus grading dapat dibuat hutuf V.
Standart persentase grading buah tangkai panjang ( long stalk)
: 0 %.
6.
Buah-buah
abnormal berupa buah kartasi adalah Buah yang berat nya dibawah 2,5
kg/janjang sehinnga tidak produksi karena tingkat persentase minyak yang
rendah. Hal ini dapat terjadi karena buah pasir dari TBM yang baru
berbuah lolos dari grading di TPH sehingga terbawa saat angkut. Standart
persentase grading buah kartasi maksimal < 2 %
7.
Buah kurang polinasi
terjadi karena adanya pemberian pupuk yang tidak merata, iklim yang
berubah-ubah, dan factor penyerbukan bunga yang tidak merata pada setiap bunga
betina, dengan ciri-ciri pembentukan brondolan yang tidak merata
pada tandan tersebut, hanya sebagian dari tandan saja yang akan menghasilkan
buah. Sehingga akan menurunkan tingkat persentase minyak yang akan dihasilkan.
Standart persentase grading buah Polinasi maksimal < 2 %.
8.
Buah sakit, dapat
terjadi karena adanya jamur marasmius yang hidup pada kulit buah kelapa sawit,
yang jika pada tingkat berat akan masuk kedalam daging buah sehingga buah
membusuk dan gugur serta jika di panen memiliki kadar asam lemak yang tinggi.
Ciri-cirinya brondolan akan ditumbuhi oleh benang-benag jamur. Serta ada juga
buah yang ukuran pada setiap tandan nya berbeda 50 % berukuran kecil
dan 50% berukuran besar yang di sebut dengan buah paternokarpi.
Serta ada juga buah sudah berwarna matang tetapi tidak dapat membrondol.
Standart persentase grading buah sakit maksimal < 1 %.
9.
Janjang Kosong
(Empty Bunch) : 0 %,
10.
Sampah (Dirt) : 0
%,
11.
Brondolan : 12
%.
0 komentar:
Posting Komentar