KGI-PALM KAMI MENGERTI NILAI HIDUP , PENYEDIA PALM OIL GO GREEN

Senin, 19 Januari 2015

Pemupukan

Pemupukan Kelapa Sawit (Tiga)

Jenis Dan Sifat Pupuk

Sumber Hara
  1. Tanah
  2. Residu tanaman : Pelepah, Tandan Kelapa Sawit, Abu janjang, Limbah cair dan kacangan penutup tanah.
  3. Pupuk An-Organik : Tunggal, Campur, Majemuk, Majemuk khusus
Pupuk An-Organik
  1. Pupuk tunggal : Mengandung satu hara utama, tidak terlalu mahal per kg hara, mahal dibiaya kerja, mudah diberikan sesuai rekomendasi.
  2. Pupuk Campur : Campuran beberapa pupuk tunggal secara manual, sekali aplikasi, tidak semua pupuk dapat dicampur, keseragaman campuran beragam, sulit untuk diterapkan untuk tanaman menghasilkan.
  3. Pupuk Majemuk : Satu formulasi mengandung beberapa hara utama, sekali aplikasi, mudah disimpan, biaya aplikasi murah.
  4. Pupuk Majemuk Khusus : Pupuk majemuk yang dibuat secara khusus, seperti dalam bentuk tablet atau pelet
Sifat Pupuk
Sifat pupuk sangat beragam sehingga pemilihan pupuk hendaknya mengacu pada Standar Nasional Indonesia ( SNI ) yang telah ada.

Sumber Hara

Hara Utama
N
P2O5
K2O
MgO
CaO
B
Cu
S
Cl
1. Pupuk Tunggal
- Urea
N
46








- Ammonium Nitrat (AN)
N
35








- Sulphate of Ammonia (SOA – ZA)
N, S
21






24

- Rock Phosphate (RP)
P, Ca

30


45




- Triple Super Phosphate (TSP)
P, Ca

46


20




- Single Super Phosphate (SSP)
P, Ca, S

18


25


11

- Muriate of Potash (MOP – KCl)
K, Cl


60





35
- Sulphate of Potash (SOP-ZK)
K, S


50




17

- Kieserite
Mg, S



27



23

- Dolomit
Mg, Ca



22
30




- Sulfur
S







97

- Borate
B





11



- Copper Sulphate (CuSO4.H2O)
Cu






25
13

- Langbeinite
K, Mg, S


22
18



22

2. Pupuk Majemuk
- Diammonium Phosphate (DAP)
N, P
18
46







- NPK (12-12-17-2)
N,P,K,Mg
12
12
17
2





- NPK (15-15-6-4)
N,P,K,Mg
15
15
6
4





- NPK (15-15-15)
N,P,K
15
15
16






3. Sisa – sisa Tanaman
- Abu tandan kosong
K, Mg, Ca

4
40
6
5




- Tandan kosong
N, K
< 1
0,1
1,2
0,1
0,1




- Pelepah hasil tunasan
N, P, K
0,5
0,1
0,8
0,1
0,1




- Limbah cair PKS
N, K, Mg
0,4
0,2
1,3
0,4







Karakteristik Pupuk Urea dan ZA

Keterangan

Jenis Pupuk
Urea
Z A
Kadar N (%)
42 – 46
21
Hara lain (%)
24 % S
Kelarutan dalam air (gr/ltr)
1.030
750
Reaksi
agak masam
masam
Higroskopisitas
tinggi
kurang
Pencucian/penguapan
tinggi
sedang
Ketersediaan
mudah
mudah
Dosis standar (kg/phn/thn) (umur 9 – 13 thn)
2,75
4,5

Karakteristik Pupuk Phosphate
Keterangan
Jenis Pupuk
RP-Gafsa
RP-Maroco
CIRP
TSP
SP-36
P2O5
(larut asam sitrat 2 %)
26,7
33,1
28
46
36
Hara Lain : - CaO (%)
- Al2O3 + Fe2O3 (%)
- S (%)
49,8
0,2
-
48,2
0,18
-
35,7
9,3
-
18,3
0
-
-
-
5
Kelarutan dalam air
( gr/ltr )
0,125
> 99
Reaksi
Netral – basa
Netral – basa
Netral – basa
Masam
Agak masam
Higroskopisitas
Kehalusan :

  • Mesh 80 (%)
  • Mesh 100 (%)

63
91
29
80
60
99
-
-
-
-
Ketersediaan
Mudah
Mudah
Mudah
Tidak tersedia
Mudah
Dosis standar (kg/phn/thn) (umur 9 – 13 thn)
-
-
-
1,75
2,25

Karakteristik Pupuk ZK dan KCl/MOP
Keterangan
Jenis Pupuk
ZK
MOP/KCl
Kadar K2O (%)
49 – 53
21
Hara lain (%)
18 % S
47 % Cl
Kelarutan dalam air
larut
larut
Reaksi
netral
netral
Higroskopisitas
Ketersediaan
mudah
mudah
Dosis standar (kg/phn/thn) (umur 9 – 13 thn)
-
2,25

Karakteristik Pupuk Magnesium
Keterangan
Jenis Pupuk
Kieserite
Dolomit
Dolomit – Lokal
Kadar MgO (%)
27
18 – 22
2,9 – 37,7
Hara lain (%)
22 % S
40 % CaO
0,9 – 48 % CaO 0,04 – 4,21 % Fe2O3
35 – 45 % SiO2
Kelarutan dalam air
Agak sukar
sukar
Reaksi
Agak masam
Basa
Higroskopisitas
Kehalusan
-
Bervariasi > 95 % (mesh 100)
Bervariasi > 90 % (mesh 80)
Ketersediaan
mudah
mudah
mudah
Dosis standar (kg/phn/thn) (umur 9 – 13 thn)
1,5
2 – 2,5

Pencampuran Beberapa Jenis Pupuk

Urea
Z A
R P
SP-36
ZK
MOP
Kieserite
Dolomit
Urea
a
N

a
a
a

N
Z A
N
a

N
x
x

a
R P


a





SP-36
a
N

a
x
a

N
ZK
a
x

x
a
a

a
MOP
a
x

a
a
a

a
Kieserite






a

Dolomit
N
a

N
a
a

a
Keterangan :
  • a = Dapat dicampur
  • N = Pupuk dapat dicampur segera sebelum digunakan
  • x = Pupuk tidak dapat dicampur
Waktu Dan Frekwensi Pemupukan
Waktu Pemupukan
  1. Pemupukan dilakukan pada waktu hujan kecil, namun > 60 mm/bulan. Pemupukan ditunda jika curah hujan kurang dari 60 mm per bulan.
  2. Pupuk Dolomit dan Rock Phosphate diusahakan diaplikasikan lebih dulu untuk memperbaiki kemasaman tanah dan merangsang perakaran, diikuti oleh MOP (KCl) dan rea/Z A.
  3. Jarak waktu penaburan Dolomit/Rock Phosphate dengan Urea/Z A minimal 2 minggu.
  4. Seluruh pupuk agar diaplikasikan dalam waktu 2 (dua) bulan.

Frekwensi Pemupukan
  1. Pemupukan dilakukan 2 – 3 kali tergantung pada kondisi lahan, jumlah pupuk, dan umur – kondisi tanaman.
  2. Pemupukan pada tanah pasir dan gambut perlu dilakukan dengan frekwensi yang lebih banyak.
  3. Frekwensi pemupukan yang tinggi mungkin baik bagi tanaman, namun tidak ekonomis dan mengganggu kegiatan kebun lainnya

Cara Pemupukan
  1. Pemupukan dilakukan dengan sistem tebar dan sistem benam (Pocket)
  2. Pada sistem pocket, pupuk diberikan pada 4 – 6 lubang pada piringan disekeliling pohon. Kemudian lubang ditutup kembali. Sistem pocket disarankan pada areal rendahan, areal perengan ataupun pada tanah pasiran yang mudah tercuci/tererosi.
  3. Pada tapak kuda, 75 % pupuk diberikan pada areal dekat tebing. Untuk mengurangi pencucian, pupuk ini sebaiknya diaplikasikan dengan sistem pocket.
Berdasarkan alat yang digunakan, Pemupukan dapat dilakukan secara manual, mekanis, maupun dengan Pesawat terbang.
  • Pemupukan manual paling umum dan mudah dilakukan.
  • Pemupukan mekanis menggunakan alat (traktor) penebar pupuk untuk areal yang relatif rata. Cara ini banyak diterapkan karena sulitnya memperoleh tenaga kerja pemupuk
  • Aerial spraying sesuai untuk aplikasi pupuk padaareal yang sulit terjangkau dan daerah yangsulit memperoleh tenaga kerja.





Pada areal perengan seperti ini aplikasi pupuk perlu dilakukan dengan sistem pocket

Cara Pemupukan Kelapa Sawit yang Baik

Cara Pemupukan SawitHalo pengusaha sawit semua artikel saya ini akan menjelaskan kepada pemula yang baru  dan ingin berbisnis sawit atau untuk kalian yang sudah tahu tetapi ingin lebih mendalaminya lagi. Setiap orang dalam bisnis ini mempunyai metode yang sama atau berbeda dalam melakukan pemupukan kelapa sawit tetapi topik ini senang saya bagikan untuk anda yang berdasarkan pengalaman saya selama 6 tahun berbisnis sawit ( sebelumnya silahkan membaca cara tepat membibit kelapa sawit ). Hal paling terpenting sebelum memlakukan pemupukan adalah membersihkan dahulu piringan sawit, piringan sawit adalah bulatan disekeliling pohon sawit ini dilakukan agar hama tidak mengganggu proses pemupukan dan jangan lupa bersihkan keliling sawit dari rumput. Oke kita lansung saja melihat bagaimana cara pemupukan sawit yang baik.

Metode pemupukan sawit 

  1. Untuk di tanah yang datar pupuk ditabur merata 0,5 m dari pohon kelapa sawit sampai pinggiran melingkar lakukancara ini secara merata.
  2. Jangan menyebarkan pupuk yang bukan pada tempatnya, karena akan mempengaruhi hasil dari pemupukan kelapa sawit yang dilakukan. 
  3. Sebarkan pupuk tepat kepada tanaman kelapa sawit yang mempunyai akar-akar rambut paling banyak. Letaknya kira-kira dekat mahkota daun bagian yang terluar dari kelapa sawit. 
  4. Gunakanlah selalu alat takaran pemupukan kelapa sawit supaya dosis pemupukan bisa tepat dalam penggunaannya. Untuk pengguna pupuk cair Biotrent sawit atau pupuk cair lainya takarannya adalah tutup botolnya lalu anda bisa lansung menyebarkanya di sekililing tanaman sawit atau dituang menggunakan ember. Pupuk memang baik untuk merangsang produktifitas buah kelapa sawit, tetapi jika berlebihan juga akan berakibat buruk. 
  5. Waktu adalah faktor yang sangat menentukan efektifitas pemupukan tanaman kelapa sawit.  Pastikan Anda memupuk tepat waktu dan tepat musim sehingga tidak mengganggu pertumbuhan kelapa sawit Anda.

Dosis Pemupukan

Berikut adalah tabel dosis pemupukan menggunakan metode pemupukan biotrent cair dan pupuk kimia


 

 

Tempat penyebaran pupuk sawit

Oke selanjutnya kita akan melihat tempat menyebaran pupuk atau lokasi yang dipilih sebagai tempat untuk melakukan pemupukan kelapa sawit adalah sebagai berikut:
  1. Bokoran
  2. Ujung bokoran 
  3. Ujung pelepah

Cara praktis memupuk sawit

  1. Disebar dari atau langsung ditabur di atas tanah.
  2. Taburkan di rorak-rorak atau di pinggir guludan. Rorak atau guludan adalah gundukan dan saluran air. 
  3. Pemupukan dengan metode dibenam. 
  4. Dimasukkan dalam tanah dalam bentuk cairan. 
  5. Dimasukkan ke dalam batang. (Stem injection).
  6. Memupuk melalui daun (Nutritional spray).



PEMELIHARAAN TANAMAN
          Pemiharaan tanaman merupakan salah satu tindakan yang sangat penting dan menentukan masa produktif tanaman. Pemeliharan tidak hanya ditujukan pada tanaman tetapi juga pada media tanam (tanah). Pemeliharaan tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan (TBM) dan yang sudah menghasilkan (TM) relatif memiliki perbebedaan dalam beberapa hal.

Pemeliharaan TBM Kelapa Sawit
  1. Perawatan tanaman penutup tanah.
          Sekitar 3 - 4 minggu setelah tanam, pertumbuhan tanaman penutup tanah mulai terlihat. Inilah saatnya penyisipan legume cover crop  di tempat - tempat yang pertumbuhannya kurang baik atau bahkan tidak tumbuh. Untuk mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan yang murni 100 %, perawatan rutin harus dilakukan selama enam bulan yang dihitung sejak ditanam dan untuk selanjutnya rutinitas perawatan dapat dikurangi secara bertahap. Hal pertama yang dilakukan adalah pengendalian gulmas secara menyeluruh diantara gawangan kelapa sawit. Hal tersebut dilakukan karena gulma akan tumbuh bersama - sama dengan tanaman penutup tanah. Sehingga penyiangan gulma sebaiknya dilakukan secara manual. Namun, pengendalian secara kimia pun masih dapat dilakukan..
          Untuk memicu pertumbuhan LLC, tetap diperlukan pemupukan organik maupun anorganik. LCC juga tidak lepas dari serangan hama. Terdapat dua jenis hama yaitu hama acute seranganya hanya terjadi pada waktu - waktu tertentu ( seperti Ulat Jengkal ) dan hama chronic yang serangannya akan berlangsung terus menerus.(seperti kumbang).  Pengendalian hama dapat dilakukan secara manual, mekanis dan kimia. Cara manual dengan mengutip langsung, hal ini dapat dilakukan jika populasi hama masih sedikit. Secara mekanis dengan memasang lampu sebagai alat perangkap. Secara kimia dengan menyemprotkan pestisida. Hal ini dilakukan jikak populasi hama telah memasuki ambang batas ekonomi.

     2.   Perawatan Piringan Tanaman
         Pada masa TBM I-III, pelepah tanaman yang terendah masih sangat dekat dengan permukaan tanah sehingga penyiangan peringan sebaiknya dilakukan secara manua menggunkan sabit atau arit. Adapun lebar radius (jari - jari) piringan yang akan disiangi tergantung umur tanaman dan lingkaran pertumbuhan tajuk kelapa sawit.
  • Pada TBM I, radius piringan harus dibuka 1 meter dari pangkal batang.
  • Pada TBM II, radius piringan harus dibuka 1,5 m dari pangkal batang.
  • Pada TBM III, radius piringan harus dibuka 2 m dari pangkal batang.
  • Khusus lahan gambut, radius piringan yang dibuka pada TBM I-III harus ditambahkan 50 cm dari ketentuan diatas karena lahan gambut mengandungn banyak bahan organik sehingga pertumbuhan gulma dan tanaman penutup lebih cepat.
          Rotsai penyiangan piringan pun berbeda - beda, tergantung umur tanaman kelapa tidur, yaitu sebagai berikut.
  • Pada TBM I, untuk tanah gambut rotasi penyiangan piringan dapat dilakukan sebulan sekali; sedangkan untuk tanah mineral dapat dilakukan dua bulan sekali.
  • Pada TBM II , untuk tanah gambut rotasi penyiangan piringan dilakukan 1,5 bulan sekali; sedangkan untuk tanha mineral dapat dilakukan 2,5 bulan sekali.
  • Pada TBM III, untuk tanah gambut 2 bulan sekali ; sedangkan untuk tanah mineral 3 bulan sekali
          Ketentuan tidak mengikat karena rotasi penyiangan piringan dapat disesuaikan dengan kecepatan pertumbuhan gulma.

    3.  Pembukaan dan Perawatan Pasar Kontrol dan Pasar Pikul
         Pasar kontrol berfungsi untuk memudahkan tenaga kerja dan tenaga pengontrolan dalam melaksanakan pekerjaannya. Pada masa TBM I, pasar kontrol dapat di buat dengan perbandingan 8:1, artinya, untuk setiap delapan baris tanaman akan terdapat satu jalur pasar kontrol. Pada masa TBM II, tanaman akan semakin besar maka angka perbandingan menjadi 4 : 1, dan 2:1 untuk TBM III karena tanaman tumbuh semakin besar lagi.
         Pasar kontrol dan pasar pikul yang dibuat harus mengikuti arah - utara selatan agar sejajar dengan jalan utama dan barisan tanaman serta tegak lurus terhadap jalan koleksi.Pembukaan pasar pikul dan pasar kontrol dapat dilakukan secara manual dengan arit, sabit atau parang dan untuk perawatan pada tahap selanjutnya dapat digunakan herbisida kimia.
         Penyemprotan areal pada masa TBM, yaitu pada saat tanaman masih belum rimbun dan berkecepatan angin cukup tinggi, sebaiknya menggunakan knapsack sprayer karena alat semprot ini memilik berbagai jenis nozel  yang dapat menghasilkan butiran semprot yang lebih besar. Penyemprotan sebaiknya dilakukan antara jam 7 pagi sampai jam 11 pagi. Rotasi perawatan masa kontrol untuk TBM dapat dilakukan dua bulan sekali pada areal dengan tanah bergambut atau rawa, sedangkan dengan tanah mineral dilakukan tiga bulan sekali.

     4.     Pemupukan Tanaman
        Salah satu tindakan perawatan tanaman yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman adalah pemupukan. Pemupukan berpengaruh terhadap meningkatnya kesuburan tanah yang menyebabkan tingkat produksi tanaman menjadi lebih stabil seta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serang penyakit dan iklim yang merugikan. Pemupukan juga bermanfaat melengkapi ketersediaan unsur hara di dalam tanah untuk memenuhi kebutuhan tanaman.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger