KGI-PALM KAMI MENGERTI NILAI HIDUP , PENYEDIA PALM OIL GO GREEN

Selasa, 20 Januari 2015

bahan nabati dan hewani


Membahas Seputar Makanan dengan Bahan Nabati dan Hewani

Bahan Nabati dan Hewani – Coba perhatikan makanan yang anda makan. Apakah terbuat dari bahan nabati atau hewani? Lalu bagaimana cara pengawetan dari makanan yang anda konsumsi tersebut? Di artikel kali ini akan dibahas tuntas tentang bahan nabati dan hewani serta contoh dan cara pengawetannya.
sumber: thetruecare.com

Pengertian Bahan Nabati dan Hewani

Bahan pangan (makanan) dibagi menjadi dua yaitu bahan pangan nabati dan hewani. Bahan nabati adalah bahan makanan yang berasal dan diolah dari bahan dasar tanaman. Jadi bahan-bahan yang didapatkan dari bagian yang ada pada tanaman entah itu buah, batang, daun atau akarnya termasuk dalam bahan nabati.
Sedangkan bahan pangan hewani adalah bahan makanan yang berasal dan diolah dari hewan. Tidak hanya dari dagingnya, produk lainnya yang didapatkan dari hewan seperti telur, susu dan lainnya termasuk dalam bahan pangan hewani.

Perbedaan Karakteristik Antara Bahan Nabati dan Hewani

Ini dia perbedaan karakteristik dari bahan pangan nabati dan hewani
1. Bahan makanan hewani daya simpannya jauh lebih pendek dibandingkan dengan bahan pangan nabati apabila dalam keadaan segar. Hal tersebut dikarenakan bahan hewani tidak memiliki jaring pelindung yang kokoh dan kuat seperti pada bahan nabati
2. Bahan hewani memiliki sifat lebih lunak dari pada bahan nabati sehingga lebih mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar
3. Kebanyakan bahan pangan hewani adalah sumber karbohidrat, protein, mineral, vitamin dan lemak.
Dapat disimpulkan dari poin-poin di atas, pengolahan sangat penting untuk memperpanjang masa simpan, meningkatkan kualitas, daya tahan dan nilai tambah dari sebuah produk. Dengan begitu, suatu produk dapat memiliki daya ekonomi lebih setelah mendapat sentuhan teknologi pengolahan

Pengolahan Makanan Nabati dan Hewani

Pengolahan makanan merupakan metode untuk mengubah bahan mentah menjadi makanan yang layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Banyak langkah dan cara yang bisa dilakukan dalam mengolah makanan sesuai dari jenis bahan atau makanan yang ingin dibuat. Macam-macam pengolahan makanan adalah sebagai berikut
  • Memotong dan Mengupas
  • Pemerasan, contohnya adalah membuat jus buah
  • Pemasakan, meliputi menggoreng, merebus dan memanggang
  • Pencampuran
  • Peragian, contohnya adalah pembuatan tempe
  • Pengeringan semprot
  • Pasteurisasi (pemanasan makanan)
  • Pengepakan

Contoh Bahan Nabati dan Hewani

Ada banyak sekali contoh bahan nabati dan hewani yang bisa dijadikan olahan makanan atau produk lainnya. Ini dia contoh beberapa contoh bahan pangan nabati dan hewani.

Bahan Pangan Nabati

sumber: samuitimes.com
Bahan pangan nabati didapatkan dari sayuran dan buah-buahan. Sayuran dapat dibagi lagi menjadi dua kelompok yaitu berdasarkan iklim tempat tumbuhnya. Sayuran yang tumbuh di iklim tropis adalah petai, cabai, jengkol, petai, kangkung, buncis, daun salam, sereh, ubi jalar, jahe, kunyit dan daun singkong. Sedangkan sayuran yang tumbuh di iklim sub tropis adalah wortel, kentang, brokoli, seledri, jamur dan selada.
Seperti sayuran, buah-buahan juga dibagi menjadi dua kelompok, yaitu buah-buahan tropis dan sub tropis. Buah-buahan tropis contohnya adalah jambu air, jambu biji merah, sawo, kesemek, duku, belimbing, sirsak, manggis, salak dan rambutan. Sedangkan buah-buahan sub tropis contohnya adalah cherry, strawberry, plum, persik dan kiwi.

Bahan Pangan Hewani

sumber: dairyinstitute.org
1.      Susu : Merupakan produk yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia seperti sapi, kambing, unta dan lainnya yang berbentuk berupa cairan
2.      Ikan: Hewan yang bangkainya halal untuk dimakan ini dapat diolah menjadi berbagai macam makanan
3.      Daging: Daging yang biasanya dijadikan sebagai bahan pangan adalah sapi, kambing, ayam yang diambil dengan cara pemotongan ternak
4.      Telur: Merupakan produk utama yang dihasilkan oleh ayam petelur.
5.      Produk Olahan dari Bahan-Bahan Di Atas: Bahan seperti susu dapat diolah lagi menjadi keju, krim, susu bubuk sedangkan daging dapat diolah menjadi dendeng, sosis dan lain-lain

Proses Pengawetan Bahan Pangan Nabati dan Hewani

Biasanya bahan hasil pertanian, perternakan dan perikanan mudah mengalami kerusakan setelah dipanen sehingga akan terjadi penurunan mutu. Untuk menjaga kualitas dari bahan pangan, maka diperlukan adanya sebuah proses pengawetan. Terdapat beberapa metode pengawetan pangan yaitu dengan menonaktifkan, menghambat dan mencegah penyebab kerusakan pada makanan. Setiap metode tersebut hanya akan berhasil apabila langkah-langkah yang dilakukan tetap dan sesuai.
Beberapa metode yang dilakukan untuk mengawetkan bahan pangan adalah

1. Pengawetan dengan Suhu Rendah

sumber: food.unl.edu
Teknik pengawetan makanan jenis ini memanfaatkan lemari pendingin. Suhu yang dibutuhkan dalam pengawetan jenis ini adalah antara -2 sampai 8 derajat celcius. Cara pengawetan dengan suhu rendah dibagi lagi menjadi 2 macam yaitu pendinginan dan pembekuan. Pendinginan hanya berfungsi untuk mendinginkan makanan sedangkan pembekuan bertujuan untuk membuat bahan makanan menjadi beku. Biasanya suhu yang dibutuhkan dalam proses pembekuan adalah antara -12 sampai -24 derajat celcius sedangkan untuk pembekuan cepat diperlukan suhu antara -24 sampai -40 derajat celcius.

2. Pengawetan Makanan Suhu Tinggi

sumber: reference.com
Pengawetan makanan jenis ini dilakukan dengan proses memasak seperti merebus atau menggoreng. Panas yang dibutuhkan untuk mengawetkan makanan harus tepat agar kandungan gizi yang terdapat makanan tetap dapat terjaga. Pemanasan yang baik adalah dengan kadar suhu secukupnya yang sekiranya dapat mematikan mikroba pembusuk dan panthogen dalam bahan makanan.

3. Pengawetan dengan Pengeringan

sumber: wikimedia.org
Jenis pengawetan makanan ini bertujuan untuk menghilangkan sebagian atau seluruh kandungan air dari bahan makanan yang dilakukan dengan menggunakan energi panas dari matahari supaya kandungan air menguap. Dengan berkurangnya kandungan air dari bahan makanan tersebut, maka mikroba tidak dapat tumbuh lagi.
Keuntungan lainnya dari produk yang diawetkan dengan cara pengeringan ini adalah lebih ringan dan volume menjadi lebih kecil sehingga memudahkan dalam proses penyimpanan dan transportasi. Pengeringan yang baik terjadi apabila pemanasan yang terjadi merata.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengeringan adalah suhu, luas permukaan bahan, aliran udara dan tekanan uap di udara. Selain menggunakan energi panas dari matahari, pengeringan juga dapat dilakukan menggunakan alat pengering.

4. Pengawetan dengan Bahan Kimia

sumber: bellprinters.com
Jenis pengawetan ini sering digunakan oleh industri-industri makanan skala besar yaitu dengan menambahkan bahan kimia tertentu. Penggunaan bahan kimia ini harus dalam takaran yang tepat dan sesuai dengan prosedur supaya aman untuk manusia yang mengonsumsinya. Pemberian asam dapat menurunkan pH yang terdapat pada makanan sehingga pertumbuhan bakteri pembusuk menjadi terhambat.

Itulah dia pembahasan tentang pengertian, contoh dan cara pengawetan dari bahan nabati dan hewani. Semoga bermanfaat

S

PRODUK HEWANI DAN NABATI

            Tuhan menciptakan berbagai macam makhluk hidup mulai dari manusia, hewani dan nabati. Manusia dengan pintarnya dapat mengolah dan memanfaatkan hewan dan nabati menjadi makanan khas daerahnya.
            Indonesia, negara dengan provinsi dan kota yang sangat beragam juga memiliki makanan daerahnya masing-masing. Tak ayal, banyak wisatawan mancanegara yang datang mengunjungi Indonesia untuk mencoba masakan masakan Indonesia yang terkenal sangat enak dan menggunggah selera dengan cita rasa yang khas.
             Hewan dan Tumbuhan yang ada di Indonesia sangat lah bermacam-macam semuanya dapat dijadikan baik kerajinan tangan, perabotan rumah tangga maupun masakan daerah.
             
             Tetapi, kali ini kami diberi kesempatan untuk membahas lebih lanjut mengenai PRODUK HEWANI DAN NABATI YANG DAPAT DI MANFAATKAN MENJADI MAKANAN KHAS DAERAH.

Pengertian masakan khas daerah

         Makanan tradisional/khas adalah makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat tertentu, dengan citarasa khas yang diterima oleh masyarakat tersebut. Karena disamping khasiat, makanan tradisional Indonesia juga mengandung segi positip yang lain seperti: Bahan-bahan yang alami, bergizi tinggi, sehat dan aman, murah dan mudah didapat, sesuai dengan selera masyarakat sehingga diyakini punya potensi yang baik sebagai makanan

       Dan bervariasinya bahan dasar, maka dapat dihasilkan bermacam-macam jenis makanan tradisional yang sedemikian rupa sehingga menjadi makanan yang lezat dan gizi seimbang. Demikian juga cara pengolahannya dilakukan dengan beragam dan bervariasi seperti: Dengan membakar/memanggang, pengasapan, pemepesan, pengukusan, menggoreng dan menumis.


       Makanan tersebut disukai , karena rasa, tekstur dan aromanya sesuai dengan seleranya. Demikian juga dengan kebiasaan makan khas daerah umumnya tidak mudah berubah, walaupun anggota etnik bersangkutan pindah ke daerah lain.

HEWANI

Hewan juga dapat di manfaatkan bagian-bagian tubuhnya. Seperti contohnya :
·                     Otak ----- Gulai Banak (Khas Padang)
  
                   Gulai Banak atau Otak dari Padang. Masakan ini kuahnya seperti kikil di masakan Padang tetapi lebih gurih. Gulai Banak ini juga bisa kamu nikmati sebagai menu buka puasa, tetapi jangan mengkonsumsi terlalu banyak karena ini berminyak. Berikut resep masakan khas Indonesia Gulai Banak dari Padang.
·                     Mulut ----- Rujak Cingur (Khas Surabaya)

               Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. Dalam bahasa Jawa kata cingur berarti "mulut", hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah seperti timun, kerahi (krai, yaitu sejenis timun khas JawaTimur), bengkuangmangga muda, nanaskedondong, kemudian ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo, cingur, serta sayuran seperti kecambah/taogekangkung, dan kacang panjang.
·                     Lidah ----- Sate Lidah Sapi (Khas Padang)
                Sate Padang memakai lidah sapi, dengan bumbu kuah kacang kental (mirip bubur) ditambah cabai yang banyak sehingga rasanya pedas. Sate Padang Panjang dibedakan dengan kuah sate nya yang berwarna kuning. Sate Padang mempunyai bermacam rasa perpaduan kedua jenis varian sate di atas.
·                     Kulit ----- Kerupuk Rambak (TulungAgung)

           Krupuk rambak dari kulit sapi, sebagian masyarakat ada juga yang familiar dengan rambak kerbau (rambak dari bahan baku kulit kerbau). Rasanya yang khas, renyah, kriuk, gurih dan nyereti menjadikan krupuk rambak sabagai primadona di kalangan makan ringan.
·                     Iga ----- Iga bakar , Iga Penyet (Khas Bogor) dan Sup Konro (Khas Makkasar)











           
  Sup Konro adalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang berasal dari tradisiBugis dan Makassar. Sup ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Masakan berkuah warna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan ketupat kecil yang dipotong-potong terlebih dahulu. Warna gelap ini berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam. Bumbunya relatif "kuat" akibat digunakannya ketumbar
·                     Paru ----- Kripik Paru (Khas Salatiga)

            Kripik paru begitulah sebutannya,dibuat dari paru sapi yang di rebus sampai lunak, setelah lunak paru tersebut di iris tipis – tipis yang kemudian di lumuri dengan bumbu yang terdiri dari bawang putih, bawang merah, ketumbar sangrai ditambah garam, setelah paru rebus yang telah di iris tipis di lumuri bumbu, kemudian di jemur di panas matahari hingga kering. Setelah kering paru iris bumbu tersebut di goreng hingga renyah dan siap di hidangkan.

·                     Hati ----- Sambal Goreng Ati (Khas Cirebon)

               Sambal goreng ati ampela adalah makanan dengan bahan ati ampela ayam dengan bumbu sambal dan tambahan petai. Ini salah satu jenis masakan yang cukup populer di rumah tangga Indonesia. Cara membuatnya sangat mudah dan cepat
·                     Jeroan Sapi (Babat) ----- Soto Babat (Khas Betawi)

               Soto betawi asli berasal dari ibukota Jakarta. Isi khas soto betawi adalah daging sapi, babat, paru dan kikilnya. Tapi bisa juga diganti dengan daging ayam. Kuahnya kental oleh santan. Rasanya gurih, enak disantap bersama emping melinjo, sambal dan acar. 
·                     Kaki Sapi (Tulang Rawan) ----- Kikil (Khas Surabaya)

               Lontong kikil merupakan makan khas Jawa Timur, khusunya daerah Surabaya. Biasanya terbuat dari kikil sapi (kaki sapi) dengan lontong yang dipotong-potong kecil sebagai pengganti nasi. Lontong kikil enak disajikan ketika masih hangat karena ketika dingin akan terasa mengental.

·                     Daging ----- Rendang (Khas Padang)
·                    












Contoh masakan-masakan di atas adalah contoh makan yang berbahan dasar dari bagian-bagian tubuh SAPI.



- Daging 


Hewan yang dapat diambil dagingnya sangat beragam seperti :
·                     Ayam ------ Sate Ayam (Khas Ponorogo)
              Sate Ponorogo adalah jenis sate yang berasal dari kota PonorogoJawa Timur. Daging ayamnya sendiri sangat empuk dan bumbunya meresap.Dagingnya menyerupai dadu seperti sate ayam pada umumnya, melainkan disayat tipis panjang menyerupai fillet, sehingga selain lebih empuk, gajih atau lemak pada dagingnya pun bisa disisihkan


·                     Ikan ------- Bandeng Presto (Khas Sidoarjo)
               Bandeng presto adalah makanan khas Indonesia yang berasal dari Kota SemarangJawa Tengah. Makanan ini dibuat dari ikanbandeng (Chanos chanos) yang dibumbui dengan bawang putih, kunyit dan garam. Makanan yang dimasak dengan cara ini diletakkan dalam panci yang dapat dikunci dengan rapat. Air yang berada di dalam panci ini kemudian dipanaskan hingga mendidih. Uap air yang timbul akan memasak makanan yang berada di dalam panci ini. Karena ikan bandeng terkenal memiliki banyak duri, bandeng presto adalah makanan yang digemari karena dengan cara masak presto duri-duri ini menjadi sangat lunak.

               
            

NABATI

        Tumbuhan juga dapat di manfaatkan bagian-bagian tubuhnya. Dengan pengolahan yang tepat juga produk nabati dapat dijadikan makanan yang tidak kalah enaknya dengan produk hewani. Berikut ini contoh masakan khas daerah yang menggunakan produk nabati :
·                     Biji  (Kacang Hijau) ----- Bakpia (Khas D.I.Yogyakarta)
Bakpia adalah makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula, yang dibungkus dengan tepung, lalu dipanggang.
·                     Buah (Nangka) ----- Gudeng (Khas D.I.Yogyakarta)
                     Gudeg (bahasa Jawa gudheg) adalah makanan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Perlu waktu berjam-jam untuk membuat masakan ini. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek.

·                     Bunga (Turi Putih) ----- Pecel (Khas Madiun)
            Pecel adalah makanan khas Kota Madiun Jawa Timur Indonesia yang terbuat dari rebusan sayuran berupa bayam, tauge, kacang panjang, kemangi, daun turi, krai (sejenis mentimun) atau sayuran lainnya yang dihidangkan dengan disiram sambal pecel. Bahan utama dari sambal pecel adalah kacang tanah dan cabe rawit yang dicampur dengan bahan lainnya seperti daun jeruk purut, bawang, asam jawa, merica dan garam.
·                     Tunas (Bambu) ----- Lumpia Rebung (Khas Semarang)
           Lumpia semarang adalah makanan semacam rollade yang berisi rebung, telur, dan daging ayam. Kulit dari Lumpia dimasukan dengan isinya lalu lumpia bisa di goreng dan di kukus.

·                     Batang (Sagu) ------ Papeda (Khas Papua Timur)
                    Papeda atau bubur sagu, merupakan makanan pokok masyarakat Maluku dan Papua. Makanan ini terdapat di hampir semua daerah di Maluku dan Papua. Papeda dibuat dari tepung sagu. Pembuatnya para penduduk di pedalaman Papua. Tepung sagu dibuat dengan cara menokok batang sagu. Pohon yang bagus untuk dibuat sagu adalah pohon yang berumur antara tiga hingga lima tahun.

·                     Akar (Rosemary) ----- Teh Herbal (Khas Bandung)

Rosemary adalah jenis tanaman  herbal yang saat ini banyak digunakan untuk sakit kepala, gangguan pencernaan & depresi (tentunya selain rasanya yang dapat dijadikan penambah cita rasa dalam masskan). 

           Dan pada kesempatan kali ini, kelompok kami akan mengupas tuntas mengenai proses pengolahan dari produk hewani yakni "Bandeng Presto" dan produk nabati yaitu"Bakpia".

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger